TANGIS PILU Anak-anak Polisi yang Tewas Ditembak Mati di Lokasi Sabung Ayam, Hotman Paris Siap Bantu
AbdiTumanggor March 24, 2025 07:34 PM

TRIBUN-MEDAN.COM - Tangis pilu Sabila Aina Sulistia, putri dari mendiang Kapolsek Negara Batin, AKP Lusiyanto, yang terus memperjuangkan keadilan atas kasus kematian ayahnya, ditembak mati.

Diketahui, AKP Lusiyanto bersama dua anggotanya tewas ditembak saat menggerebek lokasi judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung, pada Senin (17/3/2025).

Namun, sampai kini dua oknum TNI yang diduga sebagai pelaku penembakan belum ditetapkan tersangka oleh pihak Polisi Militer Angkatan Darat.

Sementara, dari pihak Polisi telah menetapkan satu warga sipil sebagai tersangka perjudian dalam peristiwa penembakan tersebut.

Hingga saat ini, Kapolri sebagai bapak atau pimpinan tertinggi para korban, juga belum menjenguk secara langsung ke Lampung untuk memberikan semangat bagi para keluarga korban dan juga bagi para personelnya yang ada di sana. Justru Kapolri masih sibuk dengan agendanya, Safari Ramadhan. 

Putri korban, Sabila Aina Sulistia kini mencurahkan hatinya di media sosial.

Lewat akun TikTok miliknya @.sabils pada Jumat (21/3/2025), Sabila Aina Sulistia (Bila) menuliskan pesan menyentuh untuk ayahnya. 

"Papa, Bila tau papa liat Bila dari atas sana kan? papa jagain bila kan? Bila yakin pasti papa jagain Bila," tulis Bila, dikutip dari Tribun Jakarta.

"Paa… sakit sekali rasanya hati Bila, hancur bgt pa, Bila tau pa Bila harus ikhlas dan menerima semua ini, karena papa meninggal dengan cara yang baik di bulan yang baik bahkan sampai saat papa meninggal papa masih dalam keadaan berpuasa," ungkapnya.

"MasyaAllah sekali pa, Allah Maha Baik, semua orang mengenang kebaikan papa semua orang menjadi saksi klo papa orang baik," ujar Bila. 

Membaca kenangan, Bila mengungkapkan bagaimana ayahnya yang selama hidupnya selalu mengajarkan kebaikan dan kejujuran.

Ia menyampaikan rasa rindu yang mendalam kepada ayahnya yang telah tiada.

"Pa.. terima kasih sudah mendidik Bila jadi anak yang kuat, meskipun papa treat Bila sebagai princess kecil papa tapi papa enggak pernah ajarin Bila jadi perempuan yang lemah. Papa selalu ajarkan kebaikan ke Bila, untuk jadi manusia yang jujur, bahkan papa selalu ingetin Bila buat enggak balas kejahatan dengan kejahatan, papa selalu bilang harus jadi orang baik walaupun orang jahat sama kita tapi kita enggak bales jahat," ungkap Bila.

Satu tahun tak berjumpa, Bila mengaku sangat kangen dengan sang ayah. 

"Paa.. satu tahun kita ga ketemu tapi kenapa saat kita ketemu lagi papa malah pergi ninggalin Bila. satu tahun Bila ga peluk papa satu tahun Bila ga cium papa, kemarin pas Bila pulang bila peluk papa badan papa udh kaku pa," ujarnya sedih.

"Tapi badan papa bersih wajah papa bercahaya dan senyum. Bila pegang papa dari ujung kepala sampai ujung kaki papa karena Bila kangen banget, Bila peluk papa bila cium papa. Sekangen itu Bila pa, bener-bener kangen," ujar Bila. 

Dirinya pun mengingat janjinya kepada sang ayah, mulai dari pulang ke kampung halaman ketika lebaran hingga janji ayahnya yang bakal menghadiri wisudanya kelak. 

"Papa janji sm Bila, lebaran ini kita pulang ke Belitang ke kampung papa lebaran di sana, tapi kenapa pulangnya sekarang dengan keadaan kaya gini. Papa juga janji mau datang wisuda bila di bulan Mei, kata papa 'iya sayang papa usahain ya kita nabung dulu biar bisa ke wisuda bila dan kita jalan-jalan disana'," ungkap Bila.

Bila menyebut demi membiayainya kuliahnya, sang ayahanda AKP Lusiyanto bahkan rela bekerja sampingan menjadi sopir travel.

"Segala hal papa usahakan buat Bila, buat pendidikan Bila supaya Bila bisa sekolah setinggi-tinggi nya, papa kerja siang malam, sampingan sambil jadi supir travel demi biaya pendidikan Bila dan kehidupan Bila."

