BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Harga kelapa tua, atau kelapa santan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) kini melambung.
Pantauan banjarmasinpost.co.id, Rabu (9/4/2025) di Pasar Keramat Barabai, satu butir kelapa dikisaran Rp 15.000 sampai Rp 16.000. Sedangkan kelapa yang sudah diserut dijual Rp 40 ribu per kilogram.
Mariyati pedagang yang mengaku sudah 30 tahunan berjualan kelapa tua di pasar Barabai mengatakan, ini pertama kalinya harga kelapa tua lebih mahal ketimbang kelapa muda.
“Biasanya kan lebih mahan kelapa muda,”ujarnya. Adapun harga kelapa muda Rp 8.000 sampai Rp 10.000 per butir.
“Sehari-hari selama sebelum Ramadan kan banyak kelapa yang dijual selagi muda. Ditambah lagi pada bulan Ramadan, pedagang kelapa muda yang menjamur. Jadinya kelapa yang dipetik selagi tua sudah berkurang,”kata Mariyati.
Diapun mengatakan, sampai memasok kelapa tua dari Sampit, Kalimantan Tengah Tengah, karena di HST maupun wilayah Kalsel lainnya tak memenuhi kebutuhan pasar.
Tiap hari, Mariyati yang mempekerjakan tiga orang sebagai pengupas kelapa dan pengoperasian mesin penyerut kelapa, membutuhkan minimal 600 butir.
Adapun pembeli langganannya, adalah sejumlah warung dan rumah makan, serta para ibu rumah tangga.
“Kami membeli dari pemasok kelapa dari Kalteng sudah harga RP 13.000 sampai Rp 14.000 per butir. Satu kilogram daging buah kelapa didapat daro 2,5 butir kelapa yang kami jual Rp 40 ribu per kilogram,”ujarnya.
Dijelaskan, melaonjaknya harga kelapa tua ini terjadi sejak bulan Maret atau Ramadan lalu, dan sampai sekarang pun harga belum juga turun.
“Semoga pemilik pohon kelapa bisa menjaga keseimbangan dalam memetic kelapa muda dan kelapa tua. Jadi tidak semahal sekarang,”kata Ajay, pemilik warung makan di BUkat, Barabai.
Walaupun harga kelapa mahal, kata Ajay, sebagai usaha warung makan, dia tak bisa lepas dari penggunaan santankelapa untuk masakan.
Apalagi, masakan Banjar, kebanyakan menggunakan sanan kelapa seperto sayur manis, sayur keladi, kuah lontong serta bahan membuat kue. “Menaikkan harga juga tidak tega,”katanya. (banjarmasinpost.co.id/hanani)