TRIBUNNEWS.COM, BENGKULU - Bagaimana petugas SAR menemukan wanita di Sungai Bengkulu yang Dikelilingi Buaya?
Kisah heroik dilakukan petugas SAR Mukomuko, Bengkulu.
Bagaimana tidak, sebab mereka menyelamatkan seorang wanita yang tenggelam di sungai yang dikelilingi buaya.
Apa yang dilakukan petugas SAR hingga mereka mampu menyelamatkan nyawa seorang wanita bernama Rahma (32)?
“Korban berhasil ditemukan dan langsung dibawa ke Puskesmas. Keterangan dari tim medis korban dalam keadaan sehat,” ujar Koordinator Pos SAR Mukomuko, Veldi Yuni Setiawan, saat diwawancarai TribunBengkulu.com, Rabu (9/4/2025).
Awal Mula Korban Hilang
Rahma adalah seorang warga Desa Pulau Makmur Kecamatan Ipuh Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu.
Pada Jumat 4 April 2025, Rahma dilaporkan hilang saat sedang mencuci sepeda motor di tepi Sungai Batang Muar di Desa Pulau Makmur, Bengkulu.
Pada saat menghilang, hanya ada sepeda motor di permukaan sungai.
Hendrianto (30) menceritakan, saat menemukan sepeda motor korban, ia sedang mencari udang di tepian Sungai Batang Muar.
“Sekitar pukul 20.00 WIB atau Isya saya melihat motor korban berada di tepi sungai dengan TPI Desa Pulau Makmur,” ungkap Hendrianto saat diwawancarai, TribunBengkulu.com, Sabtu (5/4/2025).
Hendrianto menjelaskan, setelah dirinya melihat motor korban, ia tak merasa curiga apapun, ia melanjutkan mencari udang berjarak sekitar 200 meter dari motor korban.
Sekitar pukul 23.00 WIB, korban kembali lagi mencari udang disekitar motor korban, ia melihat motor korban masih terparkir di tepi sungai.
“Pas kembali lagi ke dekat motor korban, motor korban masih terparkir di tepi sungai,” jelas Hendrianto.
Hendrianto juga menjelaskan, mengetahui motor korban masih berada di tepi sungai, ia langsung melaporkannya ke kakaknya.
Lantas kakak Hendrianto langsung menjemput orang tua korban, untuk memberitahu motor korban masih tertinggal di tepi sungai.
“Saya lapor ke kakak saya, kakak saya langsung melapor ke orang tuanya dan menjemputnya,” tutup Hendrianto.
Upaya Pencarian
Koordinator Pos SAR Mukomuko, Veldi Yuni Setiawan, mengatakan pencarian korban dilakukan mulai dari penyisiran sungai.
“Setelah mendapatkan laporan dari warga, kita langsung bergerak, di hari pertama pencarian pada hari Sabtu, kita lakukan pencarian dengan menyisiri sungai menggunakan teknik blander, agar korban yang diduga tenggelam ini bisa naik ke permukaan,” Koordinator Pos SAR Mukomuko, Veldi Yuni Setiawan, saat diwawancarai TribunBengkulu.com, Rabu (9/4/2025).
Tak hanya menyisiri sungai, Basarnas juga melakukan penyelaman, namun dari hasil pencarian belum menunjukan tanda-tanda ataupun pentunjuk korban hilang.
Selain tak memiliki petunjuk pihaknya juga tak menemukan saksi yang melihat korban tenggelam saat sedang mencuci motor.
Meskipun dengan minimnya informasi, Basarnas tetap melakukan pencarian dihari kedua dengan upaya yang sama.
“Pencarian di hari kedua sama dengan hari pertama kita lakukan penyisiran sungai dari hulu hingga ke hilir atau muara Desa Pasar Ipuh,” jelas Veldi.
Lanjut Veldi, di hari ketiga pencarian kembali dilakukan untuk mencari korban namun belum ada petunjuk.
Baik dari penyisiran sungai hingga penyelaman yang dilakukan, belum ada tanda-tanda dari korban.
Penyisiran Hingga ke Sarang Buaya
Di hari keempat, ia bersama dengan Wakil Bupati Mukomuko juga melakukan penyisiran sungai hingga ke sarang buaya, namun tak ditemukan adanya tanda-tanda dari korban.
Pencarian pun dilanjutkan hingga hari kelima, yang mana saat pencarian dilakukan pihaknya mendapatkan informasi nelayan menemukan korban berada di Muara Desa Pasar Ipuh.
Tim SAR akhirnya menemukan seorang perempuan yang sempat hilang selama lima hari di aliran sungai Bengkulu.
Korban ditemukan dalam kondisi selamat sekitar 500 meter dari lokasi awal hilangnya, meski sempat terendam separuh badan dan berpakaian robek.
"Korban ditemukan selamat oleh nelayan setempat dan langsung dibawa ke puskesmas terdekat," ujar Humas Basarnas Bengkulu, Mega Maysilva, saat dikonfirmasi, Kamis (10/4/2025).
Mega mengungkapkan, selama proses pencarian, tim menghadapi tantangan besar karena lokasi sungai dikelilingi oleh sedikitnya tujuh ekor buaya berukuran besar.
"Selama lima hari pencarian, tim bertemu dengan tujuh buaya. Kami bersyukur korban selamat dan tidak diserang," katanya.
Setelah diperiksa di puskesmas, korban langsung diserahkan kepada pihak keluarga. Saat ini, kondisinya dikabarkan stabil.
Untuk kondisi korban dalam keadaan sehat, posisi waktu ditemukan setengah badan korban berada dalam air dan pakaian robek dibagian kanan serta celana robek di bagian kanan.
“Setelah ditemukan kita langsung koordinasi dengan kantor di Bengkulu, untuk menutup operasi pencarian ini,” beber Veldi.
Sosok Korban
Sosok Rahma (32) warga Desa Pulau Makmur, Kecamatan Ipuh, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu dikenal sebagai sosok wanita yang mandiri.
Diceritakan Kepala Desa Pulau Makmur, Purnamawati, korban dikenal sebagai wanita yang mandiri.
“Korban ini dikenal sebagai wanita yang mandiri, setelah kuliah di Pulau Jawa ia membuka usaha sendiri,” ungkap Purnamawati saat diwawancarai TribunBengkulu.com, Sabtu (5/4/2025).
Purnamawati menjelaskan, Rahma juga dikenal sebagai sosok yang baik dan bergaul di lingkungan desa.
Menurut Purnamawati, Rahma dikenal sebagai wanita pada umumnya di desa, yang suka bergaul dan baik.
“Dia (Rahma, red) dikenal baik mudah bergaul dengan masyarakat di desa seperti pada umumnya,” jelas Purnamawati.
Ia juga mengatakan, korban ini merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, sejak dari dulu Rahma ini dikenal mandiri.
Dirinya sudah membuat usaha sendiri sejak pulang dari kuliah di pulau jawa beberapa waktu lalu.
“Korban ini anak kedua dari tiga bersaudara, sejak menyelesaikan kuliah ia sudah membuat usaha sendiri,” tutup Purnamawati.