TRIBUNNEWS.COM - Terjadi kecelakaan maut di perlintasan rel kereta api di Kelurahan Gayam, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (26/3/2025).
Peristiwa tersebut, melibatkan mobil Daihatsu Sigra putih dengan Kereta Api (KA) Batara Kresna tujuan Wonogiri–Solo.
Mobil dengan nomor polisi B 2883 BYJ, diketahui tengah dalam perjalanan mudik dari Jakarta menuju Sukoharjo dan Wonogiri.
Menurut keterangan Kapolres Sukoharjo, AKBP Anggaito Hadi Prabowo, kecelakaan itu diduga karena kelalaian petugas palang kereta api.
"Kereta Batara Kresna itu, berjalan dari selatan ke utara (Wonogiri ke Solo), sedangkan mobil sigra dari timur ke barat."
"Karena palang tidak ditutup mobil tersebut memasuki jalur kereta api," kata Anggaito, dilansir Tribun Solo, Rabu (26/3/2025).
Namun, nahas Kereta Api Batara Kresna dengan kecepatan tinggi menabrak mobil itu, sampai terlempar sejauh kurang lebih 100 meter dari lokasi kejadian.
"Akibat kecelakaan ini, empat orang meninggal dunia di lokasi kejadian."
"Sementara tiga lainnya mengalami luka ringan dan kini dirawat di Rumah Sakit Ir. Soekarno, Sukoharjo," ucap Anggaito.
Lebih lanjut, Anggaito mengatakan, korban meninggal dunia masing-masing berinisial A (42), P (44), M (42), dan N (12).
"Sedangkan tiga korban selamat merupakan bagian dari rombongan dua keluarga yang berada dalam mobil."
"Menurut hasil penyelidikan awal, kecelakaan diduga terjadi akibat kelalaian petugas palang pintu yang terlambat menutup perlintasan sehingga mobil masuk ke jalur rel dan tertabrak kereta api," ujarnya.
Kini, petugas palang pintu kereta api sudah diamankan oleh Satlantas Polres Sukoharjo untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Evakuasi mobil sudah dilakukan dan jalur rel dalam tahap pembersihan supaya bisa kembali digunakan.
Salah satu warga sekitar yang bernama Dicky Oktavianus mengatakan, kecelakaan itu terjadi pada pukul 08.45 WIB.
"Tadi mobil dari arah DKR (RSUD Ir Soekarno Sukoharjo) ke Terminal Sukoharjo (Arah Timur ke Barat) kemudian kereta Batara Kresna dari arah Wonogiri ke Solo (selatan ke utara)," kata Dicky, Rabu.
Dicky yang saat itu berada di rumah mengaku mendengar benturan keras yang mengarah ke perlintasan kereta api.
"Jadi saya di rumah terus ada bunyi tabrakan. Duaaaar! Saya keluar kondisi palang dan sirine palang baru nyala dan kondisi mobil sudah tertabrak," terangnya
Dicky juga menyatakan, di dalam mobil ada tujuh orang dan empat penumpang telah dinyatakan meninggal dunia.
"Empat meninggal dunia, satu perempuan sepertinya anak-anak usia kurang lebih 15 tahun menurut saya," pungkasnya.
(Deni)(TribunSolo.com/Anang Maruf)