TRIBUNNEWS.COM – Bentrokan antar pemuda terjadi di Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, pada Senin sore sekitar pukul 15.45 WIT.
Akibat kejadian ini, satu orang dilaporkan tewas dan dua lainnya mengalami luka-luka.
Kapolresta Ambon, AKBP Yoga Putra Prima Setya, menjelaskan bahwa pihak kepolisian masih berupaya menenangkan warga.
"Kami mengimbau kedua belah pihak untuk tetap tenang dan jangan terprovokasi," ujar Yoga.
Meskipun penyebab pasti bentrokan belum diketahui, diduga masalah pribadi antar pemuda dari dua desa menjadi pemicu utama.
Sebanyak 300 anggota polisi gabungan dari Polresta Pulau Ambon dan Polda Maluku dikerahkan untuk mengantisipasi bentrokan lebih lanjut.
"Ratusan anggota polisi tersebut dibagi menjadi dua untuk menjaga perbatasan dua desa, yakni Desa Tulehu dan Desa Tial," tambahnya.
Sebanyak 150 personel dikerahkan untuk mengamankan Desa Tial dan 150 personel lainnya untuk menjaga perbatasan di Desa Tulehu.
"Kami juga dibantu oleh TNI dalam pengamanan bentrokan ini," kata Yoga.
Pihak kepolisian berencana mengumpulkan tokoh-tokoh masyarakat untuk mencari solusi terbaik.
"Kita sudah beri pengertian ke masyarakat, nanti tokoh-tokoh masyarakat dan raja-raja kita upayakan mediasi untuk cari solusi terbaik," ungkapnya.
Yoga juga menekankan pentingnya agar warga kedua desa tidak terprovokasi dan mempercayakan penanganan hukum kasus ini kepada aparat kepolisian.
"Kami mengimbau warga untuk tetap tenang dan mempercayakan penanganan hukum kepada kami," pintanya.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan situasi di Maluku Tengah dapat segera kembali kondusif.
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunAmbon.com, Jenderal Louis MR)(Kompas.com, Rahmad Rahman Patty)
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).