WARTAKOTALIVE.COM JAKARTA -- Ketua DPRD DKI Jakarta, Khoirudin mendesak Bank DKI segera memulihkan pemeliharaan sistem perbankan agar pelayanan terhadap nasabah kembali berjalan normal.
"Kita sayangkan juga di momen yang orang sangat membutuhkan layanan bank online namun Bank DKI mengalami permasalahan dan mudah-mudahan bisa cepat selesai. Saya tidak menyalahkan siapa-siapa," ucap Khoirudin di Gedung DPRD Jakarta, Selasa (8/4/2025).
Khoirudin menegaskan, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung telah merespons permasalahan Bank DKI dengan memanggil direksi Bank DKI ke Balai Kota.
Dia pun memastikan bahwa pelayanan melalui ATM Bank DKI telah berhasil dipulihkan.
Khoirudin mengajak nasabah menolak gerakan pengosongan dana di Bank DKI.
Menurut dia, Bank DKI merupakan aset Pemprov yang menjadi BUMD dengan deviden terbesar di Jakarta.
"Ini BUMD yang memberikan deviden terbaik ya di DKI dan yang terbesar devidennya adalah Bank DKI," ucap dia.
Khoirudin berharap, jajaran direksi Bank DKI segera memulihkan layanan perbankan agar nasabah bisa kembali melakukan transfer online.
"Saya juga kecewa tidak bisa transfer jadinya saya minta tolong anak saya untuk melakukan transfer. Tapi jangan karena kecewaan kemudian mengosongkan rekening. Bank DKI ini aset kita," ucap dia.
Sebelumnya, sejumlah nasabak Bank DKI mengeluh karena sistem dari aplikasi JakOne Mobile yang terjadi kendala error.
Salah satu kendala yang dialami Bank DKI adalah tidak bisanya transfer ke bank, e-wallet dan lainnya.
Kendala ini juga sudah terjadi sejak 29 Maret 2025 dan hingga kini masih berlangsung yang membuat nasabah mengeluh.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik Zoelkifli mengatakan pihaknya berencana memanggil seluruh Direksi Bank DKI terkait masalah gangguan layanan yang dialami Bank DKI yang terjadi sejak 29 Maret 2025.
Pemanggilan itu akan dilakukan pada Rabu (9/4/2025).
"Kita akan memanggil nih ya Bank DKI jadi besok hari Rabu (9/4) Bank DKI akan dipanggil seluruh direksinya ke komisi B DPRD DKI Jakarta," kata Zoelkifli kepada wartawan, Selasa (8/4/2025).
Dia menjelaskan, pemanggilan itu dilakukan untuk mendengar penjelasan dari Bank DKI terkait masalah tersebut.
Selain itu juga, pemanggilan tersebut sebagai upaya untuk mencari solusi masalah gangguan itu.
Dia menilai, salah satu kelemahan Bank DKI adalah dari segi teknologi yang digunakan.
Ia menilai teknologi Bank DKI sudah tertinggal jauh dari bank lainnya.
"Karena kan jadi malu-maluin terhadap bank yang lain, yang saya lihat memang kelemahan dari teknologi yang dipakai mungkin oleh Bank DKI sehingga kemudian hal-hal yang sifatnya teknis seprrti itu kok enggak bisa terpecahkan," ucap Zoelkifli.
Pihaknya juga akan menanyakan apakah direksi Bank DKI saat ini masih bisa berjanji untuk melaksanakan perbaikan hingga usulan perubahan direksi.
"Atau kah kita mengusulkan perubahan direksi atau yang lain dan saya dengar juga dari gubernur dan wakil gubernur juga sudah berkomunikasi dengan Bank DKI. Mudah-mudahan nanti dari dua sisi," ucapnya.
"Dari legislatif DPRD dan dari eksekutif gubernur itu bisa memecahkan atau menyelesaikan masalah dari Bank DKI ini," tutup dia.(m27)