TIMESINDONESIA, JAKARTA – Amerika Serikat akan segera memproduksi jet tempur generasi ke 6, F-47, dan pemerintahan Donald Trump telah mempercayakannya kepada Boeing.
Presiden Donald Trump, Jumat (21/3/2025) kemarin telah memberikan kontrak kepada Boeing untuk membuat jet tempur paling canggih milik Angkatan Udara AS, F-47.
Kontrak pengembangan rekayasa dan manufaktur tersebut bernilai lebih dari US$20 miliar.
Dengan "kemenangan" Boeing mendapat garapan dari pemerintah Amerika Serikat ini, berarti Boeing akan membuat jet tempur dan menerima pesanan senilai ratusan miliar dolar selama masa berlaku kontrak selama beberapa dekade.
Saham Boeing langsung naik hampir 5 persen setelah perusahaan AS itu mengalahkan Lockheed Martin dalam kesepakatan tersebut. Sedangkan saham Lockheed turun hampir 7 persen.
Program Dominasi Udara Generasi berikutnya ini akan menggantikan F-22 Raptor milik Lockheed Martin dengan pesawat berawak yang dibangun untuk memasuki pertempuran bersama drone.
"Kami sudah memesan banyak. Kami tidak bisa memberi tahu harganya," kata Trump kepada wartawan di Ruang Oval, kemarin.
"Sekutu-sekutu kita terus-menerus menelepon," tambah Trump, seraya mengatakan, penjualan ke luar negeri bisa menjadi pilihan. "Mereka juga ingin membelinya," katanya lagi.
Bagi Boeing, kemenangan mendapatkan proyek ini menandai pembalikan nasib perusahaan yang telah berjuang di sisi komersial dan pertahanan bisnisnya. Sekaligus ini dorongan besar bagi bisnis produksi jet tempurnya di St. Louis, Missouri.
Desain pesawat ini masih menjadi rahasia umum, tetapi kemungkinan diantaranya ada fitur siluman, sensor canggih, dan mesin mutakhir.
"Dibandingkan dengan F-22, F-47 akan lebih murah dan lebih adaptif terhadap ancaman di masa depan - dan kami akan memiliki lebih banyak F-47 dalam inventaris kami," kata Kepala Staf Angkatan Udara, Jenderal David Allvin.
Dalam beritanya, Boeing menyatakan, Platform Next-Generation Air Dominance (NGAD) akan mengantarkan generasi baru jet tempur Amerika Serikat yang menghadirkan kemampuan luar biasa dalam hal jangkauan, kemampuan bertahan hidup, daya mematikan, dan kemampuan beradaptasi.
Platform NGAD adalah simpul utama dalam Keluarga Sistem NGAD.
"Kami menyadari pentingnya merancang, membangun, dan mengirimkan kemampuan pesawat tempur generasi ke-6 untuk Angkatan Udara Amerika Serikat. Dalam persiapan untuk misi ini, kami membuat investasi paling signifikan dalam sejarah bisnis pertahanan kami, dan kami siap menyediakan pesawat NGAD paling canggih dan inovatif yang dibutuhkan untuk mendukung misi tersebut," kata Presiden sementara dan Kepala Eksekutif, Boeing Defense, Space & Security, Steve Parker.
Selama hampir satu abad, Boeing telah memproduksi banyak pesawat tempur tercanggih untuk pelanggan militer di seluruh dunia.
Diantaranya ada P-51 Mustang, F-4 Phantom, F-15 Eagle, F/A-18 Hornet, dan EA-18G Growler, dan masih banyak lagi.
Pemilihan NGAD didasarkan pada warisan pesawat tempur Boeing dan menetapkan standar global baru untuk kemampuan generasi ke-6.
Tapi informasi lebih lanjut tentang rincian teknis dan pemrograman Platform NGAD tetap dirahasiakan berdasarkan undang-undang keamanan nasional dan ekspor Amerika Serikat .
Sebagai perusahaan kedirgantaraan global terkemuka dan eksportir utama AS, Boeing telah mengembangkan, memproduksi, dan melayani pesawat komersial, produk pertahanan, dan sistem antariksa bagi pelanggan di lebih dari 150 negara. (*)