TRIBUNNEWS.COM - Momen pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden ke-5 sekaligus Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, akhirnya terwujud.
Padatnya agenda masing-masing tokoh menjadi alasan pertemuan tersebut berulang kali batal dilakukan.
Meski terkesan mendadak, juru bicara PDIP Mohamad Guntur Romli mengatakan, pertemuan tersebut sebenarnya hasil dari buah penantian panjang yang telah direncanakan sejak lama.
"Meski kedatangan Presiden Prabowo ke kediaman Ibu Megawati bersifat mendadak, antara Ibu Megawati dan Presiden Prabowo sebenarnya sudah merencanakan pertemuan sejak lama."
"Namun karena kesibukan beliau berdua baru kali ini pertemuan tersebut dapat terlaksana," kata Guntur, Selasa (8/4/2025).
Diketahui, keduanya bertemu di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin (7/4/2025) malam.
Pertemuan tertutup itu berlangsung selama sekitar 1,5 jam dalam rangka Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah.
"Dalam pertemuan hanya empat mata tersebut, Ibu Megawati dan Pak Prabowo banyak membicarakan hal-hal yang bersifat pribadi sebagai dua tokoh bangsa yang sudah bersahabat baik sejak dahulu hingga saat ini."
"Beliau merasa tidak punya hambatan untuk terus melakukan komunikasi dan silaturahmi dengan Presiden Prabowo meski posisi politik PDIP saat ini masih berada di luar pemerintahan," ucap Guntur.
Selain membicarakan hal pribadi, keduanya tentu membahas masa depan bangsa.
Terlebih Megawati tidak memiliki kendala dalam menjalin komunikasi dengan Prabowo, meskipun secara politik PDIP saat ini masih berada di luar pemerintahan.
Guntur pun membocorkan isi pembicaraan antara Megawati dengan Prabowo.
Ia mengatakan, tidak ada pembahasan mengenai kesepakatan politik.
Pernyataan Guntur ini menjawab isu pertemuan Prabowo dan Megawati yang disebut sebagai sinyal bagi PDIP untuk bergabung ke pemerintahan.
"Tidak ada pembahasan soal posisi PDI Perjuangan. Tidak ada deal-deal politik," ujar Guntur.
Guntur menjelaskan, keduanya juga berdiskusi tentang keadaan geopolitik, terutama geopolitik internasional.
"(Mereka) tukar pikiran masalah kepentingan bangsa dan geopolitik internasional," sambung Guntur.
Lebih lanjut, kata Guntur, keduanya berkomitmen untuk terus menjalin komunikasi terutama menyangkut soal isu nasional ataupun internasional.
"Presiden Prabowo dan Ibu Megawati berkomitmen untuk terus menjalin komunikasi dan koordinasi, terutama jika menyangkut kepentingan-kepentingan strategis nasional dan internasional yang akan berdampak kepada nasib rakyat dan masa depan bangsa serta negara Indonesia," jelas Guntur.
Senada dengan apa yang disampaikan Guntur, Wakil Ketua DPR RI yang juga Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan keduanya memiliki misi yang sama yakni untuk membangun Indonesia ke depan.
Diketahui, Dasco yang juga turut mendampingi keduanya bertemu, meskipun tidak masuk dalam ruangan yang disediakan.
Walaupun tidak tidak tahu persis apa saja yang menjadi point pembahasan keduanya, Dasco meyakini keduanya bertukar pikir soal masa depan Indonesia.
"Saya enggak tahu persis, tetapi yang pasti membicarakan bagaimana masa depan Indonesia dan bagaimana kebersamaan untuk membangun Indonesia ke depan," ucap Dasco.
(Galuh Widya Wardani/Yohanes Liestyo Poerwoto/Fransiskus Adhiyuda Prasetia/Fersianus Waku)