Seseorang yang berada dalam perjalanan jauh sebenarnya tidak diwajibkan berpuasa. Tapi, bagi orang yang memilih tetap berpuasa, ada satu manfaat tambahan yang bisa dirasakan selama perjalanan, yaitu menjadi jarang beser.
Salah satu persoalan klasik saat 'road trip' mudik lebaran adalah sulitnya menemukan toilet yang nyaman karena rest area sering penuh. Menurut spesialis urologi dr Hilman Hadiansyah, SpU, berpuasa bisa menjadi salah satu langkah antisipasi beser selama perjalanan.
"Dengan berpuasa sebetulnya bisa jauh lebih terantisipasi," ujar dr Hilman ketika dihubungi detikcom, Selasa (18/3/2025).
Meski demikian, kemungkinan beser tetap perlu diantisipasi. Menurut dr Hilman, kapasitas kandung kemih masing-masing individu berbeda-beda.
"Ada orang yang baru minum sedikit sudah beser, ada yang dia baru beser itu setelah beberapa jam setelah minum. Perlu diketahui juga beberapa makanan dan minuman itu juga mempengaruhi beser," jelasnya.
Menurut dr Hilman, puasa secara umum juga tidak terlalu mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang. Selama orang tersebut dalam kondisi sehat, maka berpuasa selama mudik tidak masalah.
Hal terpenting adalah asupan cairan tubuh sebanyak 2 liter tetap harus dipenuhi selama berpuasa, meski ritmenya memang berubah.
"Sebenarnya bisa tercapai juga 2 liter per hari minimal, dengan 2 gelas waktu baru bangun, 2 gelas setelah sahur, 2 gelas saat berbuka, 2 gelas mau salat Isya, 2 gelas saat mau tidur. Itu sebenarnya bisa tercapai cuma memang intake-nya digeser waktunya. Itu nggak masalah," ungkapnya.
dr Hilman tidak menyarankan masyarakat terlalu sering menahan kencing selama perjalanan mudik. Apabila takut rest area penuh, sebaiknya membawa urine container atau urinator sebagai langkah antisipasi.
Jika sudah kebelet, urine container bisa digunakan sebagai alat darurat untuk kencing di dalam kendaraan. Tidak ada waktu maksimal yang 'aman' untuk menahan kencing selama perjalanan mudik.
"Karena kan tiap orang memiliki kapasitas kandung kemih yang berbeda dan setiap orang juga memiliki risiko terpajan infeksi saluran kemih yang berbeda-beda. Mungkin ada orang baru 2 jam nahan, dia sudah anyang-anyangan, kemudian demam, pipis sakit, itu bisa tanda terkena infeksi. Atau ada orang lain nahan 6 jam baru timbul gejala itu. Jadi nggak ada patokan khusus," tandasnya.