Megawati Menang Tradisi, Ko Hee-jin Agungkan Rekor Indah Red Sparks Juara Liga Voli Korea
Dwi Setiawan April 07, 2025 07:31 AM

TRIBUNNEWS.COM - Optimisme pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin, bernada psywar terlontar setelah Megawati Hangestri Pertiwi cs membungkam Pink Spiders pada leg 4 final Liga Voli Putri Korea 2024/2025.

Hasil manis diperoleh Red Sparks saat menggulung Pink Spiders 3-2 (25-20, 24-26, 36-34, 22-25, 15-12) di Chungmu Gymnasium, Daejeon, Minggu (6/4/2025) sore WIB.

Kemenangan ini membuat Megawati dan kolega menyamakan kedudukan 2-2, sekaligus memaksa tim Kim Yeon-koung menentukan peraih gelar juara Liga Voli Putri Korea pada final leg kelima.

Lantas kapan final leg 5 Liga Voli Putri Korea? Pertandingan hidup mati Pink Spiders vs Red Sparks berlangsung di Samsan Gymnasium, Incheon, Selasa (8/4) pukul 17.00 WIB.

RED SPARKS - Foto yang didistribusikan oleh KOVO melalui laman resmi menampilkan Pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin, memberikan instruksi kepada Megawati cs ketika berhadapan dengan AI Peppers di Chungmu Gymnasium, 29 Januari 2025.
RED SPARKS - Foto yang didistribusikan oleh KOVO melalui laman resmi menampilkan Pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin, memberikan instruksi kepada Megawati cs ketika berhadapan dengan AI Peppers di Chungmu Gymnasium, 29 Januari 2025. (KOVO)

"Epic comeback is real" bakal tersaji jika Red Sparks mampu menggenggam trofi juara musim ini, mengingat di dua laga kandang Pink Spiders, Megawati cs lebih dulu takluk 2-0.

Perjuangan pantang menyerah skuad asuhan Ko Hee-jin berbuah manis di sepasang laga kandang, di mana drama lima set sukses dimenangkan tim asal Daejeon itu.

Red Sparks memang memiliki kecenderungan positif ketika melakoni laga full set. 

Tim Merah Hitam sering keluar sebagai pemenang jika bermain dalam lima gim. Seperti yang terjadi di final leg 3 dan 4.

Hal ini mempengaruhi mentalitas Vanja Bukilic dkk. Tidak berhenti sampai di situ, optimisme tinggi dilambungkan juru taktik Daejeon JungKwanJang Red Sparks, Ko Hee-jin.

"Saya sudah mengatakan kepada pemain (Red Sparks-red) 'kami jago dalam 5 set'", buka Ko Hee-jin, dikutip dari laman Naver.

"Sekarang setelah kita sampai sejauh ini, kita harus menang," ujar Ko Hee-jin melambungkan kepercayan dirinya dan skuad Red Sparks.

Apakah berhenti sampai di situ? Tidak.

Pelatih berusia 44 tahun ini memberikan psywar berupa statistik Red Sparks di final.

Daejeon JungKwanJang Red Sparks dalam hal julah trofi juara V-League, memang masih kalah dari Pink Spiders.

Tim identik warna jambon tersebut 4 kali jadi jawara, sekaligus tim voli putri tersukses di Negeri Ginseng. Tapi Red Sparks yang sebelumnya bernama Daejeon KGC juga tak jelek-jelek amat.

Mereka tiga kali menjadi kampiun V-League, yakni musim 2005, 2009/2010, dan 2011/2012. Hebatnya, tiga titel juara yang diraih Red Sparks dihasilkan dalam tiga kali menembus final.

Artinya, Red Sparks memiliki 'tradisi' selalu menjadi kampiun ketika menapakkan kakinya di partai puncak.

Berbeda dengan Pink Spiders. Tim asal Incheon ini tercatat 9 kali menembus final (tidak termasuk musim ini), empat di antaranya sukses terkonversi menjadi juara.

Berarti, Pink Spiders lebih banyak menjadi runner-up (5) ketimbang sukses merebut titel kampiun (4).

Hal ini yang kemudian membuat Ko Hee-jin membusungkan dada.

"JungKwanJang (Red Sparks-red) tidak pernah kalah dalam pertandingan kejuaraan (menembus final-red). Kami akan melanjutkan tradisi itu," ujar Ko Hee-jin bernada psywar.

Hal ini bisa menjadi kenyataan. Apalagi dalam sejarah final Liga Voli Putri Korea, Pink Spiders menjadi satu-satunya 'korban' apes, yakni pernah menang 2-0 lebih dulu tapi gagal menjadi juara.

Hal itu terjadi di musim 2022/2023 saat bentrok melawan Korea Expressway Hi-Pass di final. Pink Spiders yang kala itu juga diperkuat Kim Yeon-koung unggul agregat 2-0.

Sayang, di tiga laga selanjutnya Pink Spiders justru menjadi pecundang, sekaligus membuat mereka jadi tim pertama yang merasakan korban comeback paling menyakitkan.

(Giri)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.