Kantong Plastik dan Sampah Manusia Ditemukan di Titik Terdalam Laut Mediterania
kumparanSAINS March 31, 2025 09:42 AM
Sebuah studi baru yang terbit di jurnal Marine Pollution Bulletin menemukan fakta bahwa sampah dari manusia sudah mendarat di titik terdalam Laut Mediterania. Penemuan ini menyoroti secara gamblang bagaimana aktivitas yang dilakukan oleh kita di darat berdampak pada setiap sudut dan celah dunia.
Para ilmuwan menggunakan sebuah alat seperti kapal selam yang disebut Limiting Factor untuk survei jumlah sampah laut di dasar Calypso Deep di Mediterania dan menghitung total 167 item.
Ada 148 objek di antaranya dipastikan sebagai sampah, sementara 19 lainnya belum dikonfirmasi. Plastik merupakan bagian terbesar (88 persen) dari sampah yang ditemukan di sana, tapi ada juga kaca, logam, dan kertas, termasuk barang-barang seperti kantong plastik, kaleng minuman, botol kaca, tali plastik, dan gelas plastik.
Berdasarkan luas area yang disurvei, tim memperkirakan ada 26.715 potongan sampah per kilometer persegi di Calypso Deep, menjadikannya salah satu konsentrasi sampah tertinggi yang pernah dicatat di lingkungan laut dalam.
Dengan kedalaman sekitar 5.122 meter, Calypso Deep merupakan titik terdalam di Cekungan Mediterania yang terletak di Palung Hellenic di Laut Ionia dekat pantai Yunani. Depresi alami ini terletak di area patahan aktif, sehingga rentan terhadap guncangan seismik. Kondisi geologis yang unik ini telah menciptakan wilayah laut dalam yang menakjubkan dengan dasar datar yang dikelilingi lereng curam yang membentang hingga ribuan meter.
Selain karena perilaku manusia yang sembrono, bentuk dan lokasi Calypso Deep membantu menjelaskan mengapa banyak sampah terkumpul di sana.
Perbesar
Sampah plastik ditemukan di laut terdalam Mediterania. Foto: Marine Pollution Bulletin
"Ini adalah depresi tertutup, yang mendukung akumulasi puing-puing di dalamnya. Arus lemah di palung, juga memfasilitasi pengendapan puing-puing ringan di dasar," kata Miquel Canals, penulis studi dan profesor di Fakultas Ilmu Bumi Universitas Barcelona, dalam sebuah pernyataan.
Sampah di Calypso Deep berasal dari berbagai sumber, baik darat maupun laut. Sampah tersebut bisa tiba di sana melalui berbagai rute, termasuk transportasi jarak jauh lewat arus laut dan pembuangan langsung.
“Sebagian sampah seperti plastik, berasal dari pantai, lalu mengalir ke Calypso Deep sejauh 60 kilometer. Sebagian plastik, seperti kantong plastik, hanyut tepat di atas dasar laut hingga terkubur sebagian atau seluruhnya, bisa juga hancur menjadi kepingan yang lebih kecil,” imbuhnya.
Para peneliti berharap temuan mereka akan menjadi peringatan penting bagi para pembuat kebijakan, produsen, dan masyarakat untuk mengambil langkah tegas terhadap masalah plastik yang terus meningkat di dunia. Meski semakin banyak orang khawatir tentang masalah ini, masih sulit untuk menyelesaikannya.
“Laut Mediterania adalah laut tertutup, dikelilingi oleh manusia, dengan lalu lintas maritim yang padat dan aktivitas penangkapan ikan yang meluas. Bukti yang diberikan oleh penelitian kami akan mengguncang upaya global, dan khususnya di Mediterania, untuk mengurangi pembuangan limbah, terutama plastik, di lingkungan alam dan akhirnya di laut, sejalan dengan Perjanjian Plastik Global PBB terhadap polusi plastik, yang masih menunggu persetujuan,” kata Canals.
“Dasar laut masih belum banyak diketahui oleh masyarakat secara keseluruhan, sehingga sulit untuk meningkatkan kesadaran sosial dan politik tentang konservasi ruang-ruang ini. Perlu upaya bersama antara ilmuwan, komunikator, jurnalis, media, influencer, dan orang-orang lain yang memiliki dampak sosial. Masalahnya ada di sana, dan cakupannya sangat luas, meskipun tidak terlihat secara langsung. Kita tidak boleh melupakannya."