3 Kebohongan Willie Salim Soal Hilangnya 200 Kg Rendang Dikuak Warga, Pantas Chef Arnold Merasa Aneh
Murhan March 24, 2025 08:31 AM

BANJARMASINPOST.CO.ID - Permintaan maaf konten kreator, Willie Salim soal tragedi rendang 200 kg hilang di halaman Benteng Kuto Besak (BKB), Palembang, Selasa (18/3/2025) berbuntut panjang.

Penyebabnya, Willie Salim justru melakukan kebohongan dalam pernyataannya soal kegiatan itu.
 
Pertama, Willie Salim mengaku bahwa dirinya pergi ke toilet Selma 15 menit saat sedang memasak rendang tersebut.

Berdasarkan pengakuannya saat balik dari toilet, ia kaget melihat wajan besar berisi rendang telah tandas diambil warga. 

“Ini pertama dalam sejarah, 200 kilo rendang lenyap dalam 15 menit,” kata Willie Salim.

“Aku kan mampir ke mobil bentar seharian belum minum belum makan. Tetapi, saat kita balik lagi ke tempatnya, itu dagingnya hilang ludes, padahal belum mateng guys,” bebernya, dalam siaran langsung di TikTok.

Pengakuan Willie Salim belakangan dibantah oleh konten kreator lokal, Rendy Aditiya. 

Pemilik akun Instagram @rondoot tersebut mengungkap bahwa Willie berbohong lantaran tidak pergi ke toilet, melainkan sengaja duduk anteng di mobil selama 30 menit. 

Informasi itu diperoleh Rendy ketika menghubungi Kanit Binmas Polsek Ilir Barat I, Iptu Rino Ardiansyah. 

"Willie Salim tidak ke toilet, Willie Salim ke mobil waktunya tidak 10 menit tapi 30 menit. Hal ini sudah dikonfirmasi langsung oleh Pak Rino lewat telepon," ujarnya seperti dikutip dari akun Instagram-nya pada Sabtu (22/3/2025). 

Kedua Willie Salim mengaku ada 20 personel polisi yang menjaga rendang 200 kg tersebut.

Namun 20 polisi tersebut  tidak mampu menghalangi ribuan masyarakat yang ingin mengambil daging untuk makan bersama.

“Itu kan ada Pak Polisi, ada penjagaan semua bantu jagain ya guys. Itu satu pun semuanya bilang, 20 orang yang jagain tidak kuat gara-gara ramai banget,” ungkap Willie Salim.

Pengakuan Wille Salim soal 20 polisi berjaga Kembali dibantah, Rendy mendapatkan informasi bahwa hanya tujuh petugas yang berada di BKB.

"Tadi Pak Rino sudah sampaikan ada 7 personel dari Polsek IB 1, tiga petugas jaga mobil, empat yang jaga di sekitaran, satu pak rino dan tiga intel yang berpakaian bebas," ujarnya. 

Ketiga Willie Salim mengaku memasak rendang 200 kg dan es durian untuk acara makan Bersama warga.

Menurut Rendy kenyataannya tidak demikian. 

DAGING HILANG - Warga Palembang memberikan klarifikasi terhadap konten Willie Salim soal kehilangan daging 200 kg. Pengakuan tersebut membuat influencer Palembang murka dan mengancam melaporkan Willie ke polisi. (Kolase TikTok @ame_she_comel dan @williesalim)

"Tujuan Willie Salim datang ke Palembang, judulnya 'Bukber Bersama di Palembang' tapi kenyataannya tidak, kenapa tidak?" ucap Rendy.

"Willie Salim datang jam 05.30 WIB ke Benteng Kuto Besak, es durian mulai dimasak jam 18.00 WIB sore, rendang baru mulai dimasak jam 19.00 WIB, artinya ini bukan untuk menu buka puasa," jelasnya. 

Rendy lalu menegaskan tidak membenarkan respons warga yang mengambil rendang dari wajan saat itu.

Akan tetapi menurutnya, Willie Salim telah mencoreng nama baik Kota Palembang. 

"Saya tidak membenarkan, saya tidak membela orang-orang yang mengambil rendang itu. Tapi, sangat disayangkan hanya karena konten, Wllie Salim tega membuat narasi seolah-olah Kota Palembang, kota yang rakus tamak sehingga banyak yang membully," pungkasnya.  

Sementara, Chef Arnold Poernomo juga ikut buka suara terkait insiden hilangnya 200 kg daging rendang milik Willie Salim.

Chef Arnold masih ikutan menyinggung konten tersebut.

