Pelaku Industri Wisata Diimbau Siapkan Mitigasi Jelang Libur Lebaran 2025
kumparanTRAVEL March 31, 2025 10:22 AM
Seluruh pelaku industri wisata diimbau menyiapkan mitigasi jelang libur Lebaran 2025. Hal ini diinstruksikan oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar), guna mengantisipasi kepadatan wisatawan di destinasi wisata favorit, hingga perubahan cuaca, terutama di daerah rawan bencana.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata, Hariyanto, mengatakan pihaknya telah #kumparanTRAVEm mengeluarkan Surat Imbauan Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur tentang risk assessment, untuk antisipasi destinasi, terutama yang memiliki kerawanan tinggi untuk dapat mempersiapkan destinasinya.
"Kementerian Pariwisata secara keseluruhan mengantisipasi situasi katakanlah yang tidak diharapkan. Sebelumnya, Kemenpar mengeluarkan Surat Edaran Menteri Pariwisata tentang penyelenggaraan berwisata yang aman, nyaman, dan menyenangkan ke seluruh Indonesia," ujar Hariyanto, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima kumparan.
Wisatawan mengunjungi Pantai Anyer, Kabupaten Serang saat libur Lebaran 2024, Sabtu (13/4/2024). Foto: Muhammad Bagus Khoirunas/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Wisatawan mengunjungi Pantai Anyer, Kabupaten Serang saat libur Lebaran 2024, Sabtu (13/4/2024). Foto: Muhammad Bagus Khoirunas/ANTARA FOTO
Selain bekerja sama dengan BMKG, BNPB, dan stakeholder lain, Kemenpar juga mengembangkan platform Sisparnas (Sistem Informasi Kepariwisataan Nasional), yang di dalamnya terdapat micro site mengenai edukasi manajemen krisis. Kemenpar juga berkolaborasi dengan BMKG untuk menginformasikan kondisi cuaca di berbagai daerah, termasuk cuaca di destinasi wisata.
"Di dalamnya juga ada link bekerja sama dengan BMKG, sehingga kita dapat mengetahui dari waktu ke waktu kondisi cuaca di setiap daerah," kata Hariyanto.
Sementara itu, berdasarkan pemantauan dan koordinasi virtual yang dilakukan Kementerian Pariwisata, terdapat daerah-daerah yang telah mengaktifkan posko TIC (Tourist Informatiom Center), seperti Yogyakarta dan Bintan.
"Kita lebih kepada bagaimana stakeholders, khususnya pemerintah daerah mengantisipasi itu semua dengan media digital," ujar Hariyanto.
Wisatawan berfoto di di kawasan Taman Fatahillah, Kota Tua, Jakarta, Senin (24/4/2023). Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Wisatawan berfoto di di kawasan Taman Fatahillah, Kota Tua, Jakarta, Senin (24/4/2023). Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kemenpar, Fadjar Hutomo menambahkan terkait persiapan libur Lebaran, Kemenpar turut berkolaborasi lintas kementerian/lembaga untuk menghadirkan Posko Angkutan Lebaran 2025 yang diinisiasi oleh Kementerian Perhubungan. Posko ini juga melibatkan Kementerian/Lembaga dan BUMN terkait termasuk Komdigi, Kemenpar, BMKG, ASDP, In-journey, dan lain-lain.
Sementara terkait kesiap-siagaan bencana, Kementerian Pariwisata melakukan monitoring dan koordinasi dengan berbagai pihak terkait. Pertama terkait dengan bencana tanah hidrometriologi, meliputi curah hujan yang tinggi, dan kemudian resiko banjir bandang, serta tanah longsor.
"Kita melakukan advokasi dengan para personel pengelola desa wisatanya. Kemudian risiko yang kedua adalah risiko vulkanologi, terutama di destinasi-destinasi wisata yang ada di gunung-gunung berapi, di lereng gunung berapi. Itu juga secara sistem informasinya kami sangat terkait dengan PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi)," ujar Fadjar.
Adapun proyeksi pergerakan masyarakat pada Lebaran 2025 oleh Kementerian Perhubungan mencapai angka 146 juta perjalanan. Dengan rata-rata pengeluaran wisatawan nusantara per perjalanan sebesar Rp 2,57 juta, maka perputaran ekonomi yang terjadi selama periode Lebaran 2025 diproyeksi dapat mencapai Rp 375,2 triliun.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.