BMKG: Sebagian Wilayah Indonesia Memasuki Masa Pancaroba, Ini Prospek Cuaca Periode 11-14 April 2025
GH News April 10, 2025 02:05 PM

Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sebanyak 403 ZOM (Zona Musim) atau sekitar 57,7 persen wilayah di Indonesia diprediksi mulai memasuki musim kemarau pada periode bulan April hingga Juni 2025.

Kondisi ini menunjukan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia sedang berada pada masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau, atau sering disebut sebagai masa pancaroba.

Selama periode ini, hujan umumnya terjadi pada siang hingga menjelang malam hari, didahului oleh udara hangat pada pagi hingga siang yang menyebabkan kondisi atmosfer menjadi labil.

Pemanasan permukaan yang kuat dapat memicu pembentukan awanawan konvektif, terutama awan Cumulonimbus (Cb) yang berpotensi menimbulkan hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang.

Dilansir dari laman resmi BMKG, kondisi ini juga dapat memicu terjadinya hujan es atau angin puting beliung.

Karakteristik hujan pada masa pancaroba cenderung tidak merata dan berlangsung dalam durasi yang singkat.

Sementara itu, gangguan MJO secara spasial terprediksi aktif di Samudra Hindia barat Aceh, Sumatra bagian tengah hingga utara, Laut Cina Selatan, Kalimantan bagian tengah hingga utara, Selat Makassar, Sulawesi bagian tengah hingga utara, Laut Sulawesi, Laut Maluku, Maluku Utara, Laut Halmahera, dan Samudra Pasifik utara Papua.

Kombinasi antara MJO, gelombang Kelvin, gelombang Rossby Ekuator, dan gelombang Low Frequency pada wilayah dan periode yang sama terpantau aktif di wilayah Indonesia bagian tengah hingga utara sehingga berpotensi meningkatkan aktivitas konvektif serta pembentukan pola sirkulasi siklonik di wilayah tersebut.

Daerah tekanan rendah diprakirakan terbentuk di Teluk Benggala.

Sirkulasi siklonik juga diprakirakan terbentuk di Kalimantan Selatan, di Samudra Pasifik utara Papua dan di Laut Arafura.

Sirkulasisirkulasi tersebut membentuk daerah konvergensi memanjang di Pesisir utara Aceh, dari Sumatra Utara hingga Aceh, dari Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Barat, dari Papua Barat hingga Papua Selatan, dan membentuk daerah konfluensi di Samudra Hindia barat Sumatra, di Laut Banda, dan di Samudra Pasifik utara Papua.

Lebih lanjut, Labilitas Lokal Kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal terdapat di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.

Merujuk pada kondisi atmosfer di atas, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca dengan selalu memperbarui informasi cuaca.

Prospek Cuaca Periode 1114 April 2025

Wilayah Indonesia masih didominasi berawan hingga hujan ringan.

Perlu diwaspadai adanya potensi peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, berada di wilayah berikut:

Sumatra Utara Lampung Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Nusa Tenggara Timur Kalimantan Timur Kalimantan Utara Papua Pegunungan

Aceh Riau Jawa Timur Nusa Tenggara Timur Maluku

Prospek cuaca di atas merupakan kondisi secara umum.

BMKG pun mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi selama masa pancaroba, seperti hujan lebat disertai angin kencang, petir, dan puting beliung.

Pastikan untuk mengamankan bendabenda di luar rumah yang mudah terbawa angin, hindari berteduh di bawah pohon atau baliho yang sudah rapuh saat hujan deras, dan selalu perbarui informasi cuaca terkini melalui website resmi kami di http://www.bmkg.go.id atau melalui aplikasi infobmkg dan sosial media @infobmkg.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.