Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 162 Kurikulum Merdeka, Menciptakan Puisi
Tiara Shelavie April 09, 2025 10:36 PM

TRIBUNNEWS.COM - Kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 162 Kurikulum Merdeka, Kegiatan 6: Menciptakan Puisi.

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 162 terdapat pada Buku Bahasa Indonesia Kelas 8 Kurikulum Merdeka Semester 2 untuk SMP/MTs, karangan Maya Lestari Gusfitri, Elly Delfina dan diterbitkan Pusat Pebukuan Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendibudristek pada tahun 2022.

Artikel berikut akan menjelaskan kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 162 Kurikulum Merdeka, Bab 5 Menciptakan Puisi, soal Kegiatan 6: Menciptakan Puisi .

Kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 162 Kurikulum Merdeka Semester 2 ini dapat ditujukan kepada orang tua atau wali untuk mengoreksi hasil belajar.

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 162 Kurikulum Merdeka

Kegiatan 6: Menciptakan Puisi 

Berlatih

Kalian sudah mempelajari langkah-langkah menciptakan puisi. 

Sekarang saatnya kalian menciptakan sebuah puisi berdasarkan pengalaman pribadi ataupun pengalaman orang lain yang menarik dan dapat kalian jadikan inspirasi untuk menulis puisi. 

Gunakan salah satu langkah-langkah menciptakan puisi yang sudah kalian pelajari sebelumnya. 

Kunci Jawaban:

Bekas Luka di Stasiun Senja

Kau datang seperti kereta yang terlambat,
membawa rindu yang tak sempat terucap.
Wajahmu samar dalam debu yang berjatuhan,
seperti kenangan yang kusimpan rapat-rapat.

Kita hanya bertukar senyum,
lalu diam-diam menghitung detik.
Seperti dua peron yang tak pernah bersua,
meski rel yang sama pernah kita lewati.

Aku ingin bertanya
apakah luka itu masih basah,
ataukah sudah kering seperti daundaun
yang terinjak kaki-kaki yang berlarian?

Tapi kereta sudah berangkat,
membawamu pergi lagi.
Aku berdiri di sini,
memungut potongan cerita yang kau tinggalkan.

Stasiun ini terlalu sunyi untuk diisi tangis,
maka kubiarkan angin yang menyanyikan rindu, 
sementara langit pelan-pelan menelan senja.

Puisi ini terinspirasi dari perpisahan yang tak terucap, di mana dua orang bertemu sejenak lalu berjalan ke arah yang berbeda. 

Kadang, yang tersisa hanyalah bekas luka yang lama-lama menjadi cerita.

( Muhammad Alvian Fakka)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.