Mobil Listrik Buas Ioniq 5 N Makan Korban: Tabrak Truk di JORR, 3 Orang Tewas
GH News March 30, 2025 11:04 AM

Mobil listrik performa tinggi Hyundai Ioniq 5 N memakan korban di jalanan Jakarta. Setidaknya tiga orang dilaporkan meninggal dunia akibat kecelakaan maut yang melibatkan mobil 'buas' itu dengan truk di bahu jalan.

Dikutip detikNews, kecelakaan antara truk dan mobil Hyundai Ioniq 5 N itu terjadi di ruas Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) arah Puri, tepatnya di Cengkareng, Jakarta Barat. Imbas kecelakaan tersebut, tiga orang dilaporkan tewas.

"Betul Km 5+200, dari arah Rawa Buaya menuju Kembangan, kendaraan truk ditabrak Hyundai Ioniq," kata petugas PT Jalan Tol Lingkar Barat, Joharudin.

"Kondisi di bahu jalan," sambungnya.

Mobil yang terlibat kecelakaan maut itu bukan mobil listrik biasa. Hyundai Ioniq 5 N punya tenaga dan torsi yang tinggi. Salah menyikapi dalam menyetir mobil ini bisa berujung kecelakaan.

Praktisi keselamatan berkendara yang juga Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, kabar yang beredar mobil Ioniq 5 N tersebut sedang dipacu dalam kecepatan tinggi. Kemungkinan mobil itu berjalan mengambil bahu jalan. Nahas, ada truk mogok yang berada di bahu jalan.

Menurut Sony, meski mobil tersebut punya performa tinggi dan bisa dibawa kebut-kebutan, pengemudi mungkin akan kesulitan dalam menangani kecepatan tinggi di jalan raya dengan karakter pengguna jalan lain yang berbeda.

"Berkendara dengan kecepatan tinggi itu mudah, tinggal tekan pedal gas dalam-dalam. Tapi semakin kencang mobil berlari semakin sulit mobil tersebut diberhentikan, apalagi mobil listrik yang tenaganya spontan dan torsinya besar. Kedua, daya pandang pengemudi semakin sempit. Juga semakin besar mobil kehilangan keseimbangan," beber Sony kepada detikOto, Minggu (30/3/2025).

Sony menegaskan, di jalan raya kecepatan kendaraannya tidak selaras. Lalu lintas ramai, tidak semua memiliki grade keterampilan yang sama.

"Itu artinya semakin kencang mobil bergerak, semakin besar kemungkinan terjadi tabrakan. Hukum ini tidak hanya berlaku di jalan raya, tapi juga di sirkuit. Hanya bedanya di sirkuit semuanya sudah disesuaikan dengan tingkat keamanan. Itu pun tetap banyak korban jiwa kok," ujar Sony.

Berdasarkan pengalaman detikOto, nyetir Ioniq 5 N memang memacu adrenalin. Tenaga dan torsinya yang besar ditambah raungan suara mesin virtual ala mobil sport bikin pengemudinya ingin bejek gas terus hingga kecepatan tinggi. Salah menyikapi saja bisa berisiko kecelakaan.

"Mengemudi mobil listrik itu spesial, karena teknologinya canggih. Jangan hanya dibedakan dari pelat nomor yang berwarna biru saja, tapi juga driving style-nya berbeda. Mungkin secara operasional sama, tapi secara teknik berbeda. Contoh, injak pedal gas harus smooth, injak pedal rem ada rasa delay, di tanjakan/turunan/tikungan harus cover brake dan mengaktifkan fitur hill assist atau regeneratif brake. Masih banyak lagi, terutama mobil listrik itu diciptakan untuk lebih ramah lingkungan," ujar Sony.

Perlu dicatat juga, bahu jalan hanya digunakan untuk keadaan darurat. Menyalip dari bahu jalan risikonya tinggi.

"Bahu jalan itu seharusnya untuk darurat yang kecepatannya rendah atau berhenti dan bukan untuk mendahului. Jika ada mobil yang rusak/mogok berhentinya pasti di bahu jalan, memang harusnya relatif lebih kosong. Kalau maksa lewat bahu jalan dengan konsep mendahului (kecepatannya tinggi) ketemu dengan mobil yang statis atau berhenti, maka bisa dibayangkan benturannya," tegas Sony.




© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.