Stevia: Pemanis Alami yang Kian Populer, Apakah Aman?
GH News April 15, 2025 12:05 PM

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Di tengah turunnya popularitas pemanis buatan, stevia justru semakin digemari. Sejak pertama kali masuk pasar pada 2008, stevia dianggap sebagai alternatif alami yang menjanjikan: bebas kalori, 200–300 kali lebih manis dari gula, dan tidak memicu lonjakan gula darah. Tak heran jika stevia menjadi pilihan bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan atau mengelola diabetes.

Menurut survei Nielsen, penjualan produk berbasis stevia meningkat 16 persen setiap tahunnya—berbanding terbalik dengan pemanis buatan lain yang mengalami penurunan.

Apa Itu Stevia?
Stevia berasal dari tanaman Stevia rebaudiana asal Amerika Selatan. Senyawa manis dalam daunnya, steviol glikosida, diekstrak dan diproses menjadi pemanis. Beberapa merek terkenal antara lain PureVia, Truvia, dan SweetLeaf.

Stevia digunakan dalam berbagai produk seperti minuman, yogurt, permen, roti, dan juga tersedia dalam bentuk bubuk atau cair untuk campuran minuman atau memasak di rumah.

Apakah Stevia Aman?
Badan POM Amerika Serikat (FDA) telah mengakui stevia sebagai bahan yang umumnya aman (GRAS), meski ini tidak berlaku untuk ekstrak kasar daun stevia yang belum mendapat izin penggunaan dalam makanan.

Dulu, ada kekhawatiran bahwa stevia berisiko menyebabkan kanker atau masalah reproduksi, berdasarkan studi hewan. Namun, setelah lebih dari satu dekade digunakan secara luas, stevia kini dianggap aman, bahkan oleh organisasi pengawas seperti CSPI (Center for Science in the Public Interest), meski mereka masih menyarankan penelitian lanjutan.

Manfaat Kesehatan Stevia
Bagi penderita diabetes, stevia merupakan pilihan baik karena tidak meningkatkan kadar gula darah. Bahkan, sebuah studi pada 2017 menemukan bahwa stevia dapat merangsang protein yang memicu pelepasan insulin setelah makan, yang membantu pengendalian gula darah.

Beberapa lembaga seperti American Diabetes Association dan European Food Safety Authority menyetujui penggunaan stevia dalam batas wajar. Batas aman konsumsi harian adalah maksimal 12 mg per kilogram berat badan, setara sekitar 40 bungkus stevia untuk orang dewasa dengan berat 68 kg.

Apakah Stevia Membantu Menurunkan Berat Badan?
Stevia memang tidak mengandung kalori, namun bukan jaminan pasti untuk menurunkan berat badan. Dalam satu studi kecil tahun 2016, peserta yang minum minuman dengan stevia justru makan lebih banyak saat makan siang.

Menurut Prof. David Levitsky dari Cornell University, mengganti gula dengan stevia bisa membantu, tapi tidak cukup untuk penurunan berat badan drastis. Mengatur porsi, memilih makanan sehat, dan hanya makan saat lapar tetap lebih efektif.

Rasanya manis, tapi tidak persis seperti gula. Karena sangat manis, stevia biasanya dicampur dengan bahan lain seperti eritritol atau dekstrosa agar teksturnya mirip gula. Namun, bahan tambahan ini bisa menyebabkan masalah pencernaan, terutama jika dikonsumsi berlebihan, seperti diare atau kembung. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.