TIMESINDONESIA, BANTUL – Hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (10/4/2025) siang. Akibatnya sebuah pohon gebang berukuran besar tumbang dan menimpa rumah warga di Dusun Sumberan RT 53, Kalurahan Argodadi, Kapanewon Sedayu, Kabupaten Bantul.
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 13.10 WIB, ketika pohon gebang dengan diameter sekitar 130 cm dan tinggi 20 meter roboh akibat diterjang angin kencang, menimpa rumah milik Iswanto, warga setempat. Akibatnya, bagian dapur, kamar tidur, dan teras rumah mengalami kerusakan berat.
Istri pemilik rumah, Anastasia Iriani Dewi, mengalami luka di bagian kepala setelah tertimpa reruntuhan bangunan saat kejadian.
Korban langsung dievakuasi oleh tim Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kalurahan Argodadi dan dibawa menggunakan ambulans menuju RS Sedayu General Hospital untuk mendapatkan perawatan medis.
Menurut keterangan tetangga korban, Purnomo, saat mendengar kabar ada pohon Gebang menimpa rumah Iswanto, ia segera menghubungi tim FPRB agar bantuan dapat segera diberikan.
Pasca-kejadian, warga RT 53 bersama tim FPRB dan relawan bahu-membahu membersihkan reruntuhan dan mengevakuasi sisa pohon tumbang. Sementara keluarga Iswanto untuk sementara waktu dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Tri Yanto, Ketua FPRB Kalurahan Argodadi di lokasi kejadian kepada Times Indonesia mengatakan, “Saat ini tim FPRB sudah melakukan Asesment dan evakuasi mengingat kondisi rumah korban yang mengalami rusak berat pada bagian dapur, kamar tidur dan teras rumah,” ujarnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di wilayah DIY pada hari ini, termasuk hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.
Wilayah terdampak meliputi:
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi pohon tumbang, tanah longsor di wilayah perbukitan, serta banjir di daerah rawan genangan.
Warga yang tinggal di dekat pohon besar atau lereng curam diminta untuk lebih siaga, terutama saat hujan disertai angin terjadi. (*)
