Ekonomi Lesu Tak Surutkan Niat Warga Solo Berburu Pakaian Jelang Lebaran 2025
Vincentius Jyestha Candraditya March 25, 2025 12:30 PM

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Swalayan Singosaren yang berada di jalan Gatot Subroto (Gatsu) Solo masih menjadi daya tarik tersendiri bagi warga Kota Bengawan jelang Lebaran 2025.

Seperti pada Senin (24/3/2025) malam, toko pakaian di Singosaren masih menjadi jujugan warga Solo untuk mencari pakaian lebaran.

Meski tak seramai Lebaran tahun-tahun sebelumnya, toko-toko pakaian di sana masih didatangi masyarakat untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri.

Dari pantauan TribunSolo.com, nampak masyarakat baik keluarga maupun perorangan berdatangan untuk berburu pakaian lebaran.

Suasana toko pakaian di Singosaren, Solo, Jawa Tengah, Senin (24/5/2025) malam.
BELANJA BUAT LEBARAN - Suasana toko pakaian di Singosaren, Solo, Jawa Tengah, Senin (24/5/2025) malam. Meski tak seramai Lebaran tahun-tahun sebelumnya, toko-toko pakaian di sana masih didatangi masyarakat untuk berburu pakaian menyambut Hari Raya Idul Fitri.

Bahkan meja kasir di swalayan tersebut nampak menumpuk pembeli yang akan membayar pakaian yang mereka beli.

Salah satunya adalah Dwi Hariyanto, warga Solo Baru yang berprofesi sebagai pengemudi jasa angkut menceritaka dirinya mengajak istri dan ketiga anaknya untuk berburu pakaian lebaran di sana.

Dwi menjelaskan memang sejak masih bujang, toko pakaian di plaza Singosaren menjadi tujuan dirinya mencari pakaian Lebaran.

"Belanja biasa buat lebaran sama anak istri. Insyaallah kalau ada rezeki udah dari bujang selalu berbelanja ke sini," ungkap Dwi.

Ditanya terkait kenapa alasan dirinya masih tetap berburu pakaian lebaran di tengah lesunya perekonomian, Dwi menerangkan bahwa dirinya enggan menghilangkan tradisi tiap lebaran tersebut.

"Ya kalau saya itu baju (lebaran) itu menurut saya penting. Di samping Sunnah Rossul itu untuk bisa memakai baju baru putih saat salad Ied. Jadi ya yang saya utamakan itu walaupun cuma satu set, saya upayakan untuk anak istri," lanjut dia.

Dwi juga mengaku dirinya pun harus mengakali pengeluaran bulanan agar bisa menikmati Lebaran tahun ini termasuk untuk membeli pakaian baru.

"Ya sebenarnya terimbas (ekonomi lesu). Tapi tergantung kita me-manage uang itu dengan mengurangi hal-hal kurang pokok contohnya kalau kami biasanya seminggu dua kali makan bersama di luar rumah, jadi kita kurangi. Untungnya keluarga paham," kata dia.

Saat bercerita, Dwi menerangkan bahwa tradisi berburu pakaian lebaran di Plaza Singosaren tak seperti tahun sebelumnya.

Dwi menceritakan bahwa meski masih ramai peminat, pemburu pakaian Lebaran di tempat tersebut kali ini tak seramai tahun-tahun sebelumnya.

"Ini ramai memang tapi tidak seperti tahun sebelumnya, kalau tahun lalu kita mau nyoba pakaian aja bisa antre. Tapi tahun ini ramai cuma nggak antre," pungkasnya.

(*)

 

 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.