KKB Lepaskan Tembakan, Proses Evakuasi Jenazah Penambang di Bandara Dekai Yahukimo Sempat Terhambat
Dewi Agustina April 12, 2025 09:32 AM

TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Proses evakuasi jenazah pendulang emas di Bandara Nop Goliat, Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Jumat (11/4/2025) sempat terhambat.

Pasalnya Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melepaskan tembakan saat proses evakuasi tengah berlangsung.

Kontak tembak antara aparat gabungan TNI/Polri dan KKB pun tak terhindarkan.

Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden ini.

"Situasi di TKP (lokasi pencarian pendulang emas) enggak ramai, di Bandara Dekai kontak tembak kami dengan KKB," kata Kepala Operasi Satuan Tugas Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, Jumat sore.

KONTAK TEMBAK KKB - Proses Evakuasi jenazah penambang korban pembantaian KKB di Yahukimo, Papua Pegunungan di Bandara Dekai Yahukimo, Papua Pegunungan, Jumat (11/4/2025). Saat dilakukan evakuasi jenazah sempat terjadi kontak tembak antara KKB dan aparat gabungan TNI-Polri.
KONTAK TEMBAK KKB - Proses Evakuasi jenazah penambang korban pembantaian KKB di Yahukimo, Papua Pegunungan di Bandara Dekai Yahukimo, Papua Pegunungan, Jumat (11/4/2025). Saat dilakukan evakuasi jenazah sempat terjadi kontak tembak antara KKB dan aparat gabungan TNI-Polri. (Dok Satgas Damai Cartenz)

"Tidak ada korban," ujarnya.

Aparat gabungan yang terdiri dari Marinir, Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat), Satuan Brimob dan Satgas Damai Cartenz, telah membantu pengamanan bandara.  

"Kita harus parameter bandara, karena heli lalu lalang terus," jelasnya.

Sebelumnya, operasi gabungan TNI-Polri telah melakukan evakuasi jenazah pendulang emas pada Kamis (10/4/2025) sebanyak tiga orang, yakni dua orang korban dievakuasi ke Dekai, Kabupaten Yahukimo, dan satu orang ke Kabupaten Pegunungan Bintang.

Selanjutnya, proses evakuasi dilanjutkan lagi pada Jumat (11/4/2025). 

Ada enam jenazah yang dievakuasi dari Kampung Bingki dan Muara Kum ke Dekai, Kabupaten Yahukimo. 

Total keseluruhan selama dua hari melakukan evakuasi adalah delapan orang di Kabupaten Yahukimo dan satu orang di Kabupaten Pegunungan Bintang.

Sehingga, total jenazah para pendulang emas yang sudah dievakuasi sebanyak sembilan jenazah.

KKB BUNUH SIPIL - Tim gabungan Ops Damai Cartenz-2025 bersama TNI mengevakuasi dua jenazah korban pembunuhan yang diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Kamis (10/4/2025). Jenazah kini telah berada di RSUD Dekai, Kabupaten Yahukimo, untuk dilakukan proses identifikasi dan investigasi lebih lanjut.
KKB BUNUH SIPIL - Tim gabungan Ops Damai Cartenz-2025 bersama TNI mengevakuasi dua jenazah korban pembunuhan yang diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Kamis (10/4/2025). Jenazah kini telah berada di RSUD Dekai, Kabupaten Yahukimo, untuk dilakukan proses identifikasi dan investigasi lebih lanjut. (HO/Polri)

Aksi penyerangan dan pembunuhan terhadap para pendulang emas ini dilakukan oleh KKB pada Minggu (6/4/2025) dan Senin (7/4/2025).

Sebelumnya, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) - Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengeklaim telah membunuh 11 orang pendulang emas di pedalaman Yahukimo, Papua Pegunungan.

Peristiwa menggemparkan ini dilaporkan Panglima TPNPB Kodap XVI Yahukimo, Elkius Kobak kepada Markas Pusat Komnas TPNPB, dan diterima Juru Bicara OPM, Sebby Sambom, Selasa (8/4/2025) malam.

Elkius Kobak dalam laporannya menyebut pasukannya telah membantai 11 pendulang emas yang dituding sebagai anggota militer pemerintah Indonesia. 

Para korban dituduh melakukan penyamaran.

Sebby Sambom dalam keterangannya kepada Tribun-Papua.com, menyebut aksi pembantaian oleh TPNPB-OPM dilancsarkan selama tiga hari, sejak 6 hingga 8 April 2025. 

Operasi dilancarkan Elkius Kobak cs dengan bantuan PNPB Kodap III Ndugama Derakma.

"Pembunuhan tersebut dilakukan selama tiga hari berturut-turut hingga Selasa," ujar Sebby Sambom.

TPNPB, lanjut Sebby, menyampaikan pesan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk segera menghentikan pengiriman pasukan ke Papua yang disebut mereka digunakan sebagai pendulang emas, tukang bangunan, atau pekerjaan lainnya.

Mereka menegaskan akan menindak tegas anggota TNI yang bertugas di luar fungsi militer.

Klaim ini didasarkan pada pernyataan Panglima TNI yang disebut mengakui status para korban sebagai anggotanya.

"Sebab, panglima TNI menyatakan bahwa itu adalah anggota saya. Maka sesuai dengan pernyataan Panglima TNI kami sudah eksekusi mati sebelas anggotanya yang bertugas sebagai pendulang emas di Yahukimo," kata Sebby Sambom. 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.