Beberapa hari lalu di Jakarta, Axiata Group Berhad (Axiata) dan Sinar Mas mengumumkan para pemegang saham PT XL Axiata Tbk (XL Axiata), PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren), dan PT Smart Telecom (SmartTel) telah menyetujui merger ketiga perusahaan telekomunikasi ini. Persetujuan itu diklaim mencerminkan kepercayaan mereka terhadap potensi gabungan XL Axiata dan Smartfren untuk menghadirkan kapabilitas lebih kuat. Entitas baru hasil merger adalah PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART).
“Ini adalah hari yang sangat penting bagi kita semua yang duduk di sini, saat kita menggabungkan dua perusahaan, XL Axiata dan Smartfren [SmartTel adalah anak perusahaan Smartfren]. Industri telekomunikasi di seluruh dunia bukan hanya tentang menyediakan koneksi. Ini tentang memungkinkan berbagai kesempatan,” ujar Vivek Sood (Group Chief Executive Officer Axiata Group).
“Axiata selalu berkomitmen untuk berinvestasi pada infrastruktur telekomunikasi. Kami melihat XLSMART sebagai suatu platform yang kuat untuk mengakselerasi konektivitas digital di seluruh Indonesia. Dengan pengalaman regional dan keahlian teknologi kami, kami yakin bahwa XLSMART akan menjadi tolok ukur baru untuk efisiensi operasional dan kepuasan pelanggan,” tambahnya.
“Indonesia memang kalau kita punya layanan itu, ketiga dari belakang, ketiga dari belakang. Nah, kalau harga, pertama dari belakang, nomor satu, kan gitu ya. Jadi, ini perlu kita perbaiki supaya layanan itu akan lebih baik lagi dan era digitalisasi, apalagi dengan AI, rasanya sangat penting sekali untuk digital infrastructure ini akan bisa kita, kita perbaiki,” sebut Franky Oesman Widjaja (Chairman Sinar Mas Telecommunications & Technology) sembari menambahkan potensi bisnis dari XLSMART juga sangat besar.
Dengan basis pelanggan melebihi 94,3 juta, proyeksi pendapatan tahunan sebesar Rp45,8 triliun, dan EBITDA (earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization) sejumlah Rp22,5 triliun, XLSMART diklaim berada dalam posisi yang kuat untuk memimpin fase pertumbuhan berikutnya dalam sektor telekomunikasi Indonesia. Setelah proses integrasi selesai, merger pun diprediksikan akan menghasilkan sinergi biaya yang signifikan. Besarnya Efisiensi biaya tahunan sebelum pajak diperkirakan mencapai US$300 juta sampai $400 juta.
Representasi yang Seimbang
Tatkala proses mergerXL Axiata danSmartfren — termasuk SmartTel — selesai, Axiata dan Sinar Mas akan menjadi pemegang saham pengendali bersama XLSMART, masing-masing dengan kepemilikan saham sebesar 34,8%. Begitu pula nantinya dengan pengaruh yang setara dalam arah dan pengambilan keputusan strategis perusahaan.
Sebagai bagian dari kepemimpinan entitas baru hasil merger, Rajeev Sethi telah ditunjuk sebagai Presiden Direktur & CEO XLSMART. Ia didukung oleh tim eksekutif XLSMART yang terdiri dari sembilan direktur dan sembilan komisaris. Kompoosisi ini diklaim memastikan representasi yang seimbang dari XL Axiata dan Smartfren. Sebelumnya menjabat sebagai CEO Robi Axiata Bangladesh, Rajeev Sethi memiliki pengalaman luas dan sukses dalam mentransformasi perusahaan telekomunikasi di pasar berkembang.
“Hari ini menandai momen penting dalam industri telekomunikasi Indonesia, yaitu merger antara dua perusahaan yang menjadi fondasi XLSMART. Kita tahu bahwa ini adalah penggabungan dua perusahaan yang berbeda, XL Axiata dan Smartfren,” kata Rajeev Sethi. “Ini bukan hanya tentang menggabungkan para entitas, melainkan ini adalah tentang menciptakan entitas yang paling rounded, lebih inovatif, dan berpusat pada pelanggan yang akan mendefinisikan kembali pengalaman digital bagi jutaan orang Indonesia.”
Terdapat empat hal yang ingin dilakukan XLSMART. Keempat hal itu adalah:
Axiata dan Sinar Mas mengeklaim bahwa transisi menuju XLSMART akan dikelola dengan cermat untuk memastikan integrasi yang mulus bagi pelanggan, karyawan, dan mitra. Ketiga merek yang ada, XL, Smartfren, dan Axis akan tetap dilanjutkan. Axiata dan Sinar Mas memastikan para pelanggan layanan telekomunikasi seluler ketiga merek tersebut akan tetap bisa menggunakan masing-masing layanan seperti biasa, tanpa perlu melakukan langkah tambahan. Axiata dan Sinar Mas akan menjaga keandalan layanan dan kepuasan pelanggan.
Axiata dan Sinar Mas menambahkan bahwa dalam beberapa bulan ke depan, mereka akan bekerja sama secara erat untuk menyelaraskan operasional bisnis, mengoptimalkan infrastruktur jaringan, serta mengeksplorasi penawaran layanan baru yang memanfaatkan kekuatan dari entitas hasil penggabungan.
Selain itu, XLSMART disebutkan pula merepresentasikan kolaborasi strategis yang lebih dalam antara Indonesia dan Malaysia pada sektor ekonomi digital. Indonesia dan Malaysia memiliki visi bersama untuk mendorong inklusi digital, meningkatkan konektivitas, dan memanfaatkan teknologi sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi.