TRIBUNNEWS.COM, WAMENA - Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli, menegaskan bahwa jumlah korban meninggal dunia akibat serangan yang diduga dilakukan oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB) hanya satu orang, bukan enam seperti yang sebelumnya diberitakan.
“Kami sudah masuk ke lokasi dan melakukan penanganan darurat,” ujar Bupati Yahuli dalam keterangannya.
Ia memastikan bahwa informasi mengenai enam korban jiwa adalah tidak benar.
Menurutnya, dengan kondisi cuaca yang baik, aparat TNI dan Polri telah dikerahkan untuk membantu proses evakuasi serta memberikan bantuan kepada para korban. Wakil Bupati Yahukimo, Esau Miram, juga telah turun langsung ke lokasi kejadian untuk memastikan penanganan darurat berjalan dengan baik.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Yahuli mengungkapkan bahwa fasilitas kesehatan di lokasi kejadian sangat terbatas.
Oleh karena itu, korban yang mengalami luka berat telah dievakuasi ke Jayapura guna mendapatkan perawatan yang lebih memadai.
“Kami menyampaikan rasa prihatin dan turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya satu tenaga pendidik. Semoga jasa dan pengabdiannya diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ujar Bupati Yahuli.
Ia menambahkan bahwa informasi terkini yang didapat dari Wakil Bupati Esau Miram menyebutkan bahwa jumlah korban akibat serangan tersebut adalah satu orang meninggal dunia, tiga orang mengalami luka berat, dan tiga lainnya luka ringan.
Menanggapi berbagai informasi simpang siur yang beredar, Bupati Yahuli kembali menegaskan bahwa klaim mengenai enam hingga tujuh korban meninggal dunia tidaklah benar.
Ia meminta kepada semua pihak untuk tidak menyebarkan berita yang belum terverifikasi.
“Sebagai kepala daerah, saya kembali menegaskan bahwa informasi resmi yang kami terima adalah satu korban meninggal dunia. Kami berharap semua pihak dapat lebih bijak dalam menyebarkan informasi agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat,” tambahnya.
Pemerintah daerah saat ini terus berkoordinasi dengan pihak keamanan dan tim medis guna memastikan situasi tetap kondusif serta memberikan bantuan yang dibutuhkan bagi para korban dan keluarga yang terdampak. (Tribun Papua/Noel Iman Untung Wenda)