Seorang pria pekerja kantoran di Chongqing, China dirawat di rumah sakit setelah mengalami batuk parah yang membuatnya sulit tidur. Kondisinya tidak membaik meski sudah mengonsumsi obat yang dijual bebas.
Hasil pemeriksaan medis menunjukkan pasien itu mengalami infeksi parah di paru-paru kanannya. Setelah pengambilan sampel, pasien yang tidak disebutkan namanya itu didiagnosis aspergillosis, penyakit paru-paru yang disebabkan jamur aspergillus.
Hasil wawancara dengan pasien menemukan bahwa pria tersebut memiliki kebiasaan mencium kaos kaki bekasnya yang sudah digunakan lama. Ia suka mencium kaos kakinya tiap kali pulang kerja atau sebelum memasukkannya ke mesin cuci.
Setelah dicek, kaos kaki itu juga mengandung jenis jamur yang serupa dengan yang menginfeksi paru-paru pasien itu.
Wakil Direktur Department of Respiratory Medicine at the Southwest Hospital of the Army Medical University, Luo Hu menuturkan bahwa kaos kaki tersebut telah menjadi tempat berkembang biak yang sempurna untuk jamur.
"Mengenakan sepatu dalam waktu lama akan menciptakan ruang yang tertutup, lembab, dan hangat. Ini mudah menjadi tempat berkembang biaknya jamur," kata Luo Hu dikutip dari Daily Mail, Jumat (11/4/2025).
Pasien akhirnya diberi obat anti-jamur untuk mengatasi masalahnya. Kondisi pasien sudah membaik dan telah dipulangkan oleh pihak rumah sakit.
Kaos kaki bekas yang mengandung keringat, garam, dan urea dapat menjadi tempat sempurna untuk pertumbuhan jamur. Mencium kaos kaki kotor dapat meningkatkan risiko menghirup jamur dan bakteri berbahaya lain.
Jika masuk ke hidung dan tenggorokan, patogen dapat lanjut ke paru-paru dan menyebabkan infeksi yang bukan tidak mungkin menimbulkan efek jangka panjang.
"Jika fungsi kekebalan tubuh rendah, hal itu dapat menyebabkan penyakit seperti pneumonia jamur," sambungnya.