TRIBUNNEWS.COM,  MOSKOW – Penasaran terhadap suasana seru penonton sebelum dan sesudah menyaksikan para model atau peragawan/peragawati melenggak-lenggok di atas catwalk atau runway Moscow Fashion Week di Rusia? Simak pada ulasan berikut ini. Ikuti juga gambaran kesibukan model dan penata gaya (stylish) di panggung belakangnya.

Ribuan penonton selalu memadati gedung Central Exhibition Hall “Manege” (baca: manez/manes) di kawasan luar Lapangan Merah - Istana Kremlin, ibu kota Rusia, sepekan lalu. Acara pagelaran Russian Fashion Counsil (Badan Mode Rusia) berlangsung 13 sampai dengan 18 Maret 2025. 

Dikutip dari website Gateway to Russia, pihak penyelenggara Moscow Fashion Week rutin mengadakan ajang peragaan busama Moskow sejak 20-26 Juni 2022. Dan panitia selalu mengundang wartawan Tribunnews.com, Tribun Network untuk meliput acara ini.

Para perancang atau desainer melibatkan ratusan brand busana. Perancang yang berasal dari  Rusia dan negara-negara federasi dan provisinya, mengenalkan 185 brand,  kemudian 15 desainer dari berbagai negara. Desainer dari Indonesia Syukriah Rusydi, dari China Li Ying, perancang mode India Samant Chauhan dan Coek - Khadi India, Musawenkosi dari Afrika Selatan, Loom Weaving (Armenia), Mafi Mafi (Etiopia), Mugel LLopis (Spanyol), Emre Erdemoglu (Turky).

Perancang-perancang tuan rumah Rusia juga tampil. Mereka sebagian menggunakan nama, sebagian laigi memakai merek dagang. Misalnya designers Sergey Sysoev (dari Kota Moskow), Shin (Moskow), Front (Moskow), Efremov (Moskow), Gapanovich (Murmansk, bagian barat laut Rusai); Abzaeva (Ulan-Ude, ibu kota Republik Buryatia yang terletak di bagian selatan Rusia dan merupakan kota terbesar ketiga di Siberia Timur); Za_Za (St. Petersburg, ibu kota Kekaisaran Rusia), Baikal Murano (Irkutsk, kota terbesar di Siberia dan menjadi pusat pemerintahan subjek federal Oblast Irkutsk). Pun perancang brand ADDICTED_TO, Capparel, Elena Musaeva, Vereja, dan Rogov. 

Ditambah lagi 85 desainer dari Volgograd (dahulu bernama Stalingrad) adalah nama sebuah kota di Rusia), Kazan (ibu kota Tatarstan dan salah satu kota terbesar Rusia), Nizhny Novgorod (kota keenam terbesar di rusia), Perm (sebuah kota dan pusat administrasi di Krai Perm, Rusia), Chelyabinsk (kota terletak di tengah Rusia) dan kota-kota lainnya  di Rusia.

Letak Dalam Manege Hall

Panitia tampak di berbagai lini. Penonton memasuki gedung Pusat Pameran dan Perdagangan “Manege” Hall (baca: manez/manes) terletak di kawasan Lapangan Merah. Bangunan ini berukuran 44 meter tampak depan, 166 meter panjang, dan tinggi 20 meter. Luas lantai sekitar 7.500 meter. Gedung setinggi setara empat atau lima lantai. 



Manege Hall terletak di Jalan Manege Square No 1, Moskow. Letaknya kawasan Lapangan Merah (Red Square), dan sisi luar baratnya istana presiden Kremlin. Sisi timurnya jalan protokol Mokhovaya, ibu kota Rusia.
 


Bagian interior gedung, secara umum hanya dua lantai. Namun terdapat balkon. Pertunjukan busana terletak di lantai 1, dan lantai bawah. Lantai 1 merupakan pintuk masuk, sekaligus pusat keramaian. Di lantai 1 terdapat tiga ruang berbeda tempat peragaan buasana. Ada pun lantai bawah, terdapat 1 ruang peragaan busana, ukurannya lebih besar. Selebar 40-an meter. Penjualan busana, dan toilet terdapat di lantai bawah.



Secara umum, dapat digambarkan bahawa gedung pameran untuk pagelaran Moscow Fashion Week 2025, terbagi atas empat zonasi. Pada bagian depan untuk kedatangan para penonton. Penonton masuk gedung melalui pintu berputar (revolving door). Bagian depan lantai 1, difungsikan untuk pemeriksaan penonton. 

