Respons Tarif Trump, Pengusaha Baja Dorong Pemerintah Perkuat Kebijakan TKDN
GH News April 07, 2025 10:04 PM

The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) mendorong pemerintah memperkuat pelaksanaan kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan menata ulang sistem tata niaga impor baja. Hal ini menyusul implementasi kebijakan tarif resiprokal oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Direktur Eksekutif IISIA, Harry Warganegara menyampaikan dalam kondisi seperti ini, penting bagi Indonesia untuk memastikan bahwa impor benar-benar sesuai kebutuhan dan tidak mengganggu kelangsungan industri baja dalam negeri.

"IISIA mendorong pemerintah memperkuat pelaksanaan kebijakan TKDN serta menata ulang sistem tata niaga impor baja agar lebih selektif dan berpihak pada produsen nasional," kata Harry dalam keterangan tertulis, Senin (7/4/2025).

Sementara itu, Chairman IISIA M. Akbar Djohan, salah satu sektor yang segera merasakan dampak dari kebijakan tarif AS adalah industri baja nasional. Ia memperingatkan bahwa kebijakan Trump berpotensi mendorong negara-negara lain mengalihkan ekspor baja mereka ke pasar alternatif seperti Indonesia.

Selain itu, dengan pasar yang besar dan daya beli yang tumbuh, Indonesia menjadi target empuk bagi limpahan produk baja murah. "Karena itu, penting bagi pemerintah untuk memperkuat perlindungan terhadap pasar dalam negeri agar tidak kebanjiran produk baja impor," ujar Akbar.

Keberpihakan pada industri baja nasional perlu diwujudkan dalam kebijakan konkret pemerintah melalui pelibatan penyedia baja nasional dalam proyek-proyek strategis di dalam negeri. IISIA juga mendukung pembentukan pusat logistik baja nasional yang dikelola BUMN sebagai pengendali suplai dan demand baja secara nasional.

Kebijakan Trump bisa menjadi bencana atau peluang, tergantung bagaimana Indonesia merespons. Pengamat ekonomi dan hukum perdagangan internasional, Adiwarman melihat kebijakan Trump bukan hanya sebagai tindakan sepihak, tetapi juga sebagai sebuah fenomena ideologis yang memutarbalikkan prinsip-prinsip dasar perdagangan dunia.

"Pasar Amerika, dengan kebijakan Trump ini, seperti mengkhianati esensi perdagangan bebas yang diajarkan Adam Smith dan teori keunggulan komparatif David Ricardo," kata Adiwarman.

Adiwarman menyoroti bahaya dari respons yang keliru. Menurutnya, jika negara-negara hanya bereaksi emosional terhadap tarif Trump, maka dunia akan jatuh ke dalam spiral perang dagang yang tidak sehat.

Bernegosiasi dengan Trump, Indonesia perlu membawa kepentingan nasional yang jelas dengan dana dan fakta valid mengenai komoditas tertentu seperti baja, karet, tekstil, alas kaki, dan itu perlu dilakukan sesegera mungkin. Ia juga mengusulkan agar pemerintah memanfaatkan momentum ini untuk membangun sistem ekonomi yang lebih mandiri dan adaptif, serta perlunya efisiensi dalam kebijakan fiskal.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.