TIMESINDONESIA, MALANG – Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat buka suara soal peristiwa dugaan aksi bunuh diri yang terjadi di Jembatan Tunggulmas, Kamis (10/4/2025) kemarin.
Menurut Wahyu, peristiwa ini tak bisa menyalahkan jembatan yang seharusnya berfungsi untuk perlintasan kendaraan pemecah kemacetan di kawasan Tunggulwulung dan Tlogomas.
“Sebetulnya jangan salahkan jembatannya. Jembatan ini fungsinya untuk menyebrangkan kendaraan,” ujar Wahyu, Jumat (11/4/2025).
Diketahui, Pemkot Malang sendiri sebenarnya sudah melakukan langkah antisipasi dengan memasangkan pagar di jembatan Tunggulmas. Pemasangan pagar ini baru saja selesai dikerjakan untuk antisipasi kejadian serupa.
Akan tetapi, lanjut Wahyu, setiap orang sebenarnya mempunyai celah jika sudah ada niatan. Seperti halnya kejadian Kamis (10/4/2025) yang dilakukan oleh mahasiswa asal Jakarta tersebut.
“Mereka berusaha mencari celah, namanya orang kan pikiran pendek. Kita sudah antisipasi dengan memasang pagar,” ungkapnya.
Upaya selanjutnya yang akan dilakukan Wahyu, yakni untuk menaikkan indeks kebahagiaan dan kesehatan mental seluruh warga Kota Malang.
Tak hanya itu, ia juga akan melakukan pendekatan-pendekatan lebih intens kepada masyarakat dan mendengarkan keluh kesah mereka.
“Kita juga punya layanan pendekatan psikolog, itu bisa dimanfaatkan. Kita lakukan berbagai upaya agar kejadian ini tak terulang kembali,” ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang mahasiswa berinisial BG (20) asal Jakarta Timur ditemukan tewas di bawah jembatan Tunggulmas, Kamis (10/4/2025) kemarin.
Dugaan sementara, ia tewas akibat bunuh diri dengan cara melompat dari atas jembatan.
Saat ini, pihak kepolisian masih terus mencari tahu motif apa yang menyebabkan korban nekat mengakhiri hidupnya.(*)