WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kondisi ekonomi domestik dinilai tidak terlalu rentan terhadap guncangan perdagangan global.
Selain itu pemulihan pasar diyakini akan segera terjadi seiring karena masuknya likuiditas global ke dalam negeri.
Satria Sambijantoro Head of Research Bahana Sekuritas berpendapat dengan ETF (Exchange-Traded Fund) ekuitas Indonesia telah turun hingga -10 persen dalam seminggu saat pasar lokal tutup, hampir dapat dipastikan bahwa pemutus arus akan dipicu saat IHSG dibuka.
"Namun, ada kemungkinan pembeli institusional asing dan lokal akan muncul, dengan tingkat cash yang sudah tinggi karena penjualan ekuitas telah meningkat sebelum liburan panjang Idulfitri," ungkap Satria lewat keterangan, Rabu (9/4/2025).
Dalam tiga hari terakhir, pertumpahan darah pasar ekuitas paling parah terjadi di negara-negara yang sangat terpapar pada perdagangan global seperti Hong Kong, Jepang, Singapura, Taiwan.
Indeks saham di emerging markets seperti India dan Malaysia penurunannya kurang dari 8 % .
Ia mencatat bahwa sekarang pada Rp17.000 per dolar AS, rupiah telah terdepresiasi sebesar 11?lam enam bulan terakhir dan ini sebenarnya menawarkan lindung nilai alami terhadap tarif AS.
“Kami pikir mata uang yang dinilai rendah dapat meningkatkan daya saing ekspor manufaktur Indonesia ke AS dan daya tarik ekuitas dan obligasi di kalangan investor asing,” tulis Satria.
Produk Indonesia akan dikenakan pajak sebesar 32 % seperti yang diterapkan Presiden AS Donald Trump.
Namun, ini tetap menjadi salah satu tarif impor terendah di antara pusat-pusat tenaga kerja murah lainnya, dengan bea masuk hampir 37-49 % diterapkan ke Bangladesh, Kamboja, Tiongkok, Sri Lanka, dan Vietnam.
Ia pun memperkirakan tarif AS yang baru akan memberikan dampak minimal terhadap laba perusahaan Indonesia, yang sudah berada pada basis rendah untuk estimasi 2025.
"Pandangan kami adalah kapitulasi Presiden Donald Trump akan terjadi lebih cepat daripada yang diperkirakan; sedikit saja tanda-tandanya akan memicu pemulihan pasar yang akan lebih dahsyat daripada tahun 2020," kata dia.