"Karena papa enggak mau anak papa dikasih uang haram mknya papa selalu kerja siang malam tanpa kenal lelah, papa enggak pernah dzolim sama orang papa enggak pernah mau dikasih ataupun disuap uang oleh siapapun."

"Bahkan papa kalau bantu orang bener-bener ikhlas karena papa tau yang papa bantu juga mereka susah."

"Papa selalu ingetin Bila untuk selalu sholat 5 waktu, selalu berbuat baik, jadi anak jujur dan enggak boleh jahat sama orang," kenangnya.

Di akhir pesannya, Bila berjanji untuk terus berjuang mencari keadilan bagi ayahnya.

Dirinya mengaku akan berjuang sekuat tenaga, meskipun diakuinya banyak fitnah dan tuduhan tidak benar tentang ayahnya.

"Papa disini Bila cari keadilan yang seadil adilnya untuk papa, Bila berjuang sekuat tenaga untuk menegakkan keadilan untuk papa, walaupun sekarang banyak sekali fitnahan dan tuduhan yang tidak benar tentang papa, itu semua menghapus dosa-dosa dan menjadi ladang pahala untuk papa," ungkap Bila.

"Semoga Allah memberikan jalan yang terbaik pa insyaAllah kebenaran akan terungkap," imbuhnya.

"Bila enggak akan gentar dan enggak akan takut untuk melawan mereka yang sudah berbuat kejam seperti ini karena Bila harus menegakkan keadilan untuk papa."

"Bila ga perduli sebesar dan sekuat apa power mereka, Bila juga punya kekuatan dan keyakinan karena Bila yakin Allah akan menunjukkan Kebesaran nya dan Mukjizatnya," ujar Bila berharap.

Curahan hati Bila ini memicu berbagai reaksi dari netizen, dengan banyak pihak yang menyerukan agar pelaku penembakan dihukum seadil-adilnya. 

@ABCDEFARHAN: Mbaa kalo ditawarin masuk polisi jalur rekpro, tolong banget diambil yaa mbakk, lanjutkan perjuangan alm papamu

@Rozy: Husnul khotimah pak, hormat setinggi tingginya untuk iptu Lusiyanto

@Rak: Aku percaya Pak Lusiyanto orang baik, soalnya Pak Lusiyanto ga gendut

@j.naibaho: hormat setinggi-tingginya untuk Alm.komandan lusiyanto semoga surga untuk mu ndan

@anisaputriov: apapunnn itu opini diluar sanaa, kita tauu mana faktanyaa. APAPUNN ITUU GADA YANG DIBENARKAN ATAS PENEMBAKANN YANG DILAKUIN OLEHHH PELAKUU. pelaku harus dihukuk seadil adilnya dan SEBERAT BERATNYAA

@Timbangane: Impian semua orang, di saat meninggal, banyak orang bercerita tentang kebaikannya, inshallah senior husnul hotimah.

MINTA BANTUAN HUKUM - Sabila Aina Sulistia, putri AKP Anumerta Lusiyanto tak kuasa menahan tangisnya meminta bantuan hukum ke pengacara Hotman Paris.
MINTA BANTUAN HUKUM - Sabila Aina Sulistia, putri AKP Anumerta Lusiyanto tak kuasa menahan tangisnya meminta bantuan hukum ke pengacara Hotman Paris. (tangkapan layar Ig @hotmanparisofficial)

Minta Bantuan Hotman Paris

Sabila Aina Sulistia, putri AKP Anumerta Lusiyanto, yang meminta keadilan untuk ayahnya, juga meminta bantuan pengacara Hotman Paris. 

Selain istri AKP Anumerta Lusiyanto, kini sang anak juga turut bersuara meminta bantuan hukum Hotman.

Hal ini dibagikan Hotman Paris lewat Instagram miliknya, Senin (24/3/2025).

"Saya Sabila Aina Sulistia, anak dari almarhum AKP Anumerta Lusiyanto, Kapolsek yang gugur dalam penggerebekan sabung ayam di Way Kanan, Lampung," kata Sabila sembari menangis.

Sabila memohon agar Hotman Paris mengawal kasus penembakan ayahnya agar mendapatkan keadilan.

Pasalnya, hingga kini pelaku oknum TNI yang sudah mengakui perbuatannya namun belum juga ditetapkan tersangka.

"Saya sangat memohon bantuan hukum dari Bapak Hotman Paris beserta tim 911 agar dapat mengawal kasus kami yang terjadi di wilayah Way Kanan Polda Lampung sampai kami mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya, dikarenakan para pelaku yang sudah jelas mengakui perbuatannya belum juga ditetapkan tersangka," tuturnya.

