CEO Apple Tim Cook Kunjungi Kampung Halaman Pendiri DeepSeek
kumparanTECH March 31, 2025 09:42 AM
CEO Apple, Tim Cook, menyambangi Hangzhou, China, kota kelahiran aplikasi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) Deepseek, yang menghebohkan dunia karena berbiaya lebih murah dari kompetitornya di AS. Dalam kunjungannya, Cook mengumumkan pendirian Apple Mobile Application Incubation Fund di Universitas Zhejiang untuk mendukung para pengembang teknologi.
Cook mengungkapkan bahwa Apple mendonasikan 30 juta yuan China atau sekitar Rp 68,5 miliar (kurs Rp 2.284,63) ke Universitas Zhejiang. Kampus tersebut dikenal sebagai almamater pendiri DeepSeek, Liang Wenfeng, serta beberapa eksekutif teknologi terkemuka di China.
Dana inkubasi ini akan dimanfaatkan untuk menyediakan pelatihan teknis di bidang pengembangan aplikasi dan desain produk bagi developer baru. Program ini merupakan kelanjutan dari kerja sama Apple dan Universitas Zhejiang selama satu dekade dalam kompetisi Mobile App Innovation Competition yang telah mendukung ribuan peserta dari berbagai universitas di China.
"Kami percaya bahwa coding adalah alat yang kuat yang memberdayakan orang untuk menciptakan, berkomunikasi, dan menyelesaikan masalah dengan cara yang benar-benar baru," kata Cook dalam pernyataan resmi, mengutip Quartz.
Perbesar
Tim Cook tiba sebelum Pelantikan Presiden ke-60 di Rotunda Gedung Kongres AS di Washington, Senin (20/1/2025). Foto: Kevin Lamarque/ AP pool REUTERS
Sekretaris Partai Universitas Zhejiang, Ren Shaobo, menyambut baik kolaborasi ini. Ia menyatakan pihak universitas sangat senang dapat terus bekerja sama dengan Apple dalam mengembangkan talenta-talenta baru di bidang teknologi.
Kunjungan Cook ini berlangsung di tengah kebijakan perdagangan baru AS terhadap beberapa perusahaan teknologi China. Pemerintahan Donald Trump menambahkan lebih banyak perusahaan teknologi asal China ke dalam daftar hitam larangan bekerja sama dengan perusahaan AS, dengan alasan keamanan nasional dan kebijakan luar negeri.
Apple sendiri baru saja mengumumkan komitmen hingga 720 juta yuan atau sekitar Rp 1,6 triliun untuk fase kedua dari China Clean Energy Fund. Inisiatif itu pertama kali diumumkan pada 2018 untuk menghubungkan pemasok Apple di China dengan sumber energi terbarukan.