Insiden Berdarah di Liga Voli Italia, Teman Eks Jakarta Bhayangkara Presisi Menjadi Korban Headshot
Whiesa Daniswara April 08, 2025 03:36 PM

TRIBUNNEWS.COM - Insiden berdarah mewarnai pertandingan Liga Voli Italia 2024/2025 dalam perebutan posisi 5. Teman eks pemain Jakarta Bhayangkara Presisi menjadi korban.

Peristiwa tersebut terjadi saat Rana Verona menjamu Powervolley Milano di Pala Olimpia, Senin (7/4/2025) waktu setempat.

Laga ini krusial bagi Rana Verona dan Powervolley Milano. Kemenangan menjadi satu-satunya jalan agar salah satu tim bisa finis di peringkat lima akhir di tabel kejuaraan Liga Voli Italia 2024/2025.

Sekadar informasi, Rana Verona musim ini diperkuat oleh pevoli asal Mali, Noumory Keita.

Outside hitter yang juga berjuluk The Eagle ini tidak asing di telinga volimania Tanah Air. Sebab, Keita menjadi bagian skuad juara Jakarta Bhayangkara Presisi di Proliga 2024.

Bahkan Noumory Keita kembali dihubungkan dengan Jakarta Bhayangkara Presisi untuk final four Proliga 2025 yang mulai menggelar pertandingan 17 April mendatang.

Namun sebelum itu, Keita masih harus merampungkan musimnya di Rana Verona. Maksimal, dia membawa tim elite Liga Voli Italia itu finis di lima besar setelah tidak lolos ke babak semifinal.

Seperti yang dilaporkan laman resmi Verona, Keita cs mendapatkan perlawanan sengit dari Powervolley Milano.

Milano diperkuat pevoli kenamaan seperti Ferre Reggers, dan Tatsunori Otsuka yang merupakan masa depan timnas voli putra Jepang.

Laga yang berlangsung 4 set menempatkan Rana Verona sebagai pemenang. Noumory Keita dkk. membungkam Milano lewat kedudukan 3–1 (23-25; 25-22; 25-23; 25-23).

Di laga selanjutnya, Rana Verona akan menghadapi Cisterna, Minggu (13/4/2025) dini hari WIB. Kemenangan menjadi satu-satunya cara agar Keita dkk. bisa menutup musim di posisi lima besar.

Kronologi Insiden Berdarah

Insiden ini terjadi di set pertama saat papan skor menunjukkan kedudukan sama kuat 19-19.

Rana Verona yang melakukan serve, dapat dengan mudah direceived oleh Tatsunori Otsuka. Bola yang melambung tinggi lalu di set oleh setter Milano, Paolo Porro menjadi sebuah umpan.

Bola ditujukan ke posisi 6 yang disana sudah siap menyambut umpan, Ferre Reggers.

Benar saja, Opposite asal Belgia itu dengan mudah melepaskan spike keras menghujam yang bahkan tidak terkawal oleh barisan block Rana Verona.

Poin memang langsung dihasilkan oleh Milano. Namun situasinya mendadak mencekam.

Sebab spike keras Ferre Reggers mengenai bagian wajah Francesco Sani yang berada di rotasi belakang.

Hitter berusia 22 tahun itu dalam kondisi tidak siap. Bola hasil smes dari Ferre Reggers menghantam bagian wajah, tepatnya area hidung sang pevoli.

Hasilnya, Francesco Sani tergelatk sesaat di lapangan pertandingan.

Reggers yang merasa bersalah langsung menghampiri pevoli asal Italia itu untuk meminta maaf. Sayang, hasil spike keras dari Reggers membuat Sani tidak bisa melanjutkan pertandingan.

Dalam laporan media Turki, Voleybol Gunlugu, Sani tidak bisa melanjutkan pertandingan karena darah yang terus mengucur deras dari hidungnya.

"Francesco Sani, yang hidungnya berdarah setelah bola mengenai wajahnya, tidak dapat melanjutkan permainan," tulis Voleybol Gunlugu.

Belum diketahui pasti mengapa darah mengucur deras dari hidung Francesco Sani. Isunya, ada patahan kecil yang terjadi di area hidung Sani akibat hantaman spike keras dari Ferre Reggers.

Kendati demikian, Rana Verona tetap meraih kemenangan.

(Giri)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.