Hari Lebaran 2025 Sudah Ditetapkan, Berikut Niat dan Tata Cara Salat Idul Fitri
Mia Della Vita March 30, 2025 07:34 PM

Grid.ID- Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag) menetapkan bahwa 1 Syawal 1446 Hijriah atau Idul Fitri 2025 jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Dikutip Tribun Timur, Minggu (30/3/2025), penetapan ini dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan utama, yaitu perhitungan astronomi (hisab), pemantauan rukyat hilal, dan kesepakatan regional.

Dalam perhitungan astronomi, Kemenag mengacu pada kriteria yang disepakati oleh Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), yang mensyaratkan tinggi hilal minimal tiga derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat. Namun, pada 29 Ramadhan 1446 Hijriah, posisi hilal di Indonesia masih berada di bawah ufuk dengan ketinggian antara minus 3 derajat hingga minus 1 derajat dan sudut elongasi 1,2 hingga 1,6 derajat.

Selanjutnya, hasil pemantauan dari 33 lokasi di Indonesia menunjukkan bahwa hilal tidak terlihat. Selain itu, negara-negara Asia Tenggara yang menggunakan kriteria MABIMS juga menyatakan bahwa hilal belum memenuhi syarat visibilitas.

Berdasarkan ketiga pertimbangan tersebut, Ramadan 2025 digenapkan menjadi 30 hari, sehingga Lebaran 2025 jatuh pada 31 Maret 2025.

Tata Cara dan Niat Salat Idul Fitri

Salat Idul Fitri merupakan ibadah sunnah yang dianjurkan dan dapat dilakukan secara berjamaah maupun sendiri. Jika dilakukan berjamaah, minimal terdapat empat orang: satu imam dan tiga makmum.

Menurut Imam Ala’ al-Din al-Samarqandy, salat ini sah dilakukan meskipun hanya dua orang.

Niat Salat Idul Fitri

Berjamaah (Makmum/Imam)

أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا\إِمَامًا) لله تعالى

Ushalli sunnata li'idil fithri rak'ataini ma'muman/imaman lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku berniat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat (sebagai makmum/imam) karena Allah Ta’ala."

Sendiri

أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ لله تعالى

Ushalli sunnata li'idil fithri rak'ataini lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku berniat shalat sunah Idul Fitri dua rakaat karena Allah Ta’ala."

Tata Cara Salat Idul Fitri

Berikut tata cara pelaksanaan salat Idul Fitri:

1. Takbiratul ihram sambil mengangkat kedua tangan.

2. Membaca doa Iftitah.

3. Takbir sebanyak tujuh kali (di luar takbiratul ihram), dengan dianjurkan membaca:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Subhanallah walhamdu lillahi wa la ilaha illallahu wallahu akbar.

4. Membaca surah Al-Fatihah dan surah pendek.

5. Ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, lalu berdiri untuk rakaat kedua.

6. Takbir sebanyak lima kali sambil mengangkat tangan, dengan dianjurkan membaca:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Subhanallah walhamdu lillahi wa la ilaha illallahu wallahu akbar.

7. Membaca surah Al-Fatihah dan surah pendek.

8. Ruku’, sujud, duduk tahiyat akhir, dan salam.

Setelah salat, disunnahkan mendengarkan khutbah Idul Fitri.

Amalan Sunnah Menjelang Idul Fitri

Sebelum melaksanakan salat Idul Fitri, sebagaimana dikutip dari Kompas.com, terdapat beberapa amalan sunnah yang dianjurkan:

1. Menghidupkan Malam Idul Fitri

Dianjurkan untuk memperbanyak ibadah seperti salat malam, tadarus Al-Qur'an, dan berdoa karena malam Idul Fitri adalah waktu mustajab untuk berdoa.

Hadis dari al-Daruquthni menyatakan: "Barangsiapa menghidupkan dua malam hari raya, hatinya tidak akan mati di hari matinya banyak hati." (HR. al-Daruquthni)

2. Bertakbir Sepanjang Malam

Takbir dimulai sejak tenggelamnya matahari pada malam 1 Syawal hingga sebelum salat Idul Fitri. Terdapat dua jenis takbir.

Pertama adalah takbir Muqayyad (dibatasi), dilakukan setelah salat fardhu. Kedua adalah takbir Mursal (bebas), dilakukan kapan saja dan di mana saja.

Amalan ini sesuai dengan QS. Al-Baqarah ayat 185: “Dan sempurnakanlah bilangan Ramadhan, dan bertakbirlah kalian kepada Allah.”

3. Mandi, Berhias, dan Memakai Pakaian Terbaik

Mandi sunnah sebelum salat Idul Fitri berlaku bagi semua orang, termasuk yang tidak melaksanakan salat. Dianjurkan untuk memotong kuku, memakai wewangian, dan mengenakan pakaian terbaik.

Pakaian putih lebih dianjurkan, namun jika sudah lama, disarankan memakai pakaian baru yang lebih baik.

4. Makan Sebelum Berangkat Salat

Rasulullah SAW memakan kurma dalam jumlah ganjil sebelum salat Idul Fitri."Pada waktu Idul Fitri Rasulullah tidak berangkat ke tempat shalat sebelum memakan beberapa buah kurma dalam jumlah ganjil." (HR. Ahmad dan Bukhari)

Dengan mengikuti tata cara dan amalan sunnah ini, umat Muslim dapat merayakan Idul Fitri dengan penuh keimanan dan kebahagiaan. Selamat merayakan Idul Fitri 2025!

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.