10 Dampak Buruk Diet Ekstrem untuk Kesehatan, yang Berkurang Justru Massa Otot
Ahmad Nur Rosikin March 28, 2025 04:29 PM

Menurunkan berat badan memang penting untuk kesehatan, terutama pada orang yang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan.

Oleh karena itu, penurunan berat badan juga harus dilakukan dengan cara yang sehat.

Cara menurunkan berat badan yang cepat, diet ekstrem, melewatkan makan, dan menggunakan diet ketat atau pil penurun berat badan perlu dihindari.

Semua itu berpotensi menyebabkan berbagai masalah kesehatan. 

Melansir kanal kesehatan NDTV, berikut ini dampak menurunkan berat badan dengan diet ekstrem atau cara yang tidak sehat lainnya.

ILUSTRASI - Apakah orang sehat masih memerlukan diet?
ILUSTRASI - Apakah orang sehat masih memerlukan diet? (pixabay.com)

1. Yang berkurang justru massa otot, bukan lemak

Bila penurunan berat badan terjadi terlalu cepat atau tanpa nutrisi yang tepat, tubuh mulai memecah otot untuk menghasilkan energi, bukan lemak. 

Hal ini menyebabkan kelemahan otot, penurunan kekuatan, dan metabolisme yang lebih lambat, sehingga makin sulit mempertahankan penurunan berat badan dalam jangka panjang.
 

2. Kekurangan nutrisi

Pembatasan kalori yang ekstrem atau menghilangkan seluruh kelompok makanan dapat menyebabkan kekurangan vitamin dan mineral penting, termasuk zat besi, kalsium, vitamin B, dan protein. 

Hal ini dapat menyebabkan anemia, tulang lemah, rambut rontok, dan gangguan fungsi otak.

 

3. Sistem kekebalan tubuh melemah

Penurunan berat badan yang cepat dapat melemahkan kekebalan tubuh, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi, pilek, dan flu. 

Kekurangan nutrisi seperti vitamin C, seng, dan protein menghambat kemampuan tubuh untuk melawan penyakit.
 

4. Metabolisme melambat & berat badan naik kembali

Diet ketat memperlambat metabolisme karena tubuh memasuki "mode lapar", dimana tubuh membakar lebih sedikit kalori untuk menghemat energi. 
 

5. Ketidakseimbangan hormon

Penurunan berat badan yang tidak sehat dapat mengganggu hormon seperti insulin, kortisol, dan hormon tiroid, yang menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur pada wanita, perubahan suasana hati, dan peningkatan tingkat stres. 

Dalam kasus yang parah, hal ini bahkan dapat memengaruhi kesuburan.

ilustrasi melakukan diet untuk mendapatkan tubuh yang sehat
ilustrasi melakukan diet untuk mendapatkan tubuh yang sehat (kompas.com)

6. Masalah jantung

Menurunkan berat badan terlalu cepat dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit, tekanan darah rendah, dan jantung berdebar-debar, sehingga meningkatkan risiko aritmia (detak jantung tidak teratur), penyakit jantung, dan bahkan serangan jantung dalam kasus ekstrem.

 

7. Masalah pencernaan

Diet ketat seringkali kekurangan serat dan nutrisi penting, yang menyebabkan sembelit, kembung, refluks asam lambung, dan sakit perut. 

Selain itu, diet ekstrem dapat mengganggu bakteri usus, yang menyebabkan ketidaknyamanan pencernaan jangka panjang.

 

 

8. Batu empedu & masalah hati

Penurunan berat badan yang cepat meningkatkan risiko terbentuknya batu empedu, yaitu endapan yang menyakitkan di kantong empedu yang dapat menyebabkan mual, muntah, dan nyeri hebat. 

Selain itu, penyakit hati berlemak dapat berkembang karena perubahan mendadak dalam metabolisme lemak.
 

9. Masalah kesehatan mental

Metode penurunan berat badan yang tidak sehat dapat menyebabkan kecemasan, depresi, gangguan makan, dan masalah citra tubuh. 

Stres akibat pembatasan makan dan olahraga berlebihan dapat menyebabkan kelelahan emosional, sehingga lebih sulit untuk mempertahankan hubungan yang sehat dengan makanan.

 

10. Kelelahan & kekurangan energi

Diet ekstrem membuat tubuh kekurangan kalori dan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk aktivitas sehari-hari. 

Hal ini menyebabkan rasa lelah terus-menerus, pusing, sakit kepala, dan kesulitan berkonsentrasi, yang memengaruhi produktivitas dan kesejahteraan secara keseluruhan.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.