TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan pada hari Selasa (25/3/2025) bahwa ia akan mulai mewawancarai kandidat untuk posisi kepala dinas keamanan internal (Shin Bet) pada Rabu (26/3/2025).
Sebelumnya, Mahkamah Agung menolak permintaan Netanyahu untuk membatalkan perintah pengadilan yang membekukan pemecatan kepala Shin Bet saat ini, Ronen Bar, hingga petisi yang diajukan dalam hal ini diadili.
Namun, pengadilan mengizinkannya untuk mewawancarai kandidat untuk posisi tersebut.
Keputusan Hakim Gila Kanfi-Steinitz bertentangan dengan posisi Jaksa Agung Gali Baharav-Miara, yang juga meminta agar proses penggantian Ronen Bar dan pengangkatan kepala baru Shin Bet dibekukan hingga Mahkamah Agung mempertimbangkan petisi yang diajukan terhadap pemecatannya.
"Perintah pencegahan yang dikeluarkan terkait pemecatan Ronen Bar dan prosedur pengangkatan kepala Shin Bet yang baru akan tetap berlaku sebagaimana adanya dan tanpa perubahan sampai keputusan lebih lanjut dikeluarkan," kata pengadilan.
Hakim mengabulkan permintaan Jaksa Agung untuk menyerahkan tanggapannya terhadap putusan sementara terkait keputusan pemecatan Ronen Bar dan memberikan tanggapan terhadap petisi paling lambat pada 8 April 2025.
"Menurut posisi Jaksa Agung, tidak ada proses seleksi atau wawancara yang boleh dimulai untuk menunjuk kepala Shin Bet atau pelaksana tugas kepala Shin Bet yang baru, karena hal ini dapat menciptakan fait accompli sebelum putusan pengadilan, yang dapat merusak stabilitas struktur organisasi hierarkis lembaga tersebut," kata pengadilan, seperti diberitakan Al Jazeera.
Sementara itu, juru bicara Perdana Menteri, Omer Dostri, mengatakan Netanyahu akan mulai mewawancarai kandidat Kepala Shin Bet setelah Mahkamah Agung menolak upaya Jaksa Agung.
"Setelah Mahkamah Agung menolak upaya Jaksa Agung untuk mencegah dimulainya proses penunjukan kepala baru Shin Bet, Perdana Menteri akan mulai mewawancarai kandidat untuk posisi tersebut besok," kata Omer Dostri pada hari Selasa.
Sejumlah pejabat pemerintahan Netanyahu mengecam upaya Jaksa Agung yang berupaya mencegah Netanyahu untuk menunjuk Kepala Shin Bet yang baru.
"Upaya Jaksa Agung untuk memperluas putusan Mahkamah Agung telah gagal! Perdana Menteri sekarang dapat segera memulai proses penunjukan kepala Shin Bet yang baru," kata Sekretaris pemerintah di akun X miliknya.
Menteri Komunikasi Shlomo Karhi juga menyerang Jaksa Agung, dengan mengatakan, "Dia terus, dalam konflik kepentingan yang nyata, mencoba menggagalkan keputusan pemerintah. Namun dia gagal lagi. Apakah ini masalah kelalaian yang nyata dan kurangnya profesionalisme, atau pelanggaran kepercayaan dan penyalahgunaan jabatan?"
Sebelumnya, kabinet pemerintahan Netanyahu sepakat untuk memecat Ronen Bar dari jabatannya sebagai Kepala Shin Bet melalui pemungutan suara pada Kamis (20/3/2025).
(Yunita Rahmayanti)