Sebelumnya, Kasniatun, istri AKP Anumerta Lusiyanto, Kapolsek Negara Batin juga meminta bantuan hukum pengacara Hotman Paris mengawal kasus penembakan suaminya di Way Kanan, Lampung.

Lewat Instagram Hotman Paris, Nia meminta sang pengacara mengawal kasus penembakan yang dilakukan dua oknum TNI sampai pihak korban mendapatkan keadilan seadilnya.

"Assalamualaikum Wr.Wb, bang Hotman Paris, saya Kasniatun istri AKP Anumerta Lusiyanto dengan ini saya sangat memohon bantuan dari Bapak Hotman Paris beserta tim 911 agar dapat mengawal kasus penembakan suami saya saat bertugas penggerebekan judi sabung ayam yang dilakukan oleh dua oknum anggota TNI di Negara Batin Way Kanan, Lampung," kata Nia, Senin (24/3/2025).

Istri AKP Anumerta Lusiyanto mengatakan tujuh hari setelah penembakan hingga kini pelaku oknum TNI belum ditetapkan sebagai tersangka.

Padahal dikatakan Nia, pelaku sudah mengakui perbuatannya. Kendati begitu, ia meminta bantuan sang pengacara untuk mengusurtt tuntas kasus tersebut.

"Sampai kami mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya dikarenakan sampai saat ini pelaku yang sudah jelas mengakui perbuatanya belum juga ditetapkan tersangka, terimakasih atas perhatian bang Hotman dan tim 911," tuturnya.

Sementara dalam narasi video tersebut mempetanyakan oknum TNI yang terlibat penembakan belum ditetapkan sebagai tersangka.

"Hotman 911 mohon atensi dari Panglima TNI, Pangdam 2 Sriwijaya dan Den Pomdam Korem Lampung. 3 polisi di tembak mati oknum TNI tapi belum ada TSK! dugaan setoran uang dari judi ayam ke pknum polisi jangan jadi alasan penundaan penetapan TSK. Dokus ke pidana penembakan," tulis narasi video.

Selain keluarga AKP Anumerta Lusianto, ibunda Briptu Anumerta Ghalib juga meminta bantuan sang pengacara.

Tangis Ibu Briptu Ghalib Meminta Bantuan Hotman

Lewat video yang dibagikan Instagram @hotmanparisofficial, Suryalina tak kuasa menahan tangisnya meminta bantuan hukum kepada pengacara Hotman Paris agar mendapatkan keadilan.

Pasalnya, sudah tujuh hari kasus penembakan namun hingga kini belum ada kejalasan.

"Assalamualaikum Wr.Wb, kepada yang terhormat Bapak Hotman Paris, saya Suryalina ibu Briptu Anumerta M Ghalib Surya Ganta, anggota yang gugur pada penggerebekan judi sabung ayam di Way Kanan," kata Suryalina, Senin (24/3/2025).

"Dengan ini saya memohon dengan sangat kepada Bapak Hotman Paris untuk membantu kami agar kami mendapatkan keadilan seadil-adilnya dan hukum yang seberat-beratnya," sambungnya.

Suryalina semakin tak kuasa menangis karena baru berduka setelah kepergian suaminya, kini ia harus kehilangan anak bungsunya yang tewas tertembak.

Lina mengaku duka yang dialaminya sungguh luar biasa kehilangan dua orang tercintanya.

"Bagaimana pun hal itu sudah menghancurkan masa depan anak saya, karena pelaku sudah membunuh anak saya secara tragis dan tidak ada kemanusiaan, sudah tujuh hari kepergian anak saya belum ada kejalasan apa pun, padahal belum 40 hari suami saya berpulang sungguh ini adalah duka yang luar biasa dalam untuk saya," kata Suryalina sambil menangis.

Kendati begitu, Lina berharap Hotrman Paris bisa membantunya mengawal kasus tersebut.

"Semoga Bapak Hotman Paris dan tim bersedia membantu kami mengawal kasus ini," katanya.

Hotman Paris Siap Bantu Kawal Istri Aipda Anumerta Petrus

Sebelumnya, Pengacara Hotman Paris siap turun tangan membantu istri Aipda Anumerta Petrus kasus penembakan saat penggerebekan judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung.

Hal ini diungkapnya lewat Instagramnya @hotmanparisofficial, yang mengunggah video istri Aipda Anumerta Petrus Apriyanto, Mirdawiani memohon untuk menggelar sidang militer secara terbuka atas kasus yang menewaskan suaminya.

Video tersebut lantas viral hingga mendapat tanggapan dari pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea.

Akun @hotmanparisofficial mempersilakan pada keluarga untuk menghubungi timnya di 911.

