Bikin Motor Mogok setelah Isi BBM, SPBU di Klaten Dipasangi Garis Polisi, Pengelola Angkat Bicara
Tiara Shelavie April 08, 2025 09:34 PM

TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah kendaraan bermotor mogok setelah diisi dengan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di SPBU 44.574.29 Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah pada Selasa (8/4/2025).

Insiden itu diduga karena BBM jenis Pertalite yang berada di SPBU itu tercampur dengan zat lain.

Para korban mengaku mengalami mogok kendaraan setelah melaju beberapa ratus meter meninggalkan SPBU.

Hal ini diungkapkan oleh Kapolres Klaten, AKBP Nur Cahyo Ari Prasetyo melalui Kasi Humas Polres Klaten, AKP Nyoto.

"Pada Selasa (8/4/2025) sekira pukul 01.00 WIB, beberapa pengendara melakukan pengisian BBM jenis Pertalite di SPBU Trucuk. Tetapi selang beberapa ratus meter meninggalkan SPBU, kendaraan tersebut mengalami mogok atau macet," jelasnya, Selasa (8/4/2025). 

Dikatakan kendaraan mogok karena mesinnya mati dan tidak mau hidup kembali. 

Sehingga para pengendara terpaksa mencari bengkel yang masih buka pada tengah malam itu. 

"Kejadian serupa dialami beberapa pengendara, yakni empat mobil dan tujuh sepeda motor," pungkasnya.

Menyusul adanya keluhan masyarakat terkait hal itu, SPBU Trucuk pun ditutup sementara.

Pihak kepolisian pun kini tengah melakukan penelusuran dan penyelidikan terkait kejadian tersebut. 

Pantauan TribunJogja.com, tampak garis polisi warna kuning terpasang di dispenser pengisian BBM SPBU Trucuk.

Pagar rantai juga terpasang di jalan masuk SPBU yang menandakan tempat pengisian BBM tersebut ditutup. 

Siang itu, sejumlah warga yang ingin mengisi bensin di SPBU Trucuk terlihat kecele.

Mereka terpaksa putar balik karena pelayanan SPBU Trucuk tutup sementara. 

Seorang warga, Hariatmoko (50), mengaku kaget ada banyak polisi yang datang ke SPBU Trucuk siang itu.

"Saya hampir setiap hari beli di sini, paling Rp15 ribu dan biasanya sehari habis karena untuk perjalanan," katanya. 

Hariatmoko mengungkapkan selama membeli Pertalite di SPBU Trucuk tidak mengalami kendala apapun di kendaraannya.

Namun, ia menyebut sempat merasa mesin kendaraannya sedikit tersendat-sendat setelah membeli bensin Pertalite di SPBU Trucuk pada Senin (7/4/2025). 

"Kemarin ini terakhir saya isi bensin terus sepeda motornya agak tersendat sedikit. Tapi saya tidak tahu kenapa, jadinya tetap dipakai saja dan belum sempat cek ke bengkel," ujar dia.

Warga lainnya, Hartono (51) menuturkan bahwa kendaraannya sempat mengalami kendala setelah mengisi bensin di SPBU Trucuk. 

Dia mengatakan, sepeda motornya sempat mengalami brebet atau tersendat sekitar setengah bulan lalu. 

"Itu saya langsung bawa ke bengkel, katanya kecampur kotoran dari tangki tapi belum saya serviskan tangkinya. Jadi walau diisi Pertalite atau Pertamax tetap agak brebet-brebet," tuturnya.

Mengenai kejadian tersebut, AKP Nyoto menyebut jajaran Satreskrim Polres Klaten bersama Polsek Trucuk mulai melakukan penyelidikan dan pendalaman.

Pihak kepolisian juga telah membawa sampel BBM untuk penyelidikan lebih lanjut. 

"Saat ini dispenser pengisian BBM di SPBU Trucuk sudah dipasang police line, guna menghindari adanya korban lain dan bagian dari proses penyelidikan," tandasnya.

SPBU angkat bicara

Menanggapi peristiwa ini, perwakilan SPBU Trucuk, Galih Adianjaya turut angkat bicara.

Dia tidak menampik bahwa ada banyak keluhan masyarakat khususnya pengendara yang kendaraannya mogok usai mengisi bensin di SPBU Trucuk.

Galih mengaku, insiden ini baru pertama kali terjadi sejak SPBU tersebut beroperasi.

Kendati demikian, pihak SPBU dan Polres Klaten saat ini masih melakukan penyelidikan penyebab kejadian itu.

"Saya mau menyampaikan, tapi ini bukan klarifikasi nggih. Namun, saya hanya memberikan keterangan seputar yang terjadi di SPBU Trucuk. Nah, yang terjadi dan sekarang ramai adalah tercampurnya BBM dengan air. Kebetulan itu terjadi baru pertama kali di tempat kami dan selama ini SPBU kami aman-aman saja," ujar Galih kepada awak media pada Selasa.

Saat ditanya terkait jumlah kendaraan yang mogok akibat kejadian itu, Galih mengaku belum bisa menyampaikan lebih lanjut. 

Meski begitu, pihaknya mengaku telah memberikan pertanggungjawaban dengan membiayai perawatan kendaraan yang mogok untuk diperbaiki di bengkel. 

"Ya kami serviskan kendaraan yang tadi terkendala itu," katanya.

(Isti Prasetya, TribunJogja.com/Dewi Rukmini)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.