Ternyata Ini Untungnya Mudik Lebaran ke Sekitar Solo, Banyak Surga Kuliner yang Wajib Kamu Kunjungi
Moh. Habib Asyhad March 29, 2025 05:34 PM

Untungnya mudik Lebaran ke sekitar Solo adalah banyaknay kuliner yang bisa icipi saat berada di kota terbesar di Jawa Tengah itu.

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com -Solo atau Surakarta menjadi salah satu kota tujuan mudik dari Jakarta paling ramai.

Selain menggunakan transportasi umum seperti bus, kereta api, pesawat, para pemudik juga menggunakan kendaraan pribadi. Apalagi sudah ada tol yang membuat perjalanan dari Jakarta ke Solo menjadi lebih cepat.

Banyak keuntungan mudik Lebaran ke sekitar Solo. Salah satu alasannya adalah karena Solo dikenal sebagai surganya kuliner dengan beranekaragam genre.

Inilah lima tempat kuliner yang wajib kamu kunjungi saat mudik di sekitar Solo.

1. Selat Mbak Lies

Mbak Lies adalah pelopor rumah makan yang menjual selat. Selat sejatinya adalah makanan adaptasi dari negara barat, salad, yang kemudian rasanya disesuaikan dengan cita rasa tanah air.

Sajian selat sangat cocok sebagai menu makanan pembuka petualangan rasa di Solo. Selat Mbak Lies terletak di jalan Yudhistira, Serengan, buka dari pukul sembilan pagi sampai setengah enam sore. Dekorasi antik dan unik membuat tempat ini semakin menarik untuk dikunjungi.

2. Tengkleng Mbak Diah

Tengkleng satu ini begitu tersohor di kalangan masyarakat Solo. Mbak Diah memulai bisnisnya dari berjualan kaki lima pada tahun 1993, hingga sekarang ia mampu membeli lahan dan membangun rumah makan. Menu andalan adalah tengkleng kambing. Di sini kambing sama sekali tak berbau dan memiliki rasa kuah yang ringan. Dijamin membuat ketagihan.

3. Bebek Goreng H. Slamet “Asli”

Punya lebih dari seratus cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, tak lengkap rasanya jika tak mampir ke rumah makan pertama Bebek Goreng H. Slamet “Asli”. Letaknya berada di Sedahromo Lor, Kartasura, Sukoharjo.

Jangan membayangkan jika warung makan pertama H. Slamet ini besar dan mewah, nyatanya rumah makannya berada di dalam gang dan sederhana. Namun begitu rumah makan ini tak pernah sepi pengunjung. Disini Anda juga dapat bertemu H. Slamet langsung, pelopor bebek goreng dengan sambel korek yang mantap.

4. Serabi Notosuman

Kenyang makan berat, mari cicipi serabi Notosuman. Rasa serabinya ringan dan memberi sensasi meleleh di mulut, apalagi jika dimakan saat masih panas. Terletak di Jalan Mohammad Yamin Nomor 28 Solo, Serabi Notosuman sudah dibuat sejak 90 tahun lalu.

5. Susu Shi Jack

Untuk kuliner di malam hari, Anda dapat berkunjung ke Susu Shi Jack. Tenda Shi Jack berada di Jalan Kapten Mulyadi dan membuka cabang di Jalan Veteran. Shi Jack yang buka sejak tahun 1987, memiliki menu andalan yakni susu sapi murni dari Boyolali.

Berbagai macam variasi susu dengan nama unik ada di Shi Jack. Tendanya buka dari pukul enam sore sampai satu pagi.

Wedangan yang begitu istimewa

Jika Jogja punya angkringa, Solo punya wedangan atau hik, yang menjadi salah satu identitas yang lekat dengan Kota Surakarta atau Solo, Jawa Tengah. Bermodal tenda dan makanan sederhana, wedangan setia menghangatkan perut masyarakat Solo di malam hari.

Harga makanan yang murah meriah dipadu suasana Solo nan santai membuat rindu para pelanggan setia wedangan. Wedangan khas Solo sendiri punya beberapa rahasia yang hanya diketahui oleh penjual atau para pelanggan sejati.

Sutarno, penjaja wedangan di Jalan Brigjend Slamet Riyadi sejak 2000, mengungkapkan beberapa rahasia wedangan Solo. Apa saja?

1. Teh mantap campuran tiga merek

Menurut Sutarno, wedangan di Solo umumnya memiliki rasa teh yang berbeda satu sama lain, tetapi semua tetap terasa mantap. Layaknya peraturan tak tertulis, menurut Sutarno para penjaja wedangan wajib memiliki kemampuan meracik teh.

"Biasanya wedangan pakai tiga merek teh, diracik sendiri. Saya dulu berlatih dulu meracik teh (sebelum jualan). Tehnya juga diseduh saat ada yang pesan, jadi segar," kata Sutarno.

Karena itulah dia mengungkapkan, biasanya teh di wedengan akan berbeda rasa dengan teh di rumah makan karena proses racik tersebut.

2. Harus menggunakan arang

Wedangan tradisional memiliki rahasia untuk menjaga rasa hidangan. Arang bakar adalah kuncinya. Selain untuk menjerang air, arang berguna untuk membakar jahe dan menghangatkan aneka makanan seperti sate. Jika arang diganti bahan bakar gas, menurut Sutarno, hal tersebut akan mempengarui rasa.

3. Memilih jahe khusus

Para penjaja wedangan biasanya juga pandai memilih jahe yang pedas untuk menghangatkan tubuh pelanggan di malam yang dingin. "Pilih jahe yang kecil-kecil, jahe besar itu malah tidak pedas," kata Sutarno.

Dia juga mengatakan ada beberapa oknum yang mencapur jahe dengan cabai jawa agar minuman tambah pedas. Untuk membedakannya, minuman jahe asli hangatnya menjalar sampai ke seluruh tubuh. Sedangkan yang dicampur cabai biasa hangat di tenggorokan.

4. Tidak semua makanan berasal dari satu sumber

Banyaknya pilihan lauk di wedangan bukan dibuat oleh satu orang. Biasanya Sutarno mengatakan ada penyedia lauk yang menitipkan masakannya di tiap wedangan.

"Kalau sedikit saya bisa buat sendiri, tetapi ini sudah terlalu banyak. Jadi misal ada orang yang menitip burung dara, ada yang menitip sate," jelas Sutarno.

5. Pilih nasi bungkus

Wedangan di Solo umumnya memiliki dua pilihan nasi, yakni nasi bungkus dan nasi dari wadah besar. Sebenarnya menurut Sutarno, nasi tersebut berasal dari beras yang sama. "Cuma kalau nasi bungkus itu lebih enak. Saya pernah coba bandingkan keduanya. Tidak tahu kenapa bisa beda rasanya. Kalau nasi yang diambil biasa lebih disukai bapak-bapak pekerja kasar, karena porsi lebih banyak," kata Sutarno.

Itulah keuntungan mudik Lebaran ke Solo dan sekitarnya. Selain kotanya memang bikin rindu, Solo adalah surganya kuliner Nusantara.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.