Youtuber Buka-bukaan Soal THR Lebaran: Terima Jutaan, Tapi Pegang Ratusan Ribu karena Dititipkan
Glery Lazuardi April 01, 2025 01:32 PM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Youtuber Frislly Herlind membagikan cerita soal THR Lebaran.

Dia mengenang saat menerima THR Lebaran pada waktu kecil.

Dia mengaku menerima yang THR Lebaran mencapai jutaan rupiah.

Namun, dari THR Lebaran mencapai jutaan rupiah itu, dia hanya memegang ratusan ribu rupiah.

“Aku cuma pegang ratusan ribu,” kata dia, kepada Wartakotalive.com, ketika ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

Menurut dia, THR Lebaran itu dititipkan kepada orangtuanya.

“Ya, karena masih kecil uang dititipkan ke mama,” ujarnya.

Wanita berusia 25 tahun itu menggunakan uang THR Lebaran untuk membeli es krim dan nonton bioskop.

“Jadi aku dapat cuma beli es krim sama nonton bioskop,” kata dia.

Beranjak dewasa, dia mengungkapkan sudah tidak menerima THR Lebaran. “Kalau sekarang gak menerima lagi,” tambahnya.

Tradisi THR Lebaran

Pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) telah menjadi tradisi yang tak terpisahkan dari perayaan Idul Fitri di Indonesia. 

Setiap tahunnya, THR bukan hanya dinantikan sebagai tambahan uang untuk keperluan hari raya, tetapi juga sebagai simbol kebahagiaan, rasa syukur, dan perhatian terhadap orang lain. 

Baik dalam lingkup keluarga, lingkungan kerja, maupun masyarakat, THR mengandung makna lebih dari sekadar materi.

Secara historis, tradisi pemberian THR berawal sebagai bentuk perhatian yang diberikan kepada orang-orang terdekat menjelang perayaan hari raya.

Pemberian THR di lingkungan keluarga biasanya dilakukan oleh orang tua atau kerabat yang lebih tua kepada anak-anak atau sanak saudara yang lebih muda. 

Selain untuk berbagi kebahagiaan, pemberian ini juga menjadi cara untuk mengungkapkan kasih sayang, meningkatkan kedekatan antar generasi, dan mengingatkan akan pentingnya berbagi pada momen yang penuh berkah.

Tidak hanya di keluarga, tradisi ini juga berkembang di dunia kerja. 

THR LEBARAN - Pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) telah menjadi tradisi yang tak terpisahkan dari perayaan Idul Fitri di Indonesia. 
Setiap tahunnya, THR bukan hanya dinantikan sebagai tambahan uang untuk keperluan hari raya, tetapi juga sebagai simbol kebahagiaan, rasa syukur, dan perhatian terhadap orang lain.
THR LEBARAN - Pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) telah menjadi tradisi yang tak terpisahkan dari perayaan Idul Fitri di Indonesia. Setiap tahunnya, THR bukan hanya dinantikan sebagai tambahan uang untuk keperluan hari raya, tetapi juga sebagai simbol kebahagiaan, rasa syukur, dan perhatian terhadap orang lain. (Muhammad Nursina)

Perusahaan memberikan THR kepada karyawan sebagai bentuk apresiasi atas kinerja mereka sepanjang tahun. 

Ini tidak hanya meningkatkan hubungan yang harmonis antara pekerja dan perusahaan, tetapi juga membantu karyawan dalam memenuhi kebutuhan mereka saat hari raya. 

Dalam hal ini, THR menjadi cara untuk menunjukkan kepedulian perusahaan terhadap kesejahteraan karyawannya.

Dalam konteks profesional, pemberian THR sudah diatur oleh pemerintah melalui peraturan yang mewajibkan perusahaan untuk memberikan tunjangan hari raya kepada karyawan yang telah bekerja minimal satu bulan.

THR yang diberikan biasanya setara dengan satu bulan gaji dan menjadi sumber kebahagiaan serta rasa aman bagi karyawan, karena mereka dapat menggunakan uang tersebut untuk memenuhi kebutuhan selama Lebaran.

Di banyak perusahaan, pemberian THR juga menciptakan suasana positif yang menguatkan hubungan perusahaan dan karyawan. 

Beberapa perusahaan bahkan menambahkan paket sembako atau hadiah lainnya sebagai bagian dari THR, sehingga karyawan merasa lebih dihargai dan diterima.

Bagi sebagian besar orang, THR lebih dari sekadar uang. 

Dalam keluarga, pemberian THR merupakan tanda kasih sayang orang tua kepada anak-anak mereka. 

Bagi anak-anak, THR tidak hanya menyenangkan, tetapi juga memberikan pelajaran penting mengenai pentingnya berbagi dan menghargai orang yang lebih tua. 

Momen ini menjadi kesempatan untuk mempererat ikatan keluarga dan mengajarkan nilai-nilai kebaikan.

Tidak jarang pula, sebagian orang memutuskan untuk menyisihkan sebagian dari uang THR yang diterima untuk dibagikan lagi, baik kepada orang tua, saudara, atau bahkan kepada mereka yang membutuhkan. Dengan cara ini, THR tidak hanya menjadi milik penerima semata, tetapi juga memperluas manfaatnya kepada orang lain.

Bagi generasi muda, khususnya yang sudah bekerja atau berkeluarga, tradisi menerima THR bukan sekadar soal materi. 

Banyak dari mereka yang melihat pemberian THR sebagai simbol kedekatan emosional dengan orang tua atau kerabat dekat.

Beberapa Youtuber, influencer, atau masyarakat muda bahkan sering berbagi cerita lucu di media sosial tentang pengalaman mereka saat menerima THR, di mana sebagian uang tersebut mereka titipkan kepada orang tua untuk keperluan tertentu, seperti menabung atau membeli barang-barang yang lebih berguna.

Fenomena ini menunjukkan bahwa meskipun THR seringkali dipandang sebagai pemberian materi, esensinya jauh lebih dalam. Pemberian THR menjadi sarana untuk menumbuhkan pengertian, kebersamaan, dan kasih sayang, yang memperkaya makna Lebaran itu sendiri.

Selain keluarga dan lingkungan kerja, tradisi pemberian THR juga menjangkau masyarakat sekitar.

Banyak orang yang memberikan THR kepada pembantu rumah tangga, sopir, atau tetangga yang membutuhkan. 

Hal ini menjadi cara untuk berbagi kebahagiaan dan membantu mereka yang kurang beruntung.

Pemberian THR dalam bentuk bingkisan sembako atau kebutuhan lainnya semakin mempererat tali persaudaraan dan menjaga solidaritas sosial.

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.