Rupiah Berpeluang Sentuh Rp 17.000 per Dolar AS, Sentimen Global Jadi Pemicunya
kumparanBISNIS March 26, 2025 01:20 PM
Nilai tukar rupiah dinilai masih berpotensi melemah sampai menyentuh Rp 17.000 per dolar AS. Pengamat Pasar Uang dari Investindo, Ariston Tjendra, mengatakan peluang ke level tersebut masih terbuka karena berbagai faktor negatif yang membayangi pasar.
“Peluang ke sana (Rp 17.000 per dolar AS) masih terbuka, karena sentimen negatif masih ada,” ujar Ariston kepada kumparan, Rabu (26/3).
Ariston mengungkapkan faktor utama yang menekan rupiah adalah kekhawatiran pasar terhadap perang dagang yang dipicu oleh kebijakan kenaikan tarif oleh Presiden AS Donald Trump.
“Perang dagang ini bisa memicu penurunan perdagangan global sehingga perekonomian global menurun,” kata Ariston.
Selain itu, konflik geopolitik di Timur Tengah yang masih bergejolak dan perang Rusia-Ukraina yang belum menemui titik damai turut menambah ketidakpastian di pasar keuangan global.
Petugas menyusun yang dolar AS dan rupiah di Bank Syariah Indonesia (BSI), Bekasi, Jawa Barat, Jumat (21/2/2025). Nilai tukar rupiah (kurs) pada pembukaan perdagangan hari Jumat (21/2). Foto: ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
zoom-in-whitePerbesar
Petugas menyusun yang dolar AS dan rupiah di Bank Syariah Indonesia (BSI), Bekasi, Jawa Barat, Jumat (21/2/2025). Nilai tukar rupiah (kurs) pada pembukaan perdagangan hari Jumat (21/2). Foto: ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Dari dalam negeri, Ariston menilai keyakinan pasar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia justru menjadi faktor yang menekan rupiah.
“Optimisme pasar terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia juga menambah tekanan ke rupiah,” tutur Ariston.
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan rupiah menunjukkan fluktuasi. Pada Rabu (26/3) pukul 11.52 WIB, rupiah menguat 27 poin atau 0,16 persen di Rp 16.584 per dolar AS. Namun, sehari sebelumnya, rupiah justru ditutup melemah 0,27 persen atau turun 44 poin ke posisi Rp 16.611 per dolar AS.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.