Indonesia gagal mempertahankan gelar di Kejuaraan Bulutangkis Asia 2025, tapi di saat bersamaan muncul bibit potensi dari pasangan muda, Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu.
Indonesia mengirimkan 19 wakilnya di kejuaraan yang setara dengan turnamen BWF Super 1000 di Ningbo, China, 8-13 April.
Dari jumlah tersebut, mayoritas berisi pemain elit berpengalaman dan sarat prestasi. Sisanya hanya ada empat wakil pemain muda dan debutan. Salah satunya Jafar/Feli.
Dari angka itu juga, mereka diharapkan bisa mempertahankan gelar yang tahun sebelumnya didapatkan, yaitu dari sektor tunggal putra. Selain itu, Kejuaraan Asia juga diharapkan menjadi momentum usai Indonesia nirgelar di tur Eropa.
Sayangnya asa itu pupus di tengah jalan. Satu per satu pemain andalan rontok dan takluk di tangan lawan. Juara bertahan Jonatan Christie kalah dari Lu Guang Zu (China) di perempatfinal dengan skor 13-21, 13-21.
Begitu pun dengan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Ganda putra andalan Indonesia ini juga terhenti di delapan besar usai dikalahkan pasangan Aaron Chia/Soh Wooi Yik 16-21, 12-21.
Di sektor tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung, malah kalah di babak 16 besar Kejuaraan Bulutangkis Asia 2025. Peraih medali perunggu Olimpiade Paris 2024 itu ditaklukkan Kim Ga Eun dari Korea Selatan untuk kali pertama.
Jorji, sapaan karibnya, sebelumnya selalu menang dalam sembilan kali pertemuan dengan Kim. Tapi di Kejuaraan Asia rekor itu terpatahkan. Gregoria kalah tiga gim 17-21, 21-18, 12-21.
Meskipun akhirnya nirgelar di Kejuaraan Bulutangkis Asia 2025, Indonesia sejatinya memunculkan bibit potensi dari pemain-pemain muda. Jafar/Feli yang amat menonjol.
Di ajang ini, Jafar/Feli berstatus debutan, tapi mereka mampu menunjukkan progres yang bagus. Pasangan yang belum genap setahun berduet atau tepatnya Agustus 2024 ini, menyumbangkan medali perunggu di Kejuaraan Asia.
Kiprah mereka di ajang ini juga impresif. Salah satunya dengan menumbangkan ganda campuran seeded ketiga asal Malaysia, Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie, dua gima langsung 21-15, 21-11.
Mereka cuma kalah dari ganda campuran Jepang Hiroki Midorikawa/Natsu Saito usai bermain selama 62 menit di partai semifinal. Jafar/Feli kalah 21-15, 21-23, 11-21.
Hasil ini pun sekaligus menyelematkan wajah Indonesia yang nyaris tanpa medali di Kejuaraan Bulutangkis Asia. Meskipun, selain mereka ada Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana yang juga menyumbang medali perunggu. Namun, status keduanya merupakan ganda putra berpengalaman dan sarat prestasi.
"Puji Tuhan, sangat bersyukur, tidak henti-hentinya karena hasil yang kami dapat mau menang ataupun kalah itu yang terbaik. Kami juga selalu mencoba yang terbaik," kata Feli, usai mengamankan medali perunggu.
"Sesuatu yang tidak mudah sampai ke sini. Walaupun kalah hanya tetap jadi hasil yang baik karena banyak pengalaman yang bisa diambil dari pertandingan hari ini dan sepanjang minggu ini. Ini yang kami butuhkan."
"Tidak menyangka bisa mendapat medali di laga debut, kami hanya mencoba melakukan yang terbaik di setiap pertandingan," Jafar menambahkan.