Hilal Belum Terlihat, Kapan Lebaran 2025 Muhammadiyah dan NU?
GH News March 29, 2025 08:04 PM

Idul Fitri 2025 kemungkinan akan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025, berdasarkan metode hisab hakiki wujudul hilal. 

Pasalnya, hilal atau bulan sabit tipis penanda 1 Syawal 1446 Hijriah belum memenuhi kriteria minimum menurut pemantauan dari seluruh wilayah Indonesia.

Prediksi itu diumumkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) yang melakukan pemantauan bulan atau rukyatul hilal di 33 lokasi seluruh Indonesia, Sabtu (29/3/2025).

"Kita lihat di Indonesia, tinggi hilal Indonesia ini antara 3,26 di Jayapura, dan 1,08 itu di Banda Aceh."

"Jadi warnanya merah menunjukkan di seluruh wilayah NKRI tidak memenuhi kriteria MABIMS  (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) warnanya merah," kata Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama (Kemenag) Cecep Nurwendaya di Kantor Kemenag, Jakarta Pusat, Sabtu (29/3/2025).

Adapun, MABIMS telah menetapkan imkanur rukyat yang dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

Karena itulah, posisi hilal di wilayah NKRI tidak ada yang memenuhi kriteria tinggi hilal minimum 3 derajat dan elongasi minimum 6,4 derajat.

"Sehingga tanggal 1 Syawal 1446 H secara hisab jatuh bertepatan dengan hari Senin Pahing, tanggal 31 Maret 2025," tandasnya.

Hingga saat ini, keputusan akhir mengenai tanggal Idul Fitri 2025 masih menunggu hasil Sidang Isbat yang diadakan di kantor pusat Kementerian Agama di Jakarta pada Sabtu malam ini. 

Sidang ini dibuka dengan seminar mengenai posisi hilal awal Syawal 1446 Hijriah dan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk duta besar negara sahabat dan ahli falak.

Tata Cara dan Niat Sholat Idul Fitri

Berikut bacaan niat dan tata cara pelaksanaan salat Idul Fitri, dilansir bimasislam.kemenag.go.id: 

Apabila berjamaah, jumlah jemaah yang salat minimal 4 orang, satu orang imam dan 3 orang makmum.

Menurut Imam Ala’ alDin alSamarqandy, salat Idul Fitri boleh dilaksanakan minimal 2 orang.

Kaifiat salat Idul Fitri yakni sebagai berikut:

Memulai dengan niat salat Idul Fitri, yang jika dilafalkan berbunyi:

Berjamaah

Ushalli sunnata li'idil fithri rak'ataini ma'muman/imaman lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku berniat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”

Sendiri

Ushalli sunnata li'idil fithri rak'ataini lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku berniat shalat sunah Idul Fitri dua rakaat karena Allah ta’ala."

Membaca takbiratul ihram (الله أكبر) sambil mengangkat kedua tangan. Membaca doa Iftitah. Membaca takbir sebanyak 7 kali (di luar takbiratul ihram) dan di antara tiap takbir itu dianjurkan membaca:

Subhanallah walhamdu lillahi wa la ilaha illallahu wallahu akbar.

Membaca surah Al Fatihah, diteruskan membaca surah yang pendek dari Alquran. Ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti salat biasa. Membaca takbir sebanyak 5 kali sambil mengangkat tangan, di luar takbir saat berdiri (takbir qiyam), dan di antara tiap takbir disunnahkan membaca:

Subhanallah walhamdu lillahi wa la ilaha illallahu wallahu akbar.

Membaca surah Al Fatihah, diteruskan membaca surah yang pendek dari Alquran. Ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam. Setelah salam, disunnahkan mendengarkan khutbah Idul Fitri.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.