Cerita Pilu Ustaz Hilman Fauzi, Perjuangan Ibunda Dihina Sampai Jadi Pendakwah Terkenal
Okki Margaretha April 01, 2025 09:34 PM

Grid.ID – Ustaz Hilman Fauzi menjadi satu di antara beberapa ustaz yang kerap menyampaikan dakwahnya dengan cara yang ringan dan tutur kata yang lembut. Pria yang dijuluki sebagai ustaz milenial itu juga kerap menggelar kajian yang dihadiri oleh para artis Tanah Air.

Ustaz kelahiran Garut, Jawa Barat itu mengakui jika, nyaris semua peserta kajiannya adalah perempuan. Tak sedikit dari mereka yang mencurahkan isi hati serta berbagi masalah domestik, ketika ustaz Hilman menggelar kajian. Sepertinya, tutur kata yang halus menjadi kunci ‘kesuksesan’ ustaz Hilman bisa dekat dengan jamaah perempuannya.

Rupanya, bertutur kata ringan dan lembut itu tak serta-merta tumbuh dalam satu atau dua hari. Ustaz Hilman menyebutkan jika ia sendiri tak pernah sengaja mengatur intonasi suaranya agar terdengar lembut. Sebaliknya, sikap santun dan suara yang lembut itu ia pelajari dari seseorang yang sangat ia kagumi, yaitu ibunya.

“Kalau ditanya siapa guru saya yang ajarkan A Hilman untuk (biacara) dari hati ke hati, the one and only, ibu saya,” kata ustaz Hilman saat jadi bintang tamu acara FYP Trans7.

Sejak kecil, ustaz Hilman sudah tinggal berdua dengan sang bunda. Ustaz Hilman menyebut jika sang ayah sudah pergi lebih dulu, bahkan saat ia masih sangat kecil. Meski dibersarkan oleh orangtua tunggal, ustaz Hilman tak pernah menyebut jika sang bunda gagal dalam mendidiknya.

“Saya sama kayak A Raffi, dibesarkan oleh ibu, sosok seorang ibu yang hatinya lapang,” kata ustaz Hilman.

“Jadi A Hilman itu ditinggal ayah dari usia kecil, saya dibesarkan oleh ibu yang senyum dan cara pandangnya hadapi hidup itu luar biasa,” puji ustaz Hilman.

Betapa tidak, ustaz Hilman sudah menyaksikan sendiri kegigihan sang bunda menjadi tulang punggung keluarga, demi bisa membiayai Hilman kecil saat itu. Bekerja dari pagi buta sampai larut, dijalani ibunda ustaz Hilman, demi bisa membiayai putra kesayangannya itu sekolah.

“Kita bukan orang kaya dan serba ada, ibu saya tukang jualan di pasar tradisional,” aku ustaz Hilman tanpa ragu.

“Jadi tiap pagi ibu saya berangkat ke pasar, kemudian siang pulang ganti baju, habis itu ngider jualan ke kampung-kampung,” katanya dengan raut wajah bangga.

Rupanya, Hilman kecil saat itu sudah memahami konsep bekerja. Saking tak teganya dengan sang bunda yang bekerja banting tulang tanpa henti, ustaz Hilman sempat bertanya soal kondisi ibunya. Saat itu, jawaban sang ibu membuat siapapun yang mendengar akan tersentuh.

“Saya pernah tanya, ‘mama gak capek?’ dijawab ‘ya capek lah’,” kata ustaz Hilman mengutip pembicaraan dengan sang bunda.

“Ibu saya bilang, ‘biar Hilman bisa sekolah’,” ujar ibunda ustaz Hilman saat itu.

“Mama gak bisa kasih Hilman harta, tapi bisa kasih ilmu, kalau dikasih harta, Hilman yang capek jagain harta, tapi kalau dikasih ilmu, nanti ilmu yang jagain Hilman,” kata ustaz Hilman sambil berkaca-kaca.

Menyaksikan sang bunda kerja keras untuk dirinya, Hilman kecil tak tinggal diam. Ia benar-benar tekun belajar, agar bisa mendapatkan pendidikan yang mumpuni, tanpa biaya besar. Usaha memang tak mengkhianati hasil, ustaz Hilman bertubi-tubi mendapatkan tawaran beasiswa untuk pendidikannya.

“Iya, dulu ibu pernah bilang mama gak bisa kasih biaya sekolah, kalau Hilman mau sekolah itu harus pintar, karena biar dapat beasiswa,” kata ibunda ustaz Hilman.

“Alhamdulillah dari S1 sampai S3 dengan izin Allah itu semuanya beasiswa, lalu gimana untuk hidupnya? Saya cari sampingan,” akunya.

“Kita pernah direndahkan, dihina, diasingkan, sulit dalam hidup, untuk semua yang sulit, sabarlah, kita akan temukan kebaikan dari apa yang pernah kita rasakan.

“Sekarang lagi dikasih amanah sama Allah untuk sampaikan pesan dari hati ke hati (menjadi seorang pendakwah),” kata ustaz Hilman santun.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.