Chef Arnold menyebut memasak besar bukanlah kegiatan yang mudah.

Dan selama ini, aksi masak besar yang bisa dieksekusi dengan baik adalah YouTuber Bobon Santoso.

Ada empat dasar yang membuat Chef Arnold menyebut masak besar bukanlah aksi yang mudah.

"Masak besar dan bagi bagi itu ga gampang dan selama ini yang bisa eksekusi dengan baik dan tepat waktu cuma Bobon...

- Butuh team

- Time planning

- Masaknya apa

- Atur pembagian supaya ga rusuh," tulis akun X @ArnoldPoernomo pada Sabtu (22/3/2025).

Lebih lanjut Chef Arnold justru meragukan Willie Salim.

Pria asal Surabaya tersebut menemukan keanehan. Penyebabnya, ada 200 kg daging yang dimasak rendang dalam waktu tiga jam.

Chef Arnold merasa prihatin dengan warga yang justru dikontenin oleh sang TikTokers.

"Ya masa percaya sama 200kg daging buat masak rendang dalam 3jam...kasian malah dikontenin warga setidakaturan begitu," pungkas Chef Arnold.

Willie Salim minta maaf

Kreator konten Willie Salim menyatakan bahwa hilangnya rendang satu ekor sapi yang sedang dimasak di kuali bukanlah salah warga Palembang, Sumatera Selatan.

Ia menyampaikan dalam video permintaan maaf atas kegaduhan akibat kejadian itu.

"Ini bukan salah warga Palembang. Sepenuhnya salah saya, karena saya kurang persiapan," kata Willie dikutip dari akun Instagram @willie27_, Sabtu (22/3/2025).

Dirinya mengaku baru pertama kali memasak dalam porsi untuk orang banyak.

Dalam benaknya, ia ingin warga Palembang bisa berbuka puasa dan menikmati rendangnya bersama.

"Tidak ada kekecewaannya sama sekali terhadap rendang yang hilang itu. Malahan, aku senang sekali melihat antusias warga karena pada akhirnya rendang itu dimasak untuk dibagikan ke warga," tutur Willie.

Ia berujar hanya terkejut melihat antusias tinggi warga yang mengambil rendangnya.

Gara-gara unggahan soal hilangnya rendang Willie ini, sikap warga Palembang mendapat kecaman dari netizen.

Sebagai informasi, Willie memasak rendang pada malam hari di ruang terbuka di Palembang.

Saat ia pergi ke toilet sejenak, rendangnya sudah ludes diboyong warga menggunakan plastik hingga gayung. Padahal, rendang itu belum matang utuh dan masih panas.

Dilaporkan polisi

Willie Salim resmi dilaporkan ke Polda Sumatera Selatan (Sumsel) atas kontennya yang viral terkait memasak 200 kilogram rendang di Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang.

Konten ini memicu kontroversi karena dianggap merusak citra warga Palembang dan menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

Pada Sabtu (22/3/2025) malam, Kantor Hukum Ryan Gumay Lawfirm resmi melaporkan Willie Salim ke Polda Sumatera Selatan (Sumsel).

Pengacara Muhammad Gustryan dari Ryan Gumay Lawfirm mengonfirmasi laporan tersebut kepada Sripoku.com pada Minggu (23/3/2025).

Ryan Gumay menyatakan bahwa sebagai warga asli Palembang, dirinya bersama masyarakat lainnya merasa keberatan dengan konten tersebut.

"Benar, tadi malam kami mendatangi Polda Sumsel untuk melaporkan kejadian ini sebagai pengaduan masyarakat. Laporan kami sudah diterima dengan nomor LP LAP-20250322-3F227 pada Sabtu (22/3/2025)," ujar Ryan Gumay.

Ryan menegaskan bahwa langkah hukum ini diambil sebagai bentuk efek jera bagi para kreator konten agar lebih mempertimbangkan dampak sosial dan konsekuensi hukum dari konten yang dibuat.

"Kami juga telah menyerahkan beberapa alat bukti ke Subdit Cyber Crime Polda Sumsel, dan laporan kami sudah direspon melalui akun Banpol Sumsel," tambahnya.

Ryan berharap pihak kepolisian segera menindaklanjuti laporan tersebut dan meningkatkan statusnya menjadi laporan polisi model B.

Adapun laporan tersebut mengarah pada dugaan pelanggaran Pasal 28 Ayat 2 dan 3 juncto Pasal 45 Ayat 1, 2, dan 3 serta Pasal 27 Ayat 1 dan 3 dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

(Banjarmasinpost.co.id/Tribun Jakarta)



© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.