SURYA.CO.ID, BONDOWOSO - Sejumlah objek wisata di Bondowoso yang dulunya menjadi jujukan berlibur, kini justru terbengkalai. Penyebabnya, karena faktor bencana alam atau pun karena kalah pamor dengan objek wisata lainnya.
Beberapa di antaranya adalah wisata Rawa Indah Almour di Desa Alas Sumur, Kecamatan Pujer. Sejumlah fasilitas di tempat tersebut sudah rusak, bahkan beberapa spot dipenuhi rumput liar.
Padahal wisata desa yang memanfaatkan rawa itu sempat menjadi tujuan favorit wisatawan. Apalagi dengan berbagai fasilitas seperti perahu bebek, flying fox, kolam renang anak, serta beberapa spot menarik untuk foto.
Kemudian ada juga objek wisata yang pernah masuk 50 besar ADWI (Anugerah Desa Wisata Indonesia) 2022 lalu. Yakni Tirta Agung yang berlokasi di Desa Sukosari Kidul, Kecamatan Sumberwringin.
Objek wisata ini menjadi primadona di tahun-tahun awal pembentukannya pada 2018-2019 hingga 2022 dengan berbagai fasilitas menarik.
Sebut saja kolam renang dengan air alam, Kala Senja - tempat santai dengan background senja, kafe outdoor dengan pemandangan sawah, gazebo untuk nongkrong yang dengan pemandangan kolam ikan hias.
Namun sayang setelah diterjang banjir dan angin puting beliung, Tirta Agung tidak lagi menawan. Salah seorang TikToker melalui akun pribadinya @mamaalo14, membagikan video kondisi Tirta Agung.
Kondisi kolam renang kering dan beberapa lapisan keramiknya mengelupas. Kemudian kolam ikan juga sudah dipenuhi tanaman merambat, ada gazebo rusak dan spot ngopi ‘Kala Senja’ juga tampak tertutup karena memang tidak ada aktivitas.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Tirta Agung, Fadil Susanto menjelaskan, sudah 7 bulan objek wisata itu tidak beroperasi.
Hal ini disebabkan banjir dan angin puting beliung yang merusak fasilitas rusak, gazebo dan kamar mandi roboh. "Banyak karyawan Tirta Agung keluar dan mencari kerja lagi," kata Fadil.
Ia menerangkan, rencananya April 2025 ini pihaknya akan kembali membuka Tirta Agung. Namun masih menunggu perbaikan kafe termasuk spot Kala Senja.
Selain itu, pihaknya juga memperbaiki beberapa gazebo yang rusak khususnya yang berukuran kecil. Yang dulunya terbuat dari bambu, kini diperbaiki dibuat lebih kokoh dengan kayu. "Gazebo utama atau tempat rapat yang dulunya dari bambu sudah diganti permanen dan sudah selesai," terangnya.
Ia menyampaikan, perbaikan dilakukan secara bertahap. Karena ini bentuk komitmen dari Pemerintah Desa untuk membangkitakan kembali Tirta Agung. Selain itu, pihaknya bersyukur ada bantuan gazebo dari Dinas Pariwisata Bondowoso.
Fadil Berharap, tetap ada intervensi pemda agar spot wisata itu bisa eksis kembali. Walapun sebenarnya kerusakan Tirta Agung tidak terlalu parah dibandingkan dengan wisata desa yang lain.
Apalagi memang masih ada sedikit perhatian dan perawatan fasilitas di sana. "Kami memang ada rencana saat kembali membukanya, akan mengundang pak bupati," pungkasnya. ****