"Kasus penembakan 3 polisi oleh oknum TNI di Lampung: Agar keluarga Korban hubungin Hotman 911," tulis @hotmanparisofficial pada Minggu (23/3/2025).

Tim 911 Hotman Paris, Putri Maya Rumanti juga membuka direct message bagi keluarga ketiga polisi yang meninggal saat penggrebekan di Way Kanan, Lampung.

"Keluarga, bisa hubungi saya ya," tulis @putrimayarumanti.

Nampak keluarga AKP (anumerta) Lusiyanto dan Briptu Anumerta Ghalib telah menghubungi tim dari Hotman Paris Hutapea.

Istri Aipda Anumerta Petrus Apriyanto, Mirdawiani memohon kepada Presiden, DPR RI, hingga Pangdam II Sriwijaya untuk menggelar persidangan kasus yang menewaskan tiga polisi saat penggerebekan sabung ayam di Way Kanan dilakukan secara terbuka.

"Kepada yang terhormat Presiden RI Bapak Prabowo Subianto, kepada Ketua dan Anggota Komisi I dan III DPR RI, kepada Bapak Kapolri dan Bapak Panglima TNI, kepada Kompolnas, kepada Kapolda Lampung, kepada Pangdam II Sriwijaya. Saya Mirdawiani, istri dari Aipda Anumerta Petrus Apriyanto, anggota Polsek Negara Batin yang gugur dalam tugas penggerebekan sabung ayam," kata Mirdawiani, seperti dilihat, Minggu (23/3/2025).

Sempat muncul tuduhan ada uang setoran di antara TNI dan anggota polisi yang tewas pada Senin (17/3/2025).

Terkait tuduhan tersebut, Mirdawiani meminta sidang militer terhadap terduga pelaku penembakan dilakukan secara terbuka.

"Terkait pemberitaan buruk dan fitnah yang sedang beredar yang ditujukan kepada ketiga anggota yang gugur tersebut." tandasnya.

Kompolnas Desak Transparansi dan Kecepatan Proses Hukum

Sementara, permintaan sidang militer terbuka sejalan dengan desakan Komisioner Kompolnas, Choirul Anam.

Kompolnas menekankan pentingnya transparansi dan kecepatan dalam proses hukum untuk menjaga kredibilitas penegakan hukum.

"Kami mendesak tim gabungan untuk bekerja secara ilmiah dan transparan. Masyarakat butuh keadilan, dan kasus ini harus segera diselesaikan," tegas Choirul dikutip YouTube Kompas TV, Sabtu (22/3/2025).

Ia juga meminta agar rekaman video yang dimiliki Kompolnas segera dijadikan alat bukti utama dalam penyidikan.

"Rekaman ini adalah bukti kuat yang tidak bisa diabaikan. Kami akan terus mengawal proses hukum hingga pelaku diadili secara adil," tambahnya.

Diketahui, tiga anggota Polsek Negara Batin tewas ditembak saat melakukan penggerebekan judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Way Kanan, Lampung, pada Senin (17/3/2025).

Korban yang gugur dalam insiden ini adalah Kapolsek Negara Batin, Iptu Lusiyanto, bersama dua anggotanya, Bripka Petrus Apriyanto dan Bripda Ghalib Surya Ganta.

Saat ini, penyelidikan lebih lanjut tengah dilakukan untuk mengungkap motif serta pihak-pihak yang bertanggung jawab di balik penembakan tersebut.

Isu Dugaan Setoran Judi Sabung Ayam

Sebelumnya, terdapat dugaan adanya setoran judi sabung ayam hingga disebut-sebut memicu insiden maut tertembaknya 3 polisi di Way Kanan, Lampung.

Hal itu diungkap oleh Kapendam II/Sriwijaya Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, menurut keterangan saksi yakni dua oknum TNI yang kini telah ditahan.

Kolonel Inf Eko Syah Putra mengatakan bahwa setoran judi sabung ayam tersebut diduga mengalir ke Polsek dan Koramil setempat.

Namun Kapendam tak menyebut soal jumlah setoran yang mengalir dari pemilik judi sabung ayam tersebut.

"Keterangan sementara dari saksi (oknum TNI) menyatakan ada ikatan komitmen itu (setoran)," ujar Kapendam II Sriwijaya, mengutip tayangan YouTube Kompas TV, Jumat (21/3/2025).

Namun hingga saat ini dugaan tersebut masih masuk dalam tahap pemeriksaan lanjutan.

"Ini sabung ayam ada duit ya dibagi, keterangan sanksi itu ada duit dibagi, tapi ini masih proses lebih lanjut, kita tunggu prosesnya, duit dibagi ada ya, kita bukan bodoh-bodoh amat lah," lanjutnya.

(*/Tribun-medan.com/TribunSumsel.com)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.