Cerita Para Pemudik Lebaran: Ada yang Tertinggal Suami, hingga Jatuh ke Laut
kumparanNEWS March 29, 2025 10:20 AM
Polisi memprediksi, puncak arus mudik terjadi pada 3 hari sebelum Lebaran yakni pada 28, 29 hingga 30 Maret. Jutaan orang pun bergerak dari tempat perantauannya, pulang ke kampung halaman untuk berlebaran bersama-sama.
Ini fenomena unik yang terjadi setiap tahunnya di Indonesia. Banyak cerita yang diukir para pemudik ini, ada yang ditinggal suaminya, kesasar di bandara, hingga jatuh ke laut karena berdesakan naik kapal.
Seperti apa kisah para pemudik itu? Simak rangkuman kumparan berikut.

Ibu dan Balita di Cilegon Tertinggal Suami di Pelabuhan Cilegon

Nasib malang menimpa ibu dan balitanya di kawasan Pelabuhan Pelindo II Ciwandan Kota, Cilegon Banten. Ia tertinggal suaminya, lalu panik dan minta bantuan Kapolsek Kawasan Pelabuhan Banten, Iptu Fredo Leonard.
"Saya ke sana ya. Ya, ya saya antar," kata Fredo dalam video yang dibagikan akun Instagram Polres Cilegon, dikutip Jumat (28/3).
Fredo kemudian membantu ibu tersebut dengan mengantarkannya ke lokasi suaminya.
Pemudik membawa hewan peliharaannya saat antre menunggu kapal bersandar di Pelabuhan Pelindo Ciwandan, Kota Cilegon, Banten, Rabu (26/3/2025). Foto: Muhammad Bagus Khoirunas/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pemudik membawa hewan peliharaannya saat antre menunggu kapal bersandar di Pelabuhan Pelindo Ciwandan, Kota Cilegon, Banten, Rabu (26/3/2025). Foto: Muhammad Bagus Khoirunas/ANTARA FOTO
Dalam video itu, Fredo tidak menyebutkan ibu-anak itu berangkat dari mana dan akan menuju ke mana dalam mudik kali ini.
Dia juga tak menyebutkan apakah ibu-anak ini mudik menggunakan mobil atau motor. Tapi, bila melihat dari lokasinya, Ciwandan merupakan pelabuhan yang disiapkan untuk pemudik motor.

Sepasang Lansia Ketinggalan Bus Mudik Gratis di Rest Area Tol Cipali

Satimah (57) dan suaminya kebingungan. Ia celingak-celinguk, mencari bus yang ditumpanginya saat beristirahat di Rest Area KM 166 Tol Cipali, Jumat (28/3).
Ia ketinggalan saat buang air kecil di toilet. Satimah, yang dalam perjalanan mudik dari Cikarang ke Demak ini lupa di mana bus itu parkir.
“Lupa parkir busnya enggak tahu di mana, nama busnya juga enggak tahu,” ujar Satimah kepada kumparan. Jumat (28/3).
Petugas di Pos Polisi Rest Area KM 166 pun berusaha membantu mencari bus yang dimaksud, namun tidak berhasil.
Pemudik lansia tertinggal bus mudik gratis di Majalengka, Jumat (28/3/2025). Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pemudik lansia tertinggal bus mudik gratis di Majalengka, Jumat (28/3/2025). Foto: kumparan
Lebih malang lagi, Handphone Satimah tertinggal di dalam bus yang ia tumpangi. Sehingga, ia tak bisa menghubungi siapa pun.
Setelah hampir satu jam pencarian, akhirnya Ahmad Faulian, kerabat Satimah, datang ke pos polisi setelah mendengar pengumuman melalui pengeras suara di rest area tersebut.
"Ada informasi bahwa seorang bernama Satimah dari Cikarang tertinggal rombongannya, jadi saya segera menjemputnya," kata Ahmad.

Pesan dari Pemudik Tangerang-Pemalang: 'Sesibuk Kamu Mencari, Jangan Lupa Pulang'

Pesan itu dibawa pemudik motor asal Tangerang, Apip (25), yang hendak pulang ke kampung halamannya di Pemalang, Jawa Tengah. Ia menempelkan pesan itu di motornya.
Itu adalah penggalan, dari sebuah puisi yang lengkapnya sebagai berikut:
'Sejauh mana pun kamu pergi
Sesibuk apa pun kamu mencari
Jangan lupa untuk pulang
Karena pergi adalah caraku
Menciptakan Rindu'
(Tangerang to Pemalang)
Pemudik dengan tulisan unik di sepeda motornya. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pemudik dengan tulisan unik di sepeda motornya. Foto: kumparan
"Ini (tulisan) buat seru-seruan aja sih," ujar Apip terkekeh ditemui kumparan saat beristirahat di pinggir jalur arteri Karawang, Jumat (28/3).
Apip tak sendiri, ia pulang bersama kawannya, Samsul Maarif (25), untuk pulang bersama dari Tangerang.

