Dilaporkan ke Komisi Perlindungan Anak, Orangtua Selebgram Arra Langsung Pamit dari Instagram
Winda Lola Pramuditta March 28, 2025 01:34 PM

Grid.ID – Orangtua selebgram cilik Arra, Billi Sandi dan Mega Valentina dilaporkan ke sejumlah lembaga perlindungan anak serta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Laporan tersebut diajukan oleh psikolog Lita Gading.

Lita Gading akhirnya memperkarakan orangtua Arra lantaran dianggap tak menyaring konten anaknya yang diunggah ke media sosial. Belum lama ini, Arra memang tengah jadi sorotan imbas menyebut kata ‘muka hinyai teteh bubaran pabrik’.

“Saya mau berterima kasih kepada komnas anak LPAI, KPAI, Kak Seto, lalu Komisi Penyiaran Indonesia, yang mana saya sudah membuat laporan mengenai kasusnya Arra.”

“Anak kecil yang usia 5 tahun, yang berceloteh yang tidak sesuai dengan usianya, yang di-create oleh orangtuanya dengan sesuatu, yang memang di-upload tanpa melihat kajian-kajian sosial dan moralitas, serta hal-hal yang mungkin dianggap kurang normal atau kurang bijak dalam hal ini untuk anak seusia Arra,” ujar Lita Gading dalam video yang diunggahnya di Instagram lita.gading pada Kamis (27/3/2025).

Lita Gading khawatir jika konten serupa milik Arra itu bisa berpengaruh buruk pada anak lain yang melihatnya. Sebab, popularitas Arra memang tengah menanjak dengan lebih dari 300 ribu followers di Instagram.

“Dan sekali lagi saya memohon maaf apabila hal ini akan mempengaruh perkembangan anak-anak di luar sana dan memberi contoh yang kurang baik dan ini juga bukan sesuatu yang harus dibanggakan jadi ini harus distop,” jelas Lita Gading.

Keputusan Lita untuk memperkarakan kasus ini bukan hanya karena segelintir video tapi juga karena adanya indikasi eksploitasi anak. Popularitas Arra sebagai selebgram cilik memang meningkat tajam karena video-video yang memperlihatkan cara bicara Arra yang nampak dewasa tak sesuai umurnya.

Menurut Lita, orangtua Arra sebaiknya memberikan bimbangan. Dari beberapa video yang viral, orangtua Arra memang hanya nampak diam dan bahkan tertawa ketika anaknya berbicara kurang sopan di hadapan publik.

“Apalagi ini terindikasi adanya eksploitasi anak, ini dikhawatirkan takut mempengaruhi perkembangan Arra selanjutnya, karena Arra ini masih terlalu kecil yang memang butuh bimbingan dan arahan dari orangtuanya.”

“Tidak semua anak talkative dan pandai berbicara itu membawa pengaruh baik,” ujar Lita Gading.

Sebagai psikolog, Lita pun berpesan kepada seluruh lembaga terkait agar menyaring konten anak-anak.

“Untuk itu saya berterima kasih kembali kepada Kak Seto Komisi Perlindungan Anak lalu LPAI dan penyiaran televisi untuk bisa menyaring lagi hal-hal yang semacam ini agar tidak di-publish di muka umum dan masuk ke ranah publik atau ke podcast-podcast apalagi media atau televisi swasta dan sebagainya.”

Sementara itu, nampak dari unggahan instagram Arra, orangtua Arra sudah mengajukan permintaan maaf pada publik. Mereka juga memutuskan untuk rehat dari sosial media.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.