Identitas Korban Serangan OPM di Yahukimo: Guru dan Tenaga Medis
kumparanNEWS March 23, 2025 11:46 PM
Polri dan TNI mengevakuasi korban serangan Kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua, Minggu (23/3). Operasi gabungan antara Kogabwilhan TNI dan Satgas Ops Damai Cartenz-2025 Polri itu dilakukan dalam kondisi medan yang sulit, hanya dapat diakses melalui jalur udara.
Dalam insiden tersebut, sepuluh orang menjadi korban. Mayoritas adalah tenaga pendidik dan medis yang sedang bertugas di wilayah pedalaman Papua. Satu orang meninggal dunia, empat mengalami luka ringan, dan tiga lainnya luka berat. Sementara dua korban lainnya berada dalam kondisi aman dan memilih tetap tinggal di Yahukimo.
Korban meninggal dunia adalah Rosalina Rerek Sogen, seorang guru asal Suku Flores. Ia dan korban lainnya merupakan bagian dari tenaga pendidik dan kesehatan yang ditugaskan untuk melayani masyarakat di daerah terpencil.
Brigjen Pol. Faizal Ramadhani selaku Kepala Operasi Damai Cartenz 2025 mengecam serangan ini.
"Ini adalah tindakan biadab dan sangat keji. Para guru dan tenaga medis itu bukan militer, mereka adalah pendidik yang mengabdikan diri untuk anak-anak Papua," ujarnya dalam konferensi pers di Jayapura.
Pihak RSUD Dekai, Kabupaten Yahukimo, mencatat korban yang berhasil dievakuasi antara lain:
  • Rosalina Rerek Sogen – Perempuan, guru, Suku Flores (Timor), meninggal dunia.
  • Doinisiar Taroci More – Perempuan, guru, Suku Flores, NTT, terluka.
  • Vantiana Kambu – Perempuan, guru, Suku Papua, Sorong, terluka.
  • Paskalia Peni Tere Liman – Perempuan, guru, Suku Flores, terluka.
  • Fidelis De Lena – Laki-laki, guru, Suku Flores, terluka.
  • Kosmas Paga – Laki-laki, guru, Suku Flores, terluka.
  • Penus Lepi – Laki-laki, guru, Suku Kimial, asli Yahukimo. Dipulangkan dari RSAD Marthen Indey setelah dinyatakan sehat.
  • Irawati Nebobohan – Perempuan, tenaga kesehatan, NTT, terluka.
Dua korban lainnya, Lenike Saban (guru) dan Erens Sama (petani), yang merupakan warga asli Yahukimo, tidak ikut dievakuasi karena memilih tetap tinggal.
TNI lakukan evakuasi terhadap tenaga pengajar dan tenaga kesehatan pasca serangan OPM di Distrik Anggruk, Papua Pegunungan.  Foto: Dok. Puspen TNI
zoom-in-whitePerbesar
TNI lakukan evakuasi terhadap tenaga pengajar dan tenaga kesehatan pasca serangan OPM di Distrik Anggruk, Papua Pegunungan. Foto: Dok. Puspen TNI
Kombes Pol. Yusuf Sutejo, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2025, mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing provokasi.
“Kami mengajak masyarakat untuk tidak termakan propaganda yang menyesatkan. Aparat akan terus meningkatkan patroli dan pengamanan di wilayah rawan,” katanya.
Saat ini, aparat keamanan masih melakukan pengejaran terhadap para pelaku. Situasi di Distrik Anggruk mulai kondusif.
Terpisah, akibat peristiwa ini, TNI bersama aparat terkait telah berhasil mengevakuasi total 42 tenaga pengajar dan tenaga kesehatan dari Yahukimo ke Jayapura.
"TNI telah mengerahkan personel untuk mengevakuasi korban, mengamankan wilayah, dan mendukung pemulihan situasi pasca-tindakan biadab dan pengecut dari OPM," ujar Kristomei, Minggu (23/3).
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.