WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Dua orang lansia meninggal akibat kecelakaan yang terjadi di Jalan Yogyakarta-Wates, tepatnya di wilayah Kapanewon Wora Wari, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, Senin (31/3/2025).
Kedua korban meninggal adalah pasangan suami istri lansia yakni Mardjuki (65) dan istrinya, Sumarti (62).
Keduanya meninggal setelah mobil Honda Jazz yang dikendarai mengalami kecelakaan adu banteng dengan mobil lainnya, Suzuki APV dari arah berlawanan.
Mardjuki dan Sumarti yang merupakan mantan aparatur sipil negara (ASN) itu meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit terdekat.
"Meninggal dunia dalam penanganan RSUD Wates," ujar Kanit Gakkum Satlantas Polres Kulon Progo, Ipda Tanto Kurniawan melalui pesan singkat, Senin.
Kronologi Kecelakaan
Kecelakaan terjadi sekitar pukul 16.30 WIB. Mardjuki yang mengemudikan Honda Jazz AB 1392 HF bersama istrinya melaju dari arah Wates menuju Yogyakarta.
Saat di lokasi kejadian, mobilnya melewati marka tengah dan masuk ke jalur kanan, sehingga bertabrakan dengan Suzuki APV silver AE 1835 BT yang dikemudikan Achmad Mustofa (23), warga Kabupaten Gunung Kidul.
Di dalam Suzuki APV, terdapat dua penumpang, yakni Lisnawati Naimbo (35), warga Sleman, serta Agnes Kimora (7), asal Bukittinggi.
Akibat tabrakan ini, Achmad mengalami cedera kepala ringan, luka lecet pada pelipis dan kaki, serta cedera paru-paru.
Lisnawati mengalami cedera kepala, luka sobek pada pelipis dan pipi, serta luka lecet di tangan dan kaki.
Sementara Agnes mengalami cedera kepala ringan, luka robek di wajah, serta luka lecet di kaki dan tangan.
Keduanya masih dalam perawatan intensif di rumah sakit.
Keterangan Saksi Mata
Sebelumnya Suyatna (50), seorang warga setempat, menyatakan bahwa salah satu korban adalah anak-anak.
“Korban dari kedua mobil, tapi yang paling parah adalah pengendara mobil APV. Ada anak-anak di dalam mobil,” ujarnya.
Suyatna menceritakan bahwa saat kejadian, ia sedang menjaga keponakannya ketika mendengar suara benturan keras.
Ia segera keluar rumah untuk mengetahui sumber suara dan menemukan kedua mobil dalam kondisi ringsek.
"Korban dalam keadaan sangat parah," tambahnya.
Ia menyaksikan seorang perempuan terjepit dengan setengah tubuhnya keluar dari kaca depan yang hancur, sementara anaknya terkulai di aspal tepat di depan mobil.
"Ibunya minta saya menolong anaknya yang sudah jatuh di aspal. Tapi saya tidak tega, karena darahnya banyak sekali. Anaknya masih sadar dan menangis. Ibunya juga sadar,” kata Suyatna.
Suyatna kemudian membantu suaminya yang ia kira terjepit, dengan memundurkan kursi sopir agar korban bisa dikeluarkan dari kabin.
Tak lama setelah kejadian, banyak warga yang membantu menolong korban, dan ambulans pun segera mengevakuasi mereka ke rumah sakit.
Aipda Imam AM dari Unit Penegakan Hukum Satuan Lalu Lintas menjelaskan tabrakan terjadi saat kedua mobil saling berlawanan.
Imam mengingatkan kepada para pengendara untuk lebih berhati-hati dan bersabar, terutama menjelang musim Lebaran.
"Jalan Kulon Progo merupakan titik lelah bagi banyak pengendara, sehingga banyak terjadi kecelakaan bila tidak hati-hati. Kami berharap para pengendara mematuhi rambu-rambu dan menjaga kesehatan agar tidak mengantuk," tutupnya.
(Kompas.com/Dani Julius)