Setelah 6 Tahun, Akhirnya Pulang ke Sumatera Utara

Ardi, seorang pemudik dari Yogyakarta akhirnya bakal melepaskan semua rasa rindunya terhadap kampung halamannya di Labuhanbatu, Rantauprapat, Sumatera Utara.
6 tahun ia tak pulang karena beragam sebab, Pandemi COVID-19, pernikahan, dan kehamilan sang istri.
“Sekarang usia anak sudah 3 tahun juga, sudah memungkinkan dibawa mudik, jadi diusahakan untuk pulang tahun ini,” ucap Ardi.
Ardi sendiri ditemui di Stasiun Medan. Ia barus saja melakukan penerbangan yang membuatnya was-was karena cuaca buruk.
Suasana di Stasiun KAI Medan, Jumat (28/3/2025). Foto: Tri Vosa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Stasiun KAI Medan, Jumat (28/3/2025). Foto: Tri Vosa/kumparan
Kini ia 5 jam lagi, sebelum berpelukan dengan orang tuanya.
"“Senang sih walau deg-degan ya di pesawat cuaca agak buruk, tapi ini tinggal 5 jam lagi ketemu orang tua,” kata dia.
Ardi pulang dengan membawa banyak barang. Nampak kardus hingga koper, bahkan koper yang khusus berisi oleh-oleh.
“Wah, capek banget udah lama banget nggak pulang, bawaannya banyak, titipannya banyak ya. Terus udah pulang bawa anak, istri, gitu jadi agak repot, tapi harus dimaksimalkan demi ketemu keluarga,” kata dia.
“Kebetulan tadi pakai bantuan ya jadi lumayan terbantu, cuma agak repot dari atas (kereta) ke bawah (ke luar kereta),” katanya sambil tertawa.

Nyasar di Bandara Soetta, Minta Tolong Antar Polisi

Indra baru saja tiba dari Papua, di Bandara Soekarno Hatta. Pria yang bekerja di Freeport ini akan melanjutkan perjalanan ke Balikpapan.
Tapi ia kebingungan saat tiba di terminal 2. Ia lihat polisi patroli, ia dekati, dan ia minta untuk diantar ke tujuannya.
"Tadi di terminal 2 sempat bingung, saya sudah naik ke area atas (keberangkatan) terus turun lagi ke bawah (kedatangan), sampai akhirnya ke pos pelayanan Polres Bandara. Ditambah, waktu boarding saya sudah mepet. Tapi, tadi dibantuin sama Pak Polisi, diantar pakai mobil patroli, ya bersyukur sampai (terminal 1)," katanya, Jumat, (28/3).
Calon penumpang antre untuk lapor diri di terminal 2 E Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (28/3/2025). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
zoom-in-whitePerbesar
Calon penumpang antre untuk lapor diri di terminal 2 E Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (28/3/2025). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Kepala Pos Pelayanan Terminal 1, Ipda Prihatna, membenarkan bila penumpang dari maskapai Lion Air dengan tujuan Balikpapan tersebut mendatangi pos pelayanan.
"Iya benar, bapak tadi memang bertanya ke posko, kemudian dari kami pihak kepolisian menawarkan untuk diantar karena memang dari boarding timenya itu mepet juga, dia naik maskapai Lion Air tujuan ke Balikpapan," ujarnya.
Dalam pelayanan itu, pihak kepolisian juga mengantarkan penumpang tersebut hingga ke area check-in dan memastikan bila pemudik tersebut bisa melakukan penerbangan.

2 Orang Penumpang Jatuh ke Laut Saat Berdesakan Naik Kapal di Pelabuhan Merak

Dua penumpang Kapal KMP Eirene terjatuh ke laut saat hendak naik kapal di dermaga I Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten pada Sabtu (29/3) sekitar pukul 00.25 WIB.
Diduga mereka terjatuh karena terdorong oleh penumpang lain yang rebutan masuk ke kapal saat di garbarata atau jembatan penghubung antara ruang tunggu dengan pintu kapal milik PT Surya Timur Lines ini.
Foto udara mobil pemudik antre menaiki kapal di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Jumat (28/3/2025). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara mobil pemudik antre menaiki kapal di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Jumat (28/3/2025). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry Shelvy Arifin membenarkan terjadinya peristiwa tersebut. Namun menurutnya, petugas operator garbarata bergerak cepat dengan memberikan pelampung kepada dua penumpang tersebut.
"Kedua penumpang berhasil diselamatkan dan segera dibawa ke posko kesehatan dermaga V untuk mendapatkan penanganan medis," kata Shelvy dalam keterangan resminya, Sabtu (29/3).
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.