Di pintu masuk Hall Manege, terdapat  dua lapis pemeriksaan yang dijaga, para lelaki. Tampaknya mereka semacam satuan pengamanan (Satpam), security. Setiap peserta wajib melintasi pintu pemindaian mengunakan pendeteksi logam (metal detector), X-ray, sebagaimana layaknya penumpang penerbangan yang hendak memasuki pintu-pintu tempat duduk di bandara. Dan Setiap penonton memasukkan barang-barang bawaan, seperti tas, melintasi rel bergerak pemindai bagasi. 

Beregerak ke dalam, pada tahap kedua, panitia memeriksa lembaran tiket kertas atau tiket digital, scan QR Code. 

Selanjutnya, penonton melintasi ruang konferensi pers, tempat berfoto (photo booth),  ruang lobi, kafe, ruang tunggu VVIP, serta pintu pemeriksaan untuk ruang pertunjukan. Di atas ruang konferensi pers, dan photo booth, terlihat balkon peruntukkannya kafe dan memajang busana yang dijual. Sebelum masuk ruang peragaan, setiap penonton mengantre untuk pemeriksaan tiket. 

Panitia menggunakan alat sensor, pemindai tiket melalui QR code (quick-response code), baik tiket kertas maupun tikel elektronik di ponsel. Di jalur antrean, panitia pemindai tiket, umumnya perempuan, ditemani security berbusana rapi, pakai jas dan dasi.

Suasana Sebelum Show

Dari pintu masuk gedung Manege ke lokasi menonton berjarak kurang lebih 60 meter.  Di dalam ruangan pergaan busana, tampak peremuan-perempuan muda, mengenakan kaus olong hitam bertuliskan “Penunjuk Tempat Duduk”. Tulisan dalam dua akasara Bahasa Rusia dan Inggris “Seating” pada bagian depan dan belakang kaus. Mereka umumnya remaja-remaja perempuan, sebagian mereka, berstatus pekerja paruh-waktu (part-time). 


Kursi panjang, berbentuk balok, letaknya persis di tengah-tengah, antara catwalk dengan penonton. Jumlah kursi panjang, bergantung pada banyaknya model yang tampil. Saat peragaan busana, kursi-kursi terdapat beberapa baris; kadang empat kadang dua. 

Empat baris kursi di daruh di tengah, dua baris kuris diisi penonton yang menghadap satu arah  ke selatan, sedangkan di belakang mereka menghadap ke utara. Empat kursi lazim ditaruh di tengah, bila peragaan melibatkan lebih dari 30 model. Mereka berlenggak-lenggok melewati catwalk menyerupai huruf U. 

Apabila modelnya kurang dari 30, catwalk yang digunakan menyerupai huruf I, sehingga kursi penonton tidak ada di tengah. Kursi panjang di tengah, biasanya ditempati para tamu-tamu penting, seperti model, perancang busana, juga sekitar 20 wartawan dari berbagai negara.

Setiap show diberi waktu rata-rata 30 menit. Jalannya pertunjukan rata-rata 15 menit. Sebelumnya, pintu dibuka sekitar 25-30 menit pra-pertunjukan. Saat inilah, para petugas pengatur tempat duduk mengantar dan memandu tamu undangan masuk, dan menunjukkan tempat duduk. Perabot tersedia adalah kursi panjang, pakai busa yang dibalut kulit, tanpa sandaran. Di atas kursi terpampang nomor-nomor, misal mulai nomor 1 sampai 50.

Penonton harus disiplin menempati sesuai nomor kursi yang tertera di tiket. Bila tidak, para petugas pengatur ermpat duduk, tak segan mengusir, meminta mereka berpindah.  



Panitia sangat tepat waktu. On-time. Misal, pertunjukan pukul 15.30, akan pas waktu. Dan beberapa menit sebelum show, panitia mengawasi  akan berlari, apabila masih penonton yang berjalan, akan didatangi dan diperingatkan untuk segera duduk. Dan  120 detik sebelum show, akan diperlihatkan di layar penunjuk waktu berhitung mundur. Sekiranya masih ada penonton yang berdiri atau hilir mudik, panitia akan berteriak, dan sebagian lainnya mendatanginya, meminta duduk.

Selain empat barus kursi pangsung, terdapat kursi sejenis disusun berjenjang, makin ke belakang kian tinggi. Khas kursi penonton di ajang pertunjukan. Jumlahnya kurang lebih 7 banjar, baris ke belakang. Penonton duduk tenang, tidak berisik.

Penonton tidak diperkenankan mengonsumsi makanan di ruang pertunjukan.

Suasana Setelah Bubaran Show 


Sebelum peragaan busana, kira-kira 10 detik sampai kemunculan pertama model, suasana dalam ruang peragaan tampak hening. Gelap. Kalaupun ada cahaya, hanya temeram. Pancaran cahaya dari balik layar, atau sinar senter ponsel pengunjung.

