TIMESINDONESIA, JAKARTA – Komisi Nasional (Komnas) Pengendalian Tembakau mendesak Garuda Indonesia menjatuhkan sanksi tegas terhadap penumpang yang kedapatan merokok elektrik (vape) di dalam pesawat. Salah satu sanksi yang diusulkan adalah memasukkan pelaku ke daftar hitam agar tidak bisa lagi menggunakan layanan maskapai tersebut.
Ketua Bidang Hukum dan Advokasi Komnas Pengendalian Tembakau, Tulus Abadi, mengatakan bahwa tindakan penumpang tersebut tidak hanya merugikan penumpang lain, tetapi juga mengancam keselamatan penerbangan.
"Seharusnya manajemen Garuda Indonesia memberikan sanksi keras dan tegas pada penumpang tersebut, misalnya dimasukkan daftar hitam untuk naik pesawat Garuda Indonesia. Bahkan, seharusnya penumpang tersebut diturunkan di bandara terdekat," kata Tulus di Jakarta, Sabtu.
Menurutnya, pesawat udara adalah kawasan tanpa rokok, baik untuk rokok konvensional maupun elektronik. Bahkan, dalam insiden ini, kru pesawat sudah berulang kali mengingatkan penumpang untuk tidak merokok, tetapi imbauan tersebut tetap diabaikan.
Kasus ini mencuat setelah sebuah video viral di media sosial memperlihatkan seorang pria yang secara sembunyi-sembunyi menggunakan rokok elektrik di dalam pesawat Garuda Indonesia. Dalam rekaman tersebut, pria itu terlihat menyembunyikan alat vape di bawah bantal kursi depannya setelah menggunakannya.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, membenarkan insiden ini terjadi dalam penerbangan GA 1904 rute Soekarno-Hatta (Tangerang) – Kualanamu (Medan) pada Kamis (27/3).
"Penumpang tersebut sudah mendapatkan teguran verbal dua kali, dan setibanya di Bandara Kualanamu langsung dijemput oleh tim keamanan penerbangan (aviation security) untuk investigasi lebih lanjut," ujar Wamildan.
Menanggapi kejadian ini, Tulus meminta agar kru pesawat lebih intensif dalam memberikan peringatan kepada seluruh penumpang, baik saat boarding maupun sebelum lepas landas.
"Seluruh penumpang pesawat harus mematuhi aturan penerbangan demi keamanan, keselamatan, dan kenyamanan bersama," tegasnya.
Dengan viralnya insiden ini, Garuda Indonesia diharapkan segera mengambil langkah tegas agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.(*)