BI Bantah Beri Jalur Khusus usai Viral Jasa Penukaran Uang Baru Punya Tumpukan Uang Rp 2 Miliar
Kharisma Tri Saputra March 25, 2025 12:30 PM

TRIBUNSUMSEL.COM - Bank Indonesia (BI) angkat bicara terkait maraknya jasa penukaran uang baru di luar jalur resmi. 

Seperti baru-baru viral di media sosial seorang pria asal Pasuran, Jawa Timur bernama Wildan Firmansyah pamer memiliki tumpukan uang total Rp2 miliar.

Uang tersebut terdiri dari pecahan nominal Rp 1 Ribu hingga Rp 20 Ribu baru, digunakan sebagai jasa penukaran uang ke warga.

Seperti diketahui, masyarakat saat ini tengah kesulitan mendapatkan uang baru untuk lebaran.

Hal ini pun  memicu beragam respons dari warganet. Beberapa mempertanyakan bagaimana uang baru dalam jumlah besar bisa beredar di luar sistem BI.

"Masih bingung banget. @bank_indonesia kan bikin sistem antrean buat penukaran uang baru, tapi di medsos ada yang nyetok Rp 2 miliar cash di rumah. Ada potensi uang palsu gak ya?" tulis salah satu pengguna X, dikutip pada Selasa (25/3/2025).

Menanggapi hal tersebut, Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menegaskan bahwa layanan penukaran uang rupiah berlaku sama untuk seluruh masyarakat.

Penukaran uang diatur dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.21/10/PBI/2019 dan Peraturan Anggota Dewan Gubernur (PADG) No.19/13/PADG/2017.

Untuk program Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri (Serambi) 2025, BI memastikan seluruh penukaran dilakukan secara transparan melalui situs web Pintar BI.

BI menegaskan tidak ada jalur khusus yang diberikan untuk jasa penukaran uang baru.

"Bank Indonesia tidak memberikan jalur khusus dan tidak memberikan akses khusus bagi penjual uang rupiah atau pihak tertentu lainnya," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (25/3/2025).

BI mengimbau masyarakat menukarkan uang hanya di layanan resmi BI dan perbankan agar terjamin keaslian dan keamanannya.

Penukaran uang di luar layanan resmi berisiko, seperti tidak terjamin keasliannya, sulit dipastikan jumlahnya, dan rawan penipuan yang dapat merugikan masyarakat secara finansial.

Selain itu, uang rupiah merupakan simbol kedaulatan negara yang harus dihormati dan diperlakukan dengan baik.

"Bank Indonesia mengimbau agar masyarakat menggunakan uang rupiah sebagai alat pembayaran dalam transaksi di Indonesia dan tidak menjadikannya sebagai komoditas yang diperdagangkan," tegasnya.

Sebelumnya, Media maya dihebohkan dengan sosok Wildan yang pamer tumpukan uang baru senilai Rp2 miliar lebih.

Akun TikTok Wildan Uang Baru menyebut menerima jasa penukaran uang untuk lebaran dalam pecahan Rp1.000 hingga Rp20.000.

Uang pecahan tersebut ditumpuk dan ditata dengan bungkus plastik transparan.

Sayangnya, aksi pamernya justru mendapat kecaman lantaran pamer di tengah masyarakat yang sulit mencari penukaran uang baru untuk lebaran.

Banyak pihak yang menilai Wildan memiliki 'orang dalam' untuk mendapatkan tumpukan uang tersebut.

Pasalnya, menurut penukaran resmi Bank Indonesia saja, warga dibatasi hanya bisa menukar Rp4,3 juta per orang.

Setelah mendapat banyak kecaman, Wildan langsung menghapus video postingannya dan membuat klarifikasi.

Wildan menjelaskan asal muasal ia mendapatkan uang baru.

Pria yang diketahui asal Pasuruan, Jawa Timur tersebut mengaku sudah membuka jasa penukaran uang baru sejak lama.

Ia pun menampik tuduhan memiliki kenalan orang dalam pihak bank untuk mendapatkan setumpuk uang baru.

"Saya di sini atas nama Wildan Pasuruan Uang Baru, ada yang stich video saya orang Malang, saya banyak terima kasih soalnya bikin saya makin terkenal," buka Wildan.

"Sebelumnya saya sudah terkenal, usaha ini saya musiman. Sudah 5 tahun lebih lah saya setiap tahunnya.

"Begini ceritanya, uang baru itu kita kulakan (membeli) ke seseorang, bukan ke orang bank, ada yang nawarin kita barang di Surabaya kita ambil."

"Kadang kita cari di online, bukan kita main orang dalem, nggak segitunya, gak gampang."

"Kita usaha ini musiman, setahun sekali. Kalo gak ada saya, anak buah saya di Malang banyak, di Pasuruan, Surabaya, Banyuwangi, Jawa Timur pun, Jawa Tengah, atau luar Jawa ini beneran ada di saya, karena saya wira-wiri aja. Ada barang di online banyak, ada barang murah saya ambil, intinya saya kulakan (membeli)," jelas Wildan.

Tak hanya itu, Wildan menerangkan usaha penukaran uang baru adalah usaha musimannya.

Wildan masih memiliki banyak usaha lainnya, termasuk usaha rental mobil, koperasi, dan lain-lain.

Ia memilih tak mendengarkan komentar-komentar negatif tentang usaha musimannya.

(*)

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.