Grid.ID - Atap sebuah klub malam di Dominika mendadak roboh. Insiden tersebut tewaskan 78 orang sampai Gubernur Monte Cristi ikut jadi korban.
Melansir dari Tribunnews.com, atap sebuah klub malam ternama di Santo Domingo, Republik Dominika, roboh pada Selasa (8/4/2025) dini hari waktu setempat, menewaskan setidaknya 79 orang. Kejadian tragis ini berlangsung saat klub malam tersebut tengah mengadakan pertunjukan musik merengue yang dihadiri oleh sejumlah politisi dan pemain bisbol terkenal.
Pihak berwenang melaporkan bahwa sekitar 160 orang mengalami luka-luka dalam insiden tersebut. Sekitar 12 jam setelah kejadian, Direktur Pusat Operasi Darurat Dominika, Juan Manuel Mendez, menyampaikan bahwa proses pencarian korban yang kemungkinan masih terjebak di bawah reruntuhan masih berlangsung.
"Kami terus membersihkan debris dan mencari korban. Kami akan mencari tanpa kenal lelah," kata Mendez.
Tim penyelamat masih menemukan beberapa korban selamat dari reruntuhan bangunan dan terus memeriksa area untuk mendeteksi suara-suara dari orang-orang yang mungkin masih bertahan hidup. Salah satu korban tewas adalah Gubernur Provinsi Monte Cristi, Nelsy Cruz, yang meninggal dunia saat dirawat di rumah sakit.
Pemain bisbol Dominika, Tony Enrique Blanco Cabrera, juga termasuk dalam daftar korban meninggal dunia. Hingga Selasa malam waktu setempat, banyak keluarga korban yang masih mendatangi lokasi kejadian untuk mencari tahu nasib kerabat mereka. Beberapa korban luka dilarikan ke rumah sakit, termasuk anggota parlemen Dominika, Bray Vargas.
Diperkirakan Ada 300 Orang di Dalam Gedung
Saat atap klub malam Jet Set di Santo Domingo runtuh sekitar pukul 1 dini hari, diperkirakan ada sekitar 300 orang di dalam bangunan tersebut. Pagi harinya, keluarga korban yang hilang berkumpul di sekitar lokasi dan saling memperlihatkan foto orang-orang tercinta mereka, sementara puluhan ambulans terus mengevakuasi korban ke rumah sakit.
Setidaknya 223 orang tercatat mengalami luka-luka akibat insiden tersebut. Rekaman udara dari media lokal memperlihatkan lubang besar menganga di tengah-tengah bangunan, tepat di atas area utama tempat pertunjukan berlangsung.
Cuplikan video dari dalam klub malam memperlihatkan detik-detik mengerikan saat insiden terjadi. Sebuah video memperlihatkan band sedang tampil, sementara seseorang di dekat panggung menunjukkan bahwa sesuatu mulai runtuh dari bagian belakang klub Jet Set.
Tak lama kemudian, lampu gantung di langit-langit jatuh bersamaan dengan seluruh bagian atap. Teriakan panik dan suara benturan terdengar selama beberapa detik sebelum rekaman menjadi gelap.
Melansir dari Kompas.com, Sejumlah media di Republik Dominika mengabarkan bahwa penyanyi Merengue ternama, Rubby Perez (69), menjadi salah satu korban meninggal dalam tragedi runtuhnya atap klub malam. Selain itu, mantan pemain Major League Baseball (MLB) Octavio Dotel yang berusia 51 tahun dan Gubernur Kotamadya Monte Cristi, Nelsy Cruz, juga dikonfirmasi menjadi korban jiwa dalam peristiwa ini.
Menurut tim evakuasi, Rubby Perez termasuk di antara banyak orang yang terperangkap di bawah reruntuhan, dan beberapa korban sempat terdengar berteriak minta tolong. Meski sejumlah media lokal menyebut bahwa jenazah Perez telah ditemukan, Direktur Pusat Operasi Darurat, Juan Manuel Mendez, menyatakan bahwa pihak forensik belum secara resmi mengidentifikasi jasad tersebut.
Lebih dari 370 petugas penyelamat dikerahkan untuk menyisir puing-puing berupa tumpukan batu bata, rangka baja, hingga lembaran seng guna mencari korban selamat. Setelah insiden tersebut, gambar hitam-putih Octavio Dotel serta bendera Republik Dominika ditampilkan di papan skor Citi Field, New York, menjelang pertandingan antara New York Mets dan Miami Marlins pada Selasa malam.
Liga Bisbol Profesional Republik Dominika turut mengungkapkan belasungkawa melalui media sosial dengan menulis, "Semoga jiwanya tenang," seperti dilansir dari Kompas.com, Rabu (9/4/2025).
Laporan media setempat menyebutkan bahwa saat kejadian berlangsung pada pukul 00.44 dini hari waktu setempat, jumlah orang di dalam klub diperkirakan antara 500 hingga 1.000 orang. Tempat hiburan tersebut memiliki kapasitas sekitar 700 kursi dan mampu menampung hingga 1.000 orang berdiri.
Puluhan ambulans tampak sibuk membawa para korban luka ke rumah sakit, sementara keluarga dan kerabat berkumpul di luar lokasi, berharap mendapatkan kabar tentang orang-orang terdekat mereka. Rubby Perez dilaporkan sedang berada di atas panggung ketika tiba-tiba listrik padam dan tak lama kemudian atap gedung ambruk, menurut kesaksian beberapa orang yang selamat.
"Kejadiannya tiba-tiba. Saya pikir itu gempa bumi, jadi saya menjatuhkan diri ke tanah dan melindungi kepala saya," Enrique Paulino, manajer Perez, mengatakan kepada wartawan.
"Salah satu pemain saksofon kami tewas, kami mencoba untuk mencapai area tempat Rubby Perez berada tetapi terlalu banyak puing di sana," katanya.
Zulinka, putri Rubby Perez, mengungkapkan kepada wartawan bahwa ia berhasil menyelamatkan diri setelah atap ambruk, namun ayahnya belum sempat keluar. Ia menyampaikan bahwa dirinya telah mendapatkan informasi bahwa sang ayah masih hidup meski terluka dan masih terjebak di dalam reruntuhan.
Sementara itu, Presiden Republik Dominika, Luis Abinader, mengunjungi lokasi kejadian dan menetapkan tiga hari masa berkabung nasional untuk menghormati para korban. Hingga kini, penyebab runtuhnya bangunan belum diketahui secara pasti. Pihak klub menyatakan akan bekerja sama penuh dengan otoritas untuk mendukung proses penyelidikan.