Tekan Komposisi Utang, Setoran WSKT ke Negara Naik 116 Persen
Glery Lazuardi April 10, 2025 02:31 AM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Emiten BUMN karya PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mencatatkan total penurunan utang 17,5 persen pada 2024 menjadi Rp69,3 triliun. 

Sebelumnya pada 2022 dan 2023 utang perseroan Rp84 triliun.

Corporate Secretary PT Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita menjelaskan, penurunan tersebut berkat efek dekonsolidasi utang sekitar Rp5 triliun atas divestasi PT Trans Jabar Tol (TJT). 

Kemudian didorong pula oleh adanya pembayaran pinjaman bank dan efek restrukturisasi utang pinjaman.

"Kinerja positif ini tidak lepas dari keberhasilan restrukturisasi yang sudah efektif per September 2024. Ke depannya, Perseroan akan terus menekan komposisi utang,” ujar Ermy dalam keterangan tertulis, Rabu (9/4/2025).

Penurunan total utang itu, lanjut dia, sejalan dengan turunnya past due atau yang sudah jatuh tempo pada tahun 2022 utang vendor hingga 82 persen dari total utang vendor Rp2,1 triliun, per desember 24 utang yang jatuh tempo pada 2022 tersebut tersisa Rp383 miliar. 

Ermy menuturkan, efektifnya restrukturisasi turut berdampak pada pengelolaan kas yang lebih fleksibel.

Sepanjang tahun lalu, sambungnya, Waskita pun berhasil merealisasikan pembayaran pajak sebesar Rp2,9 triliun. 

Dengan begitu, kontribusi Perseroan terhadap negara menembus 116,05 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,4 triliun.

Kinerja keuangan Waskita mulai membaik bahkan EBITDA Perseroan tumbuh positif dengan kenaikan menembus 243,5 persen menjadi Rp0,9 triliun pada tahun lalu.

“Peningkatan EBITDA terjadi dikarenakan adanya peningkatan kinerja operasional. Kemudian dilakukan efisiensi atas beban usaha, dan kontribusi pendapatan lain-lain atas divestasi sebagian kepemilikan saham di PT TJT,” jelas Ermy.

Ia menambahkan, beban keuangan Waskita juga turun 1,8 persen dari Rp4,4 triliun pada 2023 menjadi Rp4,3 triliun sepanjang tahun lalu. 

Dijelaskan, penurunan itu disebabkan turunnya suka bunga pinjaman berkat efektifnya restrukturisasi.


Meningkatnya EBITDA ditambah menurunnya beban keuangan, kata Ermy, membuat rugi bersih Perseroan ikut turun sebesar 2,7 persen. 

Nilainya menjadi Rp3,9 triliun dibandingkan pada 2023 yang mencapai Rp4 triliun.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.