Saat  model atau peragawan/peragawati berjalan di runway, lampu sorot diarahkan ke badan dan mengikuti pergerakan model. Ketika model-model lain menyusul masuk catwalk mengenakan busa-busaha setiap perancang, lampu sorot akan semakin banyak menyala dan tampak terang.  

Panjang runway atau catwalk kurang lebih 20 meter. Lantai keramik, tanpa karpet. Untuk catwalk berbentuk menyerupai huruf I, setiap model berjalan santai, sampai ke ujung, kemudian mundur satu langkah, berbalik badan dan kembali. Ada pun pada catwalk menyerupai huruf U, model berjalan masuk dari jalur timur, kemudian berbelok, dan keluar ke jalur barat, menuju belakang panggung.

Jarak antara satu dengan lainnya, sekitar  15 sampai dengan 20 meter. Satu model tiba di ujung, model lainnya masuk. Atau satu model berbelok, lainnya masuk. Demikian seterusnya.

Model pada satu peragaan, kadang tampak juga mengenakan buasana hasil rancangan desainer lain, yang tampil pada wkatu berbeda. Mungkin pada hari yang sama, namun waktu pertunjukkan berbed abeberapa jam. Atau pada hari berlainan.

Para penonton mengarahkan kamera ke arah catwalk. Ada yang menggunakan kamera ponsel, ada juga menggunakan kamera  profesional, Digital Single Lens Reflex (DSLR). Tentu selain wartawan TV dan pewarta foto. 

Pada setiap jadwal penampilan, setelah satu per satu peragawati ∂an atau peragawan melenggak-lenggok, usai model terakhir ke luar dari catwalk menuju panggung belakang, maka lampu sorot akan dipadamkan. Dalam hitungan detik, kemudian semua model masuk lagi. Namun kali ini bukan satu per satu yang berjarak belasan meter, melainkan secara bersamaan. Jarak satu model dengan lainnya, kira-kira 1 meter. Mereka berjalan mengenakan busana saat show, namun gerak langkah lebih cepat. 

Jeda sekitar 15 detik seterah para model keluar catwalk, sang desainer muncul. Ada yang berjalan hingga kira-kira 7 meter ke catwalk. Dan saat itu, ada perancang yang mendapat buket bunga dari kerabat atau sahabat atau kelaurga yang menonton. Setelah itu, lampu sorot dipadamkan lagi.

Waktu peragaan berlangsung kurang dari 20 menit. Rata-rata 10-15 menit, bergantung pada banyaknya peragawan/peragawati yang tampil.

Setelah selesai penampilan perancang perta menutup acara, lampu sorot dinyalakan kembali. Para pengunjung sebagian berfoto di runway, dengan latar belakang layar bertuliskan nama perancang yang tertera di dinding pembatas arena dengan belakang panggung. Dan waktu berlangsung cepat. Kurang dari 10 menit, biasanya ruangan sudah kosong kembali.   

Mereka melanjutkan sesi foto di tempat tersedia, sudut pemotretan atau (photo booth) yang terletak di dinding luar tempat show, maupun di dinding di bawah balkon, menuju pintu keluar gedung Manege.  

Suasana Belakang Panggung

Penonton kerap hanya menyaksikan aksi para model di catwalk. Tapi ada rahasisa sukses mereka, yakni di belakang panggung.

Kesibukan seru juga tampak di panggung belakang. Wartawan Tribun Network, berkesempatan melihat suasana belakang panggung (back stage), saat mewawancarai perancang Indonesia asal Aceh, Syukriah Rusidy, usai pertunjukan, Jumat (15/3/2025) sore).

Luas belakang panggung kurang-lebih 20 x 40 meter. Ruangan berisi bilik-bilik salon dan ruang istirahat para perancang. Wawancara kami lakukan di luar bilik-bilik atau kamar berdinding kayu lapis, ukuran kira-kira 3 x 3 meter, yang ditempati sementara para perancang. 

Tampak ratusan model, bersiap menata gaya. Saat menata rambut dan wajah, mereka berada seperti di salon. Para perias sibuk mendadani mereka. Di hadapan kaca, dan peralatan kosmetika. Para model, tampak membawa koper masing-masing.

Sebagian lainnya, terlihat sibuk mengepaskan pakaian, busana yang akan dipakai untuk berjalan di catwalk/runway. 

Para model tengah bersama pada pengatur gaya atau stylish busana, maupun tata rias wajah dan rambut.

Demikianlah suasana penonton, sebelum dan sesudah aksi pada model di panggung Moscow Fashion Week 2025. (domu d ambarita)