Demo Malang Ricuh: 10 Orang Dilaporkan Hilang Kontak, Gedung DPRD Terbakar
Nanda Lusiana Saputri March 24, 2025 09:32 AM

TRIBUNNEWS.COM - Aksi unjuk rasa yang berlangsung di Kota Malang, Jawa Timur, Minggu (23/3/2025) malam, berujung ricuh.

Massa aksi menolak RUU TNI dan memusatkan aksi di Gedung DPRD Kota Malang, yang kemudian mengalami kebakaran akibat lemparan molotov.

Berdasarkan rilis dari Aliansi Suara Rakyat (ASURO), terdapat laporan sementara mengenai jumlah korban.

Hingga pukul 21:25 WIB, diperkirakan ada 6 hingga 7 orang massa aksi yang dilarikan ke rumah sakit.

Selain itu, sekitar 10 orang massa aksi dilaporkan hilang kontak, dan 3 orang lainnya telah diamankan oleh pihak berwajib.

Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto, mengonfirmasi 7 aparat, terdiri dari 6 anggota polisi dan 1 TNI, juga mengalami luka-luka.

"Iya benar, ada 7 personel yang terluka. Terdiri dari 6 anggota polisi dan satu orang TNI," ungkap Yudi, Minggu.

Total korban luka-luka dari kedua belah pihak mencapai sekitar 14 orang.

Aksi Anarkis dan Kebakaran

Situasi memanas ketika massa aksi melemparkan dua molotov ke arah Gedung DPRD, menyebabkan kobaran api di teras depan gedung.

Meskipun demikian, petugas Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Malang berhasil memadamkan api dengan cepat.

Massa juga membakar seragam TNI sebagai simbol penolakan terhadap RUU TNI dan merusak pos jaga di depan gedung.

Sampai berita ini ditayangkan, aksi demo telah menjadi trending topic di media sosial, dengan tagar seperti #Malang dan #PeringatanDarurat yang banyak dibahas.

Setelah kericuhan terjadi, polisi dan TNI melakukan penyisiran untuk membubarkan massa.

Menurut rilis ASURO, kekerasan fisik dan verbal terjadi saat aparat melakukan tindakan tersebut, termasuk pemukulan terhadap massa aksi dan tim medis yang bersiaga.

Sejumlah perangkat elektronik dan alat medis juga dirampas oleh aparat.

"Sejumlah massa aksi ditangkap, dipukul dan mendapatkan ancaman. Tim medis, pers dan pendamping hukum yang bersiaga di Halte Jl. Kertanegara juga mendapati pemukulan, kekerasan seksual dan ancaman pembunuhan (verbal). "

"Sejumlah gawai massa aksi dan tim medis dirampas, begitu pula dengan alat kelengkapan medis. " demikian rilis yang disampaikan ASURO, Minggu

Situasi di lokasi mulai kembali kondusif pada pukul 18:50 WIB, setelah massa aksi mundur ke Jalan Kertanegara.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.