Tragedi Klub Malam di Republik Dominika: 113 Tewas, Termasuk Artis, Mantan Bintang MLB, dan Gubernur
Wahyu Gilang Putranto April 09, 2025 09:39 PM

TRIBUNNEWS.COM - Setidaknya 113 orang tewas dan lebih dari 150 lainnya luka-luka setelah atap klub malam Jet Set di Santo Domingo, Republik Dominika, runtuh pada Selasa (8/4/2025) dini hari.

Tragedi itu terjadi saat konser penyanyi merengue populer, Rubby Pérez.

Insiden yang menggemparkan ini dilaporkan oleh sejumlah media termasuk NBC, BBC, dan The Guardian.

Ratusan pengunjung tengah menikmati konser ketika bangunan ambruk sekitar pukul 00.44 waktu setempat.

Rubby Pérez, yang tampil di atas panggung saat kejadian, termasuk di antara korban tewas.

Putrinya, Zulinka, mengatakan bahwa ia selamat, namun sang ayah tidak berhasil keluar dari reruntuhan.

Mantan pemain Major League Baseball (MLB), Octavio Dotel (51), juga menjadi korban jiwa.

Ia sempat diselamatkan dalam kondisi hidup, namun meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.

Nama lain yang dilaporkan tewas adalah Tony Blanco, mantan atlet profesional lainnya.

Presiden Republik Dominika, Luis Abinader, mengumumkan tiga hari berkabung nasional.

Ia juga mengonfirmasi bahwa Nelsy Cruz, gubernur provinsi Monte Cristi dan saudara dari mantan pemain bisbol Nelson Cruz, turut menjadi korban.

Direktur Pusat Operasi Darurat (COE), Juan Manuel Méndez, menyatakan bahwa 370 personel penyelamat telah dikerahkan.

Mereka menyisir puing-puing menggunakan alat berat, mengangkat lembaran baja dan bongkahan beton untuk mencari korban selamat.

“Selama masih ada harapan untuk hidup, semua pihak berwenang akan berupaya menyelamatkan,” ujar Méndez dikutip dari BBC.

Namun hingga Rabu (9/4/2025) dini hari, tidak ada lagi korban selamat yang ditemukan sejak pukul 15.00 waktu setempat.

Rekaman amatir menunjukkan momen sebelum atap runtuh.

Seorang pria terdengar berkata, “sesuatu jatuh dari langit-langit,” disusul pandangan panik penyanyi Pérez ke arah yang sama.

Kurang dari 30 detik kemudian, layar menjadi gelap dan suara kepanikan terdengar.

Seorang anggota band Pérez mengatakan kepada media lokal bahwa klub saat itu penuh sesak.

“Saya pikir itu gempa bumi,” katanya. Saksi lain menggambarkan debu jatuh ke minuman mereka sebelum sebuah batu memecahkan meja.

Iris Peña, yang menghadiri acara tersebut bersama putranya, berkata kepada stasiun televisi SIN: “Benturannya sangat kuat, seperti tsunami atau gempa.”

Ia berhasil melarikan diri tepat waktu.

Klub Jet Set dikenal sebagai salah satu tempat hiburan paling ikonik di Santo Domingo, rutin menyelenggarakan pertunjukan musik dansa setiap Senin malam selama lebih dari 50 tahun.

Klub ini menjadi tempat berkumpul politisi, atlet, dan tokoh-tokoh ternama.

Tragedi ini menjadi salah satu bencana paling mematikan dalam sejarah Republik Dominika dalam beberapa tahun terakhir.

Pada 2023, ledakan pabrik plastik menewaskan sekitar 40 orang.

Sementara pada 2005, lebih dari 130 narapidana tewas dalam kebakaran penjara.

Industri pariwisata menyumbang sekitar 15 persen dari PDB Dominika, menjadikan tragedi ini tidak hanya menyentuh sisi kemanusiaan, tetapi juga berdampak pada citra negara sebagai destinasi wisata global.

Pihak klub dalam pernyataan resminya mengatakan akan bekerja “secara penuh dan transparan” dengan pihak berwenang.

Para seniman merespons dengan duka. Wilfrido Vargas menulis: “Sahabat dan idola genre kami telah meninggalkan kami.”

Penyanyi Puerto Rico Olga Tañón menambahkan, “Maestro, betapa besar rasa sakit yang ia tinggalkan untuk